Part 4

2.8K 137 0
                                    

2 bulan kemudian...

Naila memakai busana muslim dan masker menutupi wajahnya sambil berjalan di sebuah mall. Saat akan memasuki sebuah lift, Naila melihat seorang pria yang duduk di sebuah kursi roda juga ingin masuk ke dalam lift. Naila langsung mendekat dan berkata...

" Mas mau naik lift juga ya? Saya bantu ya? "

" Tidak usah terima kasih, saya bisa sendiri...!!! "

" Nggak apa-apa kok mas, saya bantuin ya? "

" Saya bilang tidak usah...!!! "

Pintu lift pun terbuka. Saat orang-orang di dalam lift melihat Naila dengan seorang pria berkursi roda, orang-orang pun langsung berkata...

" Naik lift berikutnya saja ya mbak... "

" Iya mbak, di dalam lift ini tidak muat. "

" Sudah penuh mbak, apalagi buat kursi roda. "

Naila cepat-cepat berdiri di depan pintu lift dan menahan tombol lift dan berkata...

" Kalian semua keterlaluan ya? Keluar semuanya dari dalam lift ini...!!! Lift itu di gunakan untuk orang yang benar-benar membutuhkannya. Apa kalian semua sudah buta? Kalian lihat kan suami saya duduk di kursi roda. "

Pria yang duduk di kursi roda tadi sangat kaget mendengar kata suami dari Naila. Naila pun kembali berkata...

" Apa lihat-lihat? Cepatan kalian semua keluarga dari dalam lift ini, atau saya panggil satpam. "

Semua orang di dalam lift kaget mendengar semua ucapan Naila dan berkata...

" Ya allah mbak, mbak galak banget sih padahal mbak ini wanita muslimah. "

" Iya, ngomongnya marah-marah lagi. Apa seperti ini seorang wanita muslimah berbicara? "

" Kalian semua dengar ya, saya memang wanita muslimah tapi saya manusia biasa. Memangnya seorang wanita muslimah tidak boleh marah? Saat minta maaf kalau saya salah, tapi please tolong keluar dari dalam lift ini. Suami saya lebih membutuh kannya dari pada kalian semua. Saya harap kalian semua mengerti. "

Semua orang pun satu persatu keluar dari dalam lift. Naila pun kembali berkata...

" Terima kasih semua atas pengertian nya. "

Naila cepat-cepat keluar dan mendorong kursi roda pria tadi masuk ke dalam lift. Naila pun berkata...

" Mas mau ke lantai berapa? "

" Lantai 5. "

" Ok, lantai 5. Maaf ya mas tadi saya bilang mas itu adalah suami saya? "

" Tidak apa-apa kok. Terima kasih karena kamu sudah menolong saya. "

" Sama-sama mas. "

" Sebenarnya dari tadi saya mendapat kan penolakkan dari orang-orang di dalam lift. "

" Lain kali kalau mas mau menggunakan lift lagi, sebaiknya mas di temani sama seseorang. Mungkin orang tua, saudara, istri atau pacar mas. "

" Orang tua saya sibuk bekerja, saya anak tunggal dan tidak punya saudara. Saya juga tidak punya istri atau pun pacar. "

" Oh gitu. "

" Saya minta maaf ya sama kamu karena di awal pertemuan kita tadi saya bicara kasar sama kamu. "

" Nggak apa-apa kok mas. "

" Saya hanya tidak suka orang-orang mengasihani saya karena saya cacat dan lumpuh. "

" Maaf mas, boleh tanya nggak? "

" Kamu mau tanya apa? Mau tanya kenapa saya berakhir di kursi roda? "

" Iya mas, mas nya tahu aja. Mas kayak seorang dukun. Tapi mas nggak tersinggung kan kalau saya tanya hal itu? "

" Nggak kok, sudah biasa. Saya berakhir di kursi roda seperti ini baru 2 bulan yang lalu karena sebuah kecelakaan lalu lintas. "

" Innaillahi wainaillahi rojiun..."

Help Me, Heal Me, Love Me (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang