Naila cepat-cepat mendorong kursi roda Farel menjauh dari satpam dan langsung berkata pada Farel.
" Mas Farel, jangan bilang siapa-siapa ya kalau saya punya tempat rahasia di dalam gedung ini? Please..."
" Iya. Tapi ada syaratnya. "
" Syaratnya apaan? "
" Help Me, Heal Me, Love Me. "
" Apa? "
" Ai, kamu mau ya tolong saya, sembuhkan saya dan mencintai saya?
" Selagi saya bisa, saya mau mas menolong mas. Tapi kalau menyembuhkan mas, saya tidak bisa. Saya kan bukan seorang dokter. "
" Kamu nggak perlu jadi seorang dokter buat menyembuhkan saya, Ai.
" Terus caranya gimana? "
" Kalau kamu nggak sibuk syuting, kamu mau kan menemani saya kontrol ke rumah sakit dan menyemangati saya saat sedang terapi, semua itu cukup kok buat saya cepat sembuh. Saya ingin sembuh seperti dulu lagi, Ai. "
" Iya mas, saya mau. Tapi mas, kalau cinta gimana? "
" Kenapa, kamu nggak mau ya jatuh cinta dan punya pacar seperti mas karena mas bukan pria normal dan cacat? "
" Bukan gitu mas, tapi kan mas belum tanya sama saya apakah saya itu sudah punya pacar atau belum? "
" Saya tahu kok kamu itu belum punya pacar. "
" Ih...si mas nya sok tahu. "
" Ya tahulah. "
" Tahu dari mana? "
" Ada deh mau tahu aja. Jadi gimana, mau nggak kamu membuka pintu hati kamu buat saya? "
" Hm...mau nggak ya? Pasti mas Farel penasaran kan? Sama, saya juga. "
Farel tersenyum saat mendengar kata-kata tersebut karena kata-kata tersebut sering di dengar oleh Farel saat Naila membuat video di hp nya dari balik dinding ruang kerjanya.
" Ai, kamu mau nggak belajar mencintai saya? "
" Kita jalani dulu aja ya mas, tapi mas jangan marah ya jika suatu saat nanti perasaan saya itu hanya sebatas teman dan saudara. Soalnya saya itu susah banget jatuh cinta dan saya nggak punya banyak waktu buat pacaran. Saya ini tulang punggung keluarga mas. "
" Iya saya ngerti kok. Ya udah saya pulang dulu ya, kamu syutingnya jangan kecapean harus banyak istirahat. "
" Iya mas. "
" Kalau gitu, mulai sekarang kita berdua ngomongnya nggak usah formal ya? "
" Iya mas. "
" Assalammualaikum. "
" Waalaikumsalam. "
_________________Hari pun berganti Naila dan Farel sering telepon-teleponan, video call, bertemu dan lain-lain. Tidak ada lagi kesedihan di wajah Farel. Kedua orang tua Farel sangat senang sekali melihatnya. Mami Farel teringat kembali kejadian beberapa bulan yang lalu...
Flashback...
Farel yang baru pulang dari rumah sakit dengan sebuah kursi roda hanya diam dengan tatapan kosong. Farel sering membanting-banting semua barang-barang yang ada di dekatnya. Mami Farel yang melihatnya sangat sedih sekali dan berkata...
" Rel, kamu sabar ya nak semua ini adalah cobaan dari allah SWT. "
" Tapi kenapa harus Farel sih mi? Farel nggak mau mi cacat seperti
ini. "" Kamu nggak cacat Rel, suatu saat nanti kamu pasti sembuh. Kamu hanya perlu rutin menjalani terapi dan pengobatan. Percaya sama mami dan papi. "
" Tapi buat apa mi, pi, Farel sembuh? Gara-gara Farel menjadi cacat, Risa meninggalkan Farel. "
" Itu bukti Rel bahwa Risa bukan wanita terbaik dalam hidup kamu karena Risa bukannya mendampingi hidup kamu di saat kamu kena musibah tapi malahan meninggalkan kamu. Maaf Rel kalau papi ngomongnya seperti itu. "
" Lalu siapa pi yang mau menerima Farel apa adanya? "
" Suatu saat nanti, kamu pasti akan menemukannya. "
Flashback End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me, Heal Me, Love Me (1-13 End).
RomanceNaila Azzahra, Seorang artis terkenal yang suka bersembunyi di dalam ruang rahasia saat sedang break syuting di salah satu PH.