Bulan kedua apa yang dirasakan Sehun sangat berbeda dengan kehamilannya di bulan pertama. Kalau di bulan pertama nafsu makan Sehun meningkat drastis di bulan kedua ini nafsu makan Sehun malah hilang.
Hoek.. hoek..
Kai langsung terbangun mendengar suara Sehun muntah di dalam kamar mandi. Segera saja Kai menghampiri Sehun.
"Sehun?"
"Ugh..Kai..hoek.. hoek.."
Kai yang melihat Sehun kembali muntah segera memijat tengkuk Sehun. Dengan sabar Kai membersihkan bekas muntahan yang ada di sekitar mulut Sehun.
"Udah mendingan?"
"Eung..udah. Kai gendong aku, kepalaku pusing."
Kai tidak menjawab apapun tapi dengan segera dia menggendong Sehun koala. Dia membaringkan Sehun pelan-pelan, dia mengusap peluh di dahi Sehun. Kai rasanya ingin sakit yang diderita Sehun pindah pada dirinya.
"Kamu mau makan apa?"
"Gak mau makan."
"Tidak. Kamu harusa makan, aku bikinin bubur dulu."
Kai segera beranjak dari posisi duduknya. Tapi saat dia ingin melangkah Sehun menggenggam tangan Kai. Kai bisa merasakan genggaman tangan Sehun sangat lemah.
"Terimakasih Kai, maaf merepotkanmu."
"Tidak apa-apa sweety. Cepat sembuh. Hei anak daddy, jangan membuat papamu menderita daddy sedih melihatnya." Ucap Kai sambil mengecup dahi Sehun dan mengelus perut Sehun.
Setelah itu Kai segera pergi ke dapur. Segera dia membuat bubur untuk Sehun. Satu jam kemudian Kai sudah selesai membuat buburnya. Sebelum kembali ke kamar Kai sempat menelfon Baekhyun yang kebetulan seorang dokter kandungan untuk datang memeriksa Sehun.
"Ayo makan dulu, aku suapin."
"Gak mau Kai, nanti aku akan mual lagi."
"Gak papa, yang penting ada makanan yang masuk walaupun sedikit. Ingat Sehun di dalam tubuhmu sekarang ada baby."
"Oke. Tapi sedikit-sedikit aja."
"Iya."
Kai menyuapi Sehun secara perlahan dan benar apa yang dikatakan Sehun dia kembali mual. Setiap tiga sendok yang masuk Sehun akan berlari ke kamar mandi. Hingga saat bubur tinggal setengah Sehun benar-benar sudah tidak kuat lagi.
"Sudah Kai."
"Tapi.. huft baiklah."
Sehun memejamkan matanya berusaha untuk tidur. Tenaganya benar-benar habis untuk berlari ke kamar mandi.
"Nanti Baekhyun akan datang untuk memeriksa keadaanmu."
"Hm."
Sekarang Kai sedang ada di dapur untuk mengembalikan sisa bubur Sehun dan mencucinya. Kai dan Sehun tidak pernah menggunakan jasa pelayan. Mereka berfikir selama mereka bisa kenapa harus orang lain, jadi Kai hanya akan memanggil satu atau dua pelayan dari rumah orangtuanya untuk membersihkan rumah saat weekand.
Ting tong.. ting tong..
Kai membukakan pintu dan terpampanglah wajah Baekhyun. Segera saja Kai menyuruh Baekhyun untuk naik ke kamar mereka dan memeriksa Sehun.
"Ini biasa terjadi pada ibu hamil. Jadi tidak usah terlalu khawatir Kai. Aku akan memberikan vitamin dan pereda mual."
"Tapi Hyung, Sehun benar-benar tidak bisa makan apapun. Tadi saja saat aku menyuapinya bubur setiap tiga sendok pasti dia akan mual."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant - KaiHun [END]
FanfictionCerita ribetnya Kai ngurusin Sehun yang lagi hamil.