Bulan Ketujuh

4.1K 316 39
                                    

"Kai, aku tidak bisa tidur..hiks.."

Kai yang masih terlelap dalam tidurnya segera terbangun saat mendengar suara isakan Sehun. Kai segera berbalik menghadap Sehun yang sedang menangis. Ia mengusap air mata Sehun dan mencoba menenangkan Sehun.

"Ada apa?"

"HIks..aku tidak bisa tidur Kai. Baby's terlalu banyak bergerak..hiks.."

"Astaga, sebentar aku hubungi Baekhyun hyung dulu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan." Kai segera mengambil ponselnya dan segera menghubungi Baekhyun.

"What the fuck Kai! Ini tengah malam asal kau tahu!"

"Maafkan aku, tapi ini mendesak. Sehun tidak bisa tidur dan dia bilang bahwa baby's terlalu banyak bergerak."

"Astaga Kai, kau membuat jantungku hampir lepas saat kau berkata ini mendesak. Kejadian yang dialami Sehun itu adalah hal biasa, orang hamil 7 bulan akan mengalami gangguan tidur."

"Lalu apa yang harus aku lakukan Hyung?"

"Kau bisa mengelus perutnya agar baby's tenang. Dan jika masih belum membaik besok temui aku di rumah sakit."

"Apakah separah itu sampai harus ke rumah sakit Hyung?"

"Sebenarnya ini hal yang biasa, tapi aku tahu Sehun akan terus menangis jika dia tidak bisa tidur."

"Ya kau benar. Baiklah, terimakasih Hyung dan maaf sudah mengganggu tidurmu."

Kai segera mematikan sambungan teleponnya. Dia mendelat pada Sehun yang masih berusaha tidur diiringi isakann. Bagi Kai itu sangat lucu, bagaimana Sehun memejamkan mata sambil menangis dan dengan lirih berkata kepada anak-anak mereka untuk diam karena ia ingin tidur.

"Sayang, kemari." Kai menepuk dadanya bermaksud agar Sehun bersandar pada dadanya.

Sehun mendekat pada Kai dan segera menelusupkan kepalanya pada dada Kai. Sehun sesekali masih bergumam agar anak-anak mereka diam. Kai yang melihat itu berinisiatif untuk mengusap perut Sehun.

"Hei anak-anak Daddy, tidur ya jangan ajak Mommy kalian bergadang. Mommy kalian sangant sedih jika waktu tidurnya tidak berjalan dengan baik."

Kai mengeratkan pelukannya pada Sehun masih dengan mengelus perut besar Sehun. Dan ajaibnya baby's sudah tidak terlalu bergerak berlebihan. Sehun yang sudah meresa lebih baik menyamakan dirinya pada Kai dan segera memejamkan matanya.

"Terimakasih Kai." Ucap Sehun sebelum jatuh dalam alam mimpinya.

.

.

Kai sudah bersiap dengan pakaian kerjanya saat Sehun dengan tatapan sendunya menyuruh Kai untuk tidak bekerja. Kai mendengar itu tidak tega meninggalkan Sehun, namun hari ini banyak dokumen yang harus ia selesaikan hari ini juga. Kai berusaha untuk membujuk Sehun dengan iming-iming pulang cepat, namun tetap ditolak oleh Sehun. Kai membujuk lagi dengan iming-iming makanan, namun lagi-lagi ditolak oleh Sehun.

"Apa kau sudah tidak sayang padaku dan baby's?"

"Astaga sayamg, tentu aku menyayangi kalian."

"Lalu kenapa kau lebih memilih untuk pergi kerja daripada menemaniku dan baby's di rumah?" Mata Sehun sudah berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat tersebut.

Kai yang melihat mata Sehun yang sudah berkaca-kaca memilih untuk mengalah. Cukup ia tadi malam mendengar isakan Sehun. Kai benar-benar tidak tega melihat Sehun menangis, walaupun jika Sehun menangis maka tingkat kemanisan Sehun akan bertambah.

"Huft..baiklah, aku akan meminta sekertarisku untuk mengantar pekerjaanku ke rumah. Agar aku bisa menemanimu dan baby's di rumah."

"Yeay!"

Pregnant -  KaiHun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang