Mual yang bulan lalu dirasakan Sehun sekarang sudah menghilang. Kehamilannya di bulan ketiga ini sangat tenang, dia tidak mengidam yang aneh-aneh. Tapi ada satu kejadian yang membuat Sehun sampai menangis. Kai masuk rumah sakit karena kelelahan dan dehidrasi.
Saat itu Kai benar-benar sedang sibuk mengurusi urusan kantor yang sedang banyak-banyaknya. Bahkan Kai jadi sering ke luar kota untuk mengurusi urusan kantor. Hingga sampai suatu hari Kai tumbang.
"Hun, aku besok ke Busan dua hari."
"Lagi? Bukannya kemarin kamu udah ke Busan?"
"Iya, kemarin aku ngurus cabang. Besok aku mau ketemu kolega."
"Kenapa gak sekalian kemarin?"
"Koleganya gak bisa kalau kemarin."
"Huh..ya sudah deh."
Kai hanya tersenyum menanggapi Sehun yang ngambek. Sehun dari kemarin sudah mengajak Kai ke taman tapi karena Kai yang sangat sibuk, agenda itu selalu terlupakan.
"Bajunya mau aku siapin apa kamu siapin sendiri?"
"Udah aku siapin sendiri aja, kamu istirahat gih. Udah malem."
"Iya, kamu juga istirahat. Jangan selingkuh mulu sama kertas gak jelas."
"Kertas gak jelas itu yang ngehidupin kamu sweety."
"Iyain aja. Udah aku mau bobo, ngantuk."
"Good night sweety."
Kai mencium dahi Sehun. Setelah memastikan Sehun sudah lelap Kai segera menyiapkan baju yang akan dia bawa besok ke Busan dan menyelesaikan beberapa dokumen yang harus dia tanda tangani malam ini juga. Sebenarnya Kai tidak tega melihat Sehun, Kai tahu bahwa Sehun diam-diam menangis karena kesibukannya.
"Huft..aku lelah, tapi dokumen ini harus selesai malam ini." Kai tetap melanjutkan pekerjaannya.
Setelah semua dokumen dia tanda tangani Kai segera merebahkan diri di samping Sehun, memeluk pinggang suaminya dan mengelus pelan perut Sehun yang mulai membuncit.
"Baby..maafkan daddy yang akhir-akhir ini sibuk. Daddy janji setelah semua urusan kantor selesai kita akan ke taman."
.
.
.
.
.
Pagi telah tiba, dan Kai sudah siap dengan setelan formalnya karena setelah sampai Busan dia harus segera mendatangi koleganya.
"Aku udah buatin sarapan. Dimakan." Sehun berkata sesikit ketus karena melihat Kai yang sudah siap dengan pakaian formalnya.
"Tapi.."
"Gak usah tapi-tapian deh. Makan dulu atau aku gak ijinin kamu pergi?"
"Oke."
Kai pun segera memakan roti panggang buatan Sehun. Setelah selesai sarapan Kai langsung berasiap pergi, tak lupa berpamitan dengan Sehun.
"Kai, kenapa tangan mu hangat?"
"Huh? Gak kok biasa aja. Udah ya aku berangkat dulu, takut telat."
"Hm."
Kai segera keluar rumah dan berangkat menuju bandara meninggalkan Sehun yang khawatir demgan suhu tubuh suaminya.
"Semoga Kai tidak apa-apa."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant - KaiHun [END]
FanfictionCerita ribetnya Kai ngurusin Sehun yang lagi hamil.