12

1.7K 206 11
                                    

Jaehyun menatap tidak percaya pada sebuah bangunan tua di depannya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuh, tidak bisa membayangkan bagaimana bisa Lucas membawa calon istrinya ke tempat mengerikan seperti ini.

“Kau… sungguh membawa Doyoung kemari?” Taeyong, yang sejak tadi diam di samping Jaehyun bertanya seraya menelan ludahnya kasar. “Aku tidak pernah tahu ada bangunan tua tidak terpakai seperti ini.”

“Seo Johnny mengatakan padaku kalau ini adalah bangunan bekas sebuah perusahaan yang bangkrut karena kebakaran beberapa tahun yang lalu.” Lucas maju beberapa langkah di depan Jaehyun dan Taeyong. “Dan nona Kim berada di ruangan paling dalam yang lembab dan tidak mendapatkan penerangan sama sekali.”

Jaehyun menggeram. “Percepat langkahmu, Lucas-ssi.” Katanya tegas. “Aku tidak butuh penjelasan apapun… yang aku inginkan hanya menemukan Doyoung-ku secepat mungkin.”

Lucas segera mempercepat langkah, diikuti oleh dua orang berbeda marga di belakangnya. Ia mengira, Seo Johnny pasti berada disini sejak pagi. Entah apa yang akan dilakukan Seo Johnny kepadanya jika tahu bahwa dirinyalah yang sudah membawa Jung Jaehyun dan Lee Taeyong kemari.

Lucas tidak peduli. Jung Yunho dan Kim Junmyeon sudah berjanji akan melindungi dirinya dan adiknya. Jadi, seharusnya ia tidak perlu takut pada Seo Johnny, kan?

Dengan napas yang terengah, ketiga lelaki itu mengernyit bingung ketika sampai di sebuah ruangan yang―sangat menjijikan bagi Jaehyun. Pengap, lembab, tanpa cahaya, dan yang terlihat hanyalah sebuah kursi kayu yang tergeletak di tengah ruangan. Hari yang belum terlalu larut membuat mereka tahu bahwa ruangan itu kosong.

“Kau menyekap Doyoung disini, hah?!”

Lucas mengangguk. Dan seketika itu pula Taeyong segera menarik Jaehyun yang hendak melayangkan tinjunya kembali.

“Tidak sekarang, Jae… kita harus segera menemukan Doyoung.” Taeyong berbisik, mencoba untuk membuat Jaehyun tenang. “Lucas-ssi, jika kau menyekap Doyoung disini sejak kemarin, lalu kemana dia sekarang?”

Lucas tidak segera menjawab. Ia menggali ingatannya, mencoba mencari tahu apakah Seo Johnny pernah mengatakan sesuatu tentang rencananya setelah ia berhasil membawa Doyoung kemari.

“Akan sangat menyenangkan bermain dengan perempuan yang kau cintai tanpa ada yang mengganggu. Dan bangunan ini… tidak seburuk yang kau kira, Lucas.”

“Hah?”

“Kau tahu, ruangan di lantai tiga sangat bagus untuk bersenang-senang.”

Benar. Seo Johnny pernah berkata seperti itu ketika ia berhasil membawa Doyoung dan mengikatnya di ruangan ini.

“Lucas―”

“Ikut aku!” Lucas berkata tergesa, kakinya segera mengambil langkah cepat sedikit berlari meninggalkan Jaehyun dan Taeyong di belakang.

“Kemana?”

“Lantai tiga.” Lucas menjawab tanpa menoleh ke belakang. Ia berbelok di sebuah lorong yang membawanya menemukan tangga untuk naik ke lantai atas. “Cepatlah. Nona Kim mungkin sedang dalam bahaya!”

.

.

.

Doyoung sudah sangat lemas―ia semakin tidak berdaya ketika Johnny membaringkan tubuhnya di sebuah meja besar dengan tangan yang masih terikat.

Perempuan cantik itu hampir kehilangan kesadaran. Perutnya kosong sejak kemarin, membuatnya merasakan nyeri. Tenggorokannya kering karena baik Lucas maupun Johnny tidak memberinya minum walaupun sedikit. Dan ketika Johnny menyeretnya menaiki tangga menuju ke tempat yang Doyoung tidak tahu tahu tempat apa ini, dirinya di tampar dengan begitu kuat saat ia mencoba berontak dengan sisa tenaganya.

So SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang