07

1K 111 3
                                    

Rose membawa semua barang-barang pentingnya. Semua sudah terencana, Rose pergi tanpa pamit menuju ke apartemen pribadi miliknya.

"Rose, jika kau ingin kembali jangan harap eomma menerima-mu." kata Ha Sun, dingin.

"Aku tidak akan pernah kembali, dan tidak akan ada lagi." kata Rose, lalu pergi dari rumahnya.

.

Rose sampai di apartemennya, ia memasuki kamarnya. Ia menemukan banyak kenangan saat ia masih kuliah. Mulai dari kamus oxford, skripsi gagal sampai tissue ketika ia sakit. Semuanya tersimpan di sebuah kotak.

"Hhh, sudah lama aku tidak kembali kesini..." lirih Rose, lalu membuka kotak itu.

Ia juga menemukan foto saat ia berfoto dengan teman-temannya. Ah, ia jadi merindukan kawan-kawannya.

Rose memutuskan untuk tidur, besok ia harus pergi bersama Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose memutuskan untuk tidur, besok ia harus pergi bersama Jungkook. Melanjutkan rencana, jalan-jalan yang gagal.

.

Pag ini, Jungkook menjemput Rose di depan apartemennya. Ya, mereka sempat saling memberikan kode.

"Halo, mall belum buka." kata Jungkook, kikuk.

"Ahahaha, tentu saja... mari masuk." ajak Rose, disusul Jungkook yang masuk.

Jungkook menatap kagum kamar Rose, simple namun mewah itu adalah kesannya.

"Whoa, daebak! Aku akan betah jika mempunyai kamar seperti ini." puji Jungkook.

"Oh ya? Malah menurutku, tinggal di rumah tradisional lebih nyaman... karena tidak terlalu panas." kata Rose, lalu duduk disamping Jungkook.

"Tidak terlalu panas dari mana? Kau kan orang kaya, kau bisa membeli AC." kata Jungkook, polos.

"Hawanya beda, lebih nyaman yang tradisional." timpal Rose.

"Owhh, bagaimana kalau lari pagi?" tawar Jungkook.

"Ide bagus! Yuk, kita lari pagi!" ajak Rose.

"Yuk!" kata Jungkook, bersemangat.

.

Mereka kini sedanh berlari di area taman, mereka sangat asyik berlari. Hingga tidak tahu, ini putaran ke-berapa.

"Jungkook, bagaimana kalau kita adu lari?" saran Rose.

"Ayo! Satu, dua, tiga, lari!" teriak Jungkook.

Mereka berlari dengan kencang, agar bisa memenangkan pertandingan. Terutama Jungkook, ia berusaha mengeluarkan semua tenagannya.

Brukk!

Tiba-tiba Rose terjatuh, dan Jungkook segera mengahampirinya.

"Sayang kau terluka! Kenapa tidak bilang kalau kamu lelah?! Aku khawatir kalau ini luka dalam!"

Love And Kill -Rosekook [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang