Gabriel mengingat kejadian di lapangan basket tadi.
Flashback...
Gabriel satu persatu menyuruh murid-muridnya melakukan push up dan squat jam masing-masing 25X. Tiba-tiba Richard berkata...
" Pak biar saya saja yang gantikan Rachel, hari ini dia sedang nggak enak badan. "
" Tidak bisa...!!! Ini nilai perorangan, bukan nilai 1 tim. "
" Kalau begitu Rachel ambil nilainya Minggu depan aja ya pak, susulan ya pak? Boleh ya pak? Please..."
" Tidak bisa...!!! Saya sudah bilang, di pelajaran saya, saya tidak mau 1 orang pun siswa atau pun siswi yang mengikuti ujian susulan. "
" Tapi pak, Rachel sedang sakit. "
" Kalau dia memang sakit, ngapain dia harus sekolah? Apa kamu punya surat keterangan dari dokter kalau dia sedang sakit? "
Richard hanya diam dan langsung mengepalkan kedua tangannya. Rachel pun berkata...
" Chard, aku nggak apa-apa kok. "
Rachel pun mulai melakukan squat jam, tiba-tiba saat squat jam hitungan ke sepuluh, Rachel jatuh pingsan. Gabriel langsung menahan tubuh Rachel dan berkata dengan sangat panik...
" Rachel bangun..."
Richard langsung cepat-cepat mendekat dan berkata...
" Minggir...!!! Semua ini gara-gara bapak. Sekarang juga cepat bapak singkirkan kedua tangan bapak itu dari tubuh Rachel...!!! Satu lagi, jangan pernah bapak sentuh tubuh Rachel lagi...!!! "
Richard langsung menggendong tubuh Rachel dan langsung berlari-lari menuju ke ruang UKS. Gabriel pun mengikuti Richard dari belakang dan berkata...
" Richard, biar saya bantu gendong Rachel. "
" Tidak usah...!!! Bapak tidak usah memperdulikan Rachel. Saya bisa mengurus Rachel sendirian...!!! "
Saat tiba di ruang UKS, Richard cepat-cepat membaringkan tubuh Rachel ke atas ranjang. Seorang perawat langsung membantu Richard.
Flashback End.
Setelah mengingat hal tersebut Gabriel kembali berkata...
" Rachel, saya benar-benar minta maaf. Saya tidak tahu kalau tadi kamu benar-benar sakit. "
" Nggak apa-apa kok pak, Rachel udah maafin bapak. "
" Chel, kamu kok ngomong gitu sih. Ngapain kamu maafin pak Gabriel gitu aja? "
" Chard..."
Tet...tet...tet...bunyi bel berbunyi dan Rachel pun melanjutkan ucapannya...
" Chard, kamu ngapain masih di sini sih? Kamu buruan masuk ke dalam kelas. Sebentar lagi ujian Matematika akan di mulai. "
" Aku bolos aja ya Chel, biar aku jagain kamu di sini. Nanti kita berdua ujian susulan Matematika nya bareng aja ya saat kamu udah benar-benar sembuh? "
" Pak Boris nggak akan izinin kamu ikut ujian susulan, Chard. Kamu kan nggak sakit. "
" Tapi kamu itu kan tanggung jawab aku, Chel. Kalau kamu kenapa-napa gimana? Yang akan jagaian kamu di sini siapa? Lagi pula kamu kan belum minum obat sama sekali. "
" Saya yang akan menjaganya sampai kamu selesai ujian nanti. Saya juga akan menyuruh Rachel minum
obat. "" What? Ngapain bapak harus jagain Rachel di ruangan ini? Dua-duan lagi. Apa jangan-jangan bapak punya niat terselubung buat Rachel? Pasti saat Rachel tidur nanti, bapak akan macam-macam kan sama Rachel? "
" Apa kamu pikir saya ini guru
bejat? "" Iya...!!! "
" Maksud kamu apa...?!?! "
" Kita kan nggak bisa nilai orang dari kulit luarnya, pak. Apa bapak pikir mentang-mentang bapak seorang guru lalu bapak menilai diri bapak sendiri adalah seorang pria yang baik? "
" Iya, 100% saya adalah pria yang baik. "
" Omong kosong...!!! "
" Chard, udah donk. Kamu kenapa berantem terus sih sama pak Gabriel? Kepala aku tambah pusing nih. Pak Gabriel nggak apa-apa kok jagain aku di sini, kamu nggak usah khawatirin aku. Aku akan baik-baik aja kok, kalau pak Gabriel macam-macam sama aku, aku akan teriak sekencang-kencangnya. Aku juga akan langsung teleponin kamu. Sekarang kamu buruan masuk ke dalam kelas ya? "
" Iya deh. Pak, saya titip Rachel. Tapi awas ya kalau bapak macam-macam sama Rachel...!!! "
" Iya...!!! Pergi sana...!!! "
" Aish...!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (1-15 End).
RomanceSeorang guru SMU yang sangat benci melihat murid-muridnya berpacaran dan mesra-mesraan di sekolah.