Part 10

3.2K 123 0
                                    

1 Minggu kemudian...

Saat jam istirahat Rachel datang ke atas balkon dan langsung duduk di samping Gabriel yang sedang memegang sekotak buah Cherry. Gabriel pun langsung berkata...

" Kamu ngapain datang lagi kemari? "

" Saya kangen sama pak Iel. Pengen bertemu sama pak Iel dan duduk berdua seperti ini dengan pak Iel. Boleh kan pak Iel? "

" Nggak boleh...!!! Pergi sana...!!! "

Rachel pun terdiam sambil menatap buah Cherry yang ada di tangan Gabriel. Tiba-tiba Gabriel berkata...

" Kamu ngapain lihatin buah Cherry saya? "

" A...apa? Ng...nggak apa-apa kok pak Iel. Pak, bapak suka ya makan buah Cherry? "

" Nggak juga. "

Ucap Gabriel cuek sambil memberikan sekotak buah Cherry tersebut pada Rachel dan kembali berkata...

" Buat kamu, makan aja semuanya. "

" Buat saya pak? Makan semuanya pak? "

" Iya. Kamu suka kan sama buah Cherry? "

" Iya pak Iel, saya suka banget sama buah Cherry. Terima kasih banyak ya pak Iel buat buah Cherry nya? "

" Iya sama-sama. "

" Pak Iel, kok pak Iel tahu kalau saya sangat menyukai buah Cherry? "

" Ya tahulah, mata saya tidak buta Rachel...!!! Satu sekolah ini juga tahu kalau kamu itu suka banget sama buah Cherry. Setiap hari kamu itu kan ke sekolah dengan pernak-pernik buah Cherry yang melekat di tubuh dan di barang-barang kamu. Mulai dari bando, bandana, ikat rambut, jepit rambut, gantungan tas, gantungan hp, cincin, gelang, bros, kotak pensil dan lain-lain. Cuma kalung kamu aja yang liontinnya nama Richard...!!! "

Rachel tersenyum bahagia mendengar semua ucapan Gabriel. Gabriel pun kembali berkata...

" Kamu kenapa senyum-senyum sendiri? "

" Nggak apa-apa pak Iel. "

" Rachel, kenapa nggak di makan buah Cherry nya? Katanya kamu suka banget sama buah Cherry. "

" I...ya pak. Saya akan makan buah Cherry nya. "

Rachel pun hendak memasukkan buah Cherry ke dalam mulutnya. Tiba-tiba Richard datang langsung mengambil semua buah Cherry tersebut dan melemparkannya ke arah Gabriel. Gabriel dan Rachel yang sangat kaget sekali langsung berdiri. Gabriel pun langsung berkata...

" Apa yang kamu lakukan, Richard...?!?! Kenapa kamu merampas dan membuang semua Cherry-Cherry itu dari Rachel? "

" Bukan urusan anda...!!! "

Ucap Richard sangat kesal sambil memegang tangan kanan Rachel. Gabriel yang sangat kesal sekali melihatnya kembali berkata...

" Kenapa, apa kamu tidak suka kalau saya memberikan buah Cherry-Cherry itu pada Rachel? "

" Iya, saya sangat tidak suka. Karena buah Cherry-Cherry sialan yang bapak berikan pada Rachel tadi itu bisa membunuh Rachel. "

" What? Apa kamu pikir saya kasih racun di dalam buah Cherry tadi? Apa kamu pikir saya ini pria gila? Apa kamu pikir saya ini seorang pembunuh? "

Ucap Gabriel sangat kesal dan marah-marah pada Richard. Richard menatap tajam pada Gabriel dan bicara dengan ketus...

" Jika saja saya telat 1 detik saja, mungkin saja secara tidak langsung bapak hari ini menjadi seorang pembunuh siswi bapak sendiri. "

" Maksud kamu apa...?!?! "

" Bukan apa-apa...!!! "

Richard menatap kedua mata Rachel dan bicara dengan lembut.

" Rachel sayang, kamu kenapa jadi bodoh seperti ini sih? Kamu nggak boleh makan buah Cherry, nanti alergi kamu kambuh. Kamu ingat itu kan? "

" Maaf. "

Tepat di depan kedua mata Gabriel, Richard mencium kening Rachel dengan lembut dan mesra sambil berkata...

" I love you Rachel... "

" I love you more Richard... "

Richard pun langsung memeluk tubuh Rachel dan Rachel membalas pelukan Richard. Gabriel yang speecless mendengar semua pembicaraan Rachel dan Richard, terus menerus melihat Rachel dan Richard berpelukkan mesra.

Dengan perasaan rasa bersalah, kesal, marah, kecewa dan perasaan-perasaan lainnya, Gabriel langsung turun dari atas balkon meninggalkan Rachel dan Richard berdua di atas balkon.



Rachel (1-15 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang