Part 4

3.7K 129 0
                                    

Gabriel mengingat kejadian di lapangan basket tadi.

Flashback...

Gabriel satu persatu menyuruh murid-muridnya melakukan push up dan squat jam masing-masing 25X. Tiba-tiba Richard berkata...

" Pak biar saya saja yang gantikan Rachel, hari ini dia sedang nggak enak badan. "

" Tidak bisa...!!! Ini nilai perorangan, bukan nilai 1 tim. "

" Kalau begitu Rachel ambil nilainya Minggu depan aja ya pak, susulan ya pak? Boleh ya pak? Please..."

" Tidak bisa...!!! Saya sudah bilang, di pelajaran saya, saya tidak mau 1 orang pun siswa atau pun siswi yang mengikuti ujian susulan. "

" Tapi pak, Rachel sedang sakit. "

" Kalau dia memang sakit, ngapain dia harus sekolah? Apa kamu punya surat keterangan dari dokter kalau dia sedang sakit? "

Richard hanya diam dan langsung mengepalkan kedua tangannya. Rachel pun berkata...

" Chard, aku nggak apa-apa kok. "

Rachel pun mulai melakukan squat jam, tiba-tiba saat squat jam hitungan ke sepuluh, Rachel jatuh pingsan. Gabriel langsung menahan tubuh Rachel dan berkata dengan sangat panik...

" Rachel bangun..."

Richard langsung cepat-cepat mendekat dan berkata...

" Minggir...!!! Semua ini gara-gara bapak. Sekarang juga cepat bapak singkirkan kedua tangan bapak itu dari tubuh Rachel...!!! Satu lagi,  jangan pernah bapak sentuh tubuh Rachel lagi...!!! "

Richard langsung menggendong tubuh Rachel dan langsung berlari-lari menuju ke ruang UKS. Gabriel pun mengikuti Richard dari belakang dan berkata...

" Richard, biar saya bantu gendong Rachel. "

" Tidak usah...!!! Bapak tidak usah memperdulikan Rachel. Saya bisa mengurus Rachel sendirian...!!! "

Saat tiba di ruang UKS, Richard cepat-cepat membaringkan tubuh Rachel ke atas ranjang. Seorang perawat langsung membantu Richard.

Flashback End.

Setelah mengingat hal tersebut Gabriel kembali berkata...

" Rachel, saya benar-benar minta maaf. Saya tidak tahu kalau tadi kamu benar-benar sakit. "

" Nggak apa-apa kok pak, Rachel udah maafin bapak. "

" Chel, kamu kok ngomong gitu sih. Ngapain kamu maafin pak Gabriel gitu aja? "

" Chard..."

Tet...tet...tet...bunyi bel berbunyi dan Rachel pun melanjutkan ucapannya...

" Chard, kamu ngapain masih di sini sih? Kamu buruan masuk ke dalam kelas. Sebentar lagi ujian Matematika akan di mulai. "

" Aku bolos aja ya Chel, biar aku jagain kamu di sini. Nanti kita berdua ujian susulan Matematika nya bareng aja ya saat kamu udah benar-benar sembuh? "

" Pak Boris nggak akan izinin kamu ikut ujian susulan, Chard. Kamu kan nggak sakit. "

" Tapi kamu itu kan tanggung jawab aku, Chel. Kalau kamu kenapa-napa gimana? Yang akan jagaian kamu di sini siapa? Lagi pula kamu kan belum minum obat sama sekali. "

" Saya yang akan menjaganya sampai kamu selesai ujian nanti. Saya juga akan menyuruh Rachel minum
obat. "

" What? Ngapain bapak harus jagain Rachel di ruangan ini? Dua-duan lagi. Apa jangan-jangan bapak punya niat terselubung buat Rachel? Pasti saat Rachel tidur nanti, bapak akan macam-macam kan sama Rachel? "

" Apa kamu pikir saya ini guru
bejat? "

" Iya...!!! "

" Maksud kamu apa...?!?! "

" Kita kan nggak bisa nilai orang dari kulit luarnya, pak. Apa bapak pikir mentang-mentang bapak seorang guru lalu bapak menilai diri bapak sendiri adalah seorang pria yang baik? "

" Iya, 100% saya adalah pria yang baik. "

" Omong kosong...!!! "

" Chard, udah donk. Kamu kenapa berantem terus sih sama pak Gabriel? Kepala aku tambah pusing nih. Pak Gabriel nggak apa-apa kok jagain aku di sini, kamu nggak usah khawatirin aku. Aku akan baik-baik aja kok, kalau pak Gabriel macam-macam sama aku, aku akan teriak sekencang-kencangnya. Aku juga akan langsung teleponin kamu. Sekarang kamu buruan masuk ke dalam kelas ya? "

" Iya deh. Pak, saya titip Rachel. Tapi awas ya kalau bapak macam-macam sama Rachel...!!! "

" Iya...!!! Pergi sana...!!! "

" Aish...!!! "

Rachel (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang