10

1.6K 206 9
                                    

Yang ada di dalam pikiran Lucas hanyalah adiknya, Shuhua.

Ia bertemu dengan Seo Johnny disaat ia benar-benar membutuhkan bantuan lelaki itu. Pengobatan untuk Shuhua yang mengharuskan perempuan kecilnya itu di operasi secepatnya.

Lucas tentu saja tidak ingin kehilangan sang adik, maka ia menerima ‘pekerjaan’ yang Seo Johnny berikan padanya.

Imbalannya sangat besar―namun Lucas tidak peduli. Ia hanya ingin Seo Johnny membayar semua tagihan rumah sakit untuk Shuhua bisa segera mendapatkan operasi.

“Tidak masalah jika aku harus menjadi seorang kriminal.” Begitu Lucas mensugestikan kepada dirinya sendiri.

Ia lebih takut kehilangan adiknya daripada di penjara seumur hidup.

Mungkin, di depan Seo Johnny ia tampak dingin, tidak bereaksi apa-apa saat lelaki Seo itu mengatakan bahwa sore ini adiknya bisa di operasi. Tapi sungguh, ia benar-benar bahagia dalam hati.

Adiknya akan selamat. Shuhua akan selalu bersamanya.

Dan selama si Nona Kim tidak di temukan siapapun, selama si Nona Kim tetap bersama Seo Johnny, selama ia tidak membuka suara untuk apa yang sudah di lakukannya… semua akan baik-baik saja.

Shuhua akan sembuh, dan dirinya akan kembali ke kehidupannya sementara ia berpura-pura bukan kriminal dan tak mengenal Seo Johnny.

Tapi sial―

“Bisa ikut kami, tuan?”

―tiga orang pria dengan tubuh tinggi besar dan setelan formal menghadang jalannya, menghalangi langkah kakinya.

Lucas berkerut dahi. “Siapa kalian?”

“Akan kami beritahu di perjalanan. Jadi, bisakah anda ikut dengan kami?”

“Untuk apa? Dan ada urusan apa? Aku tidak mengenal kalian sama sekali.” Lucas berkata tegas. Ia tentu saja tidak mau berurusan dengan tiga orang di depannya karena sekarang ia harus pergi ke rumah sakit untuk menemui Shuhua. “Minggir―”

“Maaf, tuan. Jika anda tidak bisa diajak untuk bekerja sama, kami terpaksa untuk membawa anda secara paksa.”

“YAH! HEY! APA YANG KALIAN LAKUKAN, HAH?!”

Lucas tidak berkutik ketika ketiga orang itu menyeretnya memasuki sebuah mobil yang kemudian melaju ke sebuah tempat yang asing baginya.

.

.

.

Jaehyun melangkahkan kakinya dengan tergesa ke dalam rumah setelah ia turun dari mobilnya. Taeyong dan Ten berada di belakangnya, tidak berniat untuk mengimbangi langkah Jaehyun yang terburu.

Dan yang Jaehyun temukan di rumahnya―tepatnya di ruang tengah rumahnya adalah… seseorang yang tidak ia kenal, terduduk kebingungan di salah satu sofa sementara ayah dan ibunya serta orangtua Doyoung seperti sedang menghakimi seseorang asing itu.

“Appa―”

Semua mengalihkan atensi pada putra pertama keluarga Jung itu. Termasuk si orang asing yang juga menatapnya penuh selidik.

“―apakah… dia?”

Yunho mengangguk pelan. Ia membiarkan Jaehyun berhadapan dengan lelaki tinggi yang baru saja tiba di kediaman Jung setelah orang mereka menemukannya di jalan.

Jaehyun tidak mengeluarkan suara lagi setelahnya. Matanya menilik penampilan orang itu dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

Memang benar, perawakannya sangat mirip dengan seseorang yang ia lihat di rekaman kamera cctv yang di tunjukkan ayahnya. Sorot matanya menajam, menatap lamat-lamat lelaki tinggi di hadapannya.

So SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang