01

4.3K 266 11
                                    

Gadis itu menatap pisau berlumuran darah itu benci. Ya, Jungkook berhasil membunuh ayah dari Rose.

"Bajingan, aku tidak akan memaafkanmu." kata Rose, lalu melempar pisau itu ke dalam sungai.

Rose mulai berjalan, gayanya sedikit aneh. Dia habis mabok, ia terlalu trauma sehingga menyebabkan dirinya depresi berat.

.

"Rose, nak sadarlah."

Rose terus tertidur, tubuhnya panas dan dia sempat kejang. Ia ter-infeksi racun yang mematikan. Diduga racun itu adalah pestisida, untung saja dokter sempat memasukan susu ke dalam mulut Rose.

"Eomma..." lirih Rose, Ha Sun segera menghampiri anak semata wayangnya.

"Rose, kau sudah sadar? Nak berhati-hatilah dalam memilih makanan." nasihat Ha Sun, dan Rose hanya meng-anguk. 

"Eomma, apakah tidak sebaiknya kita lacak siapa yang membunuh ayah?" kata Rose, lalu meminum susu yang telah disediakan.

"Tidak perlu nak, nanti saja jika kondisi-mu sudah mendukung."

.

"Kerja bagus Jeon, ini upahmu semoga Hospice berkembang." kata gadis bernama Lee Jieun itu, atau sering di-panggil Jieun.

"Terimakasih, apa kau akan bertangung jawab jika polisi datang?" tanya pria itu was-was. Ya, dia adalah Jeon Jungkook atau lebih akrab dipanggil Jungkook.

"Sekarang aku ingin bertanya, apa kau sudah membunuh putri dan ibunya? Belum bukan? Maka, jika demikian kau yang bertanggung jawab." kata Jieun, lalu menengak bir yang telah dibelinya.

"Nona Lee, aku agak takut jika harus bertanggung jawab." kata Jungkook, sambil menundukan kepala.

"Hei, kau adalah laki-laki. Nyalimu harus tinggi! Aku harus hebat dalam membela diri sendiri!" bentak Jieun.

"Baiklah kalau begitu, maafkan aku dan terimakasih untuk upahnya." kata Jungkook, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Selama diperjalanan, Jungkook terus memikirkan sosok wanita cantik yang ia lihat. Ya, wanita itu adalah Rose.

.

06.45 pm

Rose sudah siap pergi menuju ke tempat butiknya akan dibuka hari ini. Pakaian sexy, imut dan girly ini merupakan pakaian favorit Rose.

Disisi lain, adik tiri Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain, adik tiri Jungkook. Yeri, akan bekerja di butik itu hari ini dan Jungkook akan mengantarnya hari ini.

.

"Secara resmi, Roses Boutique dibuka."

Setelah Rose memotong pita itu, semua orang bertepuk tangan bahkan ada yang bersorak.

"Dengan bantuan desainer butik, Shin Ryujin." kata Rose, sambil menunjuk Ryujin.

"Perkenalkan, saya Shin Ryujin dan asisten saya Jessica Jung." kata Ryujin, disusul Jessica yang menundukan badan.

"Lalu, tiga karyawan saya Kim Yerim, Hwang Yeji, dan Jang Wonyoung." kata Rose, disusul 3 karyawannya yang menundukan badan.

Jungkook menatap Rose, matanya serasa melihat bidadari. Ia sangat cantik, bahkan ia melupakan adiknya.

"Oppa! Kau sedang melihat apa huh?!" tegur Yeri, sukses membuatnya terkejut.

"Gadis itu, dia cantik."

Love And Kill -Rosekook [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang