Saat Richard meninggalkan Rachel dan Gabriel di ruang UKS, tiba-tiba Gabriel mendekat ke arah Rachel. Rachel langsung panik dan berkata...
" Bapak mau apa? "
Gabriel hanya diam dan langsung membantu Rachel duduk. Gabriel mengambil obat penurun panas dan segelas air sambil berkata...
" Buka mulut kamu...!!! "
" Nggak mau...!!! Saya nggak mau minum obat...!!!
Ucap Rachel dengan mata berkaca-kaca." Udah deh nggak usah manja. Kamu mau mati atau cepat-cepat sembuh? Kalau kamu mati, kamu tidak akan pernah bisa lagi melihat orang yang kamu sayangi dan kamu cintai? "
Gabriel lalu memasukkan obat penurun panas ke dalam mulut Rachel dan membantu Rachel minum air. Setelah itu Gabriel memasukkan permen ke dalam mulut Rachel dan membantu Rachel berbaring di atas ranjang.
Gabriel pun meletakkan kompresan di atas dahi Rachel, kemudian Gabriel duduk di sebuah kursi di samping Rachel sambil membaca sebuah buku. Rachel sangat gelisah dan sesekali melirik ke arah Gabriel. Rachel pun berkata...
" Pak, saya nggak apa-apa kok sendirian di ruang UKS ini. Bapak kembali ngajar aja. "
" Saya tidak ada kelas, kamu tidur aja biar kamu cepat sembuh. "
" Tapi pak..."
Gabriel menutup bukunya dan menatap tajam ke arah Rachel. Rachel langsung menarik selimutnya sampai ke depan dadanya. Tiba-tiba tangan kanan Gabriel mendekat ke wajah Rachel.
Rachel sangat ketakutan sekali dan langsung memejamkan kedua matanya. Tidak lama kemudian perlahan-lahan Rachel merasakan belaian di kepalanya, Rachel pun kembali membuka kedua matanya dan berkata...
" Apa yang sedang bapak lakukan? "
" Sudah jangan bawel, kamu tutup aja mata kamu lagi, lama-lama kamu akan tertidur dengan lelap. Saya tahu kok anak kecil itu paling suka rambutnya di belai-belai seperti ini karena efeknya akan membuat mata menjadi ngantuk. Apalagi tadi kamu habis minum obat. "
Rachel hanya diam mendengar semua ucapan Gabriel. Rachel pun memejamkan kedua matanya dan berbicara sendiri di dalam hati...
" Saya bukan anak kecil pak...!!! "
Lama kelamaan Rachel tertidur dengan sangat lelap dan Gabriel tidak lagi membelai-belai rambut Rachel. Gabriel kembali membuka bukunya dan kembali membaca sambil sesekali mengganti kompresan dan meletakkan tangan kanannya di atas dahi Rachel.
Di ruang kelas, Richard mengerjakan ujian Matematika sebaik mungkin dan secepat mungkin. Saat selesai ujian, Richard langsung mengumpulkan ujiannya dan berlari-lari menuju ruang UKS sambil membawa tasnya dan tas Rachel. Setibanya di dalam ruang UKS Richard langsung berkata...
" Chel, kamu nggak apa-apa kan? Pak Gabriel nggak macam-macam kan sama kamu? "
Gabriel langsung menutup bukunya dan berkata...
" Apa kamu tidak bisa bicara secara perlahan-lahan? Jangan berisik, Rachel sedang tidur...!!! "
Richard langsung ingin meletakkan tangannya di atas dahi Rachel tapi Gabriel langsung memegang tangan Richard dan berkata...
" Jangan sentuh Rachel nanti dia bangun. Kamu tenang aja, tubuh Rachel tidak panas lagi. Tadi dia sudah minum obat. "
" Benarkah? Bapak nggak bohong kan kalau Rachel beneran sudah minum obat? "
" Iya. Jaga Rachel baik-baik, saat dia bangun tidur nanti, baru antarkan Rachel pulang ke rumah orang tuanya dengan selamat. Ngerti? "
" Nggak ngerti...!!! "
Ucap Richard seenaknya. Gabriel menatap tajam ke arah Richard dan berkata...
" Kalau kamu tidak mengerti, biar saya saja yang akan mengantar pulang Rachel ke rumahnya. "
" Bapak tidak berhak mengantar Rachel...!!! "
" Baiklah, tapi awas kamu jangan macam-macam sama Rachel, karena saya akan terus mengawasi
kamu...!!! "Ucap Gabriel langsung pergi meninggalkan ruang UKS menuju ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (1-15 End).
RomanceSeorang guru SMU yang sangat benci melihat murid-muridnya berpacaran dan mesra-mesraan di sekolah.