Part 8

2.8K 136 0
                                    

Naila dan Farel pun makan cake bersama-sama sambil mengobrol-obrol. Naila pun berkata...

" Cake nya enak kan mas? "

" Iya. "

" Saya suka banget loh mas makan cake tapi ya itu manajer saya mbak Ana selalu melarang-larang saya makan cake. Mbak Ana selalu bilang gini loh mas, Naila kamu itu nggak boleh makan cake, cake itu banyak kalori jahatnya, nanti badan kamu gendut. "

Ucap Naila meragakan ucapan dan gerakan manajernya. Farel tertawa terbahak-bahak melihatnya, tiba-tiba Naila berkata...

" Mas Farel stop...!!! "

" Kenapa Ai? "

" Mas ketawanya nyeremin, suara ketawa mas mirip dengan Goblin yang ada di dalam ruangan ini. "

" Benarkah? Haa...saya adalah Goblin penghuni ruangan ini..."
Ucap Farel menakut-nakutin Naila. Naila langsung tertawa dan berkata...

" Saya nggak takut sama mas Farel. "

" Benarkah? "

" Iya. "

" Memangnya kenapa? "

" Mana ada Goblin seganteng mas Farel. "

" Kamu bisa aja. Kamu juga cantik, seperti orang Cina. Putih dan bermata sipit. Jangan-jangan kamu keturunan Cina ya, Ai? Berarti pas donk, saya panggil kamu Ai. Ai itu kan bahasa Cina artinya Cinta. Allah SWT mempertemukan kita berdua hari ini pasti karena cinta. "

" Saya bukan Cina, mas. "

Tiba-tiba alarm di hp Naila berbunyi. Naila langsung mematikan hpnya dan berkata...

" Mas Farel, saya sekarang harus syuting. Mas telepon sopir mas ya? Saya akan antar mas sampai depan gedung. "

" Iya. "

Farel pun menelpon sopirnya sedangkan Naila merapikan dan membersihkan bekas cake dan air mineral. Saat Naila memasukkan selimut di dalam tasnya, Farel langsung berkata...

" Selimutnya mau kamu apakan Ai? "

" Mau saya bawa pulang mas, mau saya cuci biar bersih kembali dan nggak ada bekas rambut mas Farel. "

" Oh..."

" Saya mau ke toilet dulu ya mas, mau ganti costum. "

" Iya. "

Naila pun langsung ke dalam toilet dan berganti costum. Saat Naila keluar dari dalam toilet, Farel berkata...

" Kamu lebih cantik pakai busana muslim dan jilbab seperti tadi, Ai. "

" Iya sih mas. Sebenarnya saya udah lama banget pengen pakai busana muslim dan jilbab tapi saya masih terikat kontrak dengan beberapa PH dan produk-produk kecantikkan. Saya nggak mungkin melanggar kontrak-kintrak tersebut, kalau saya melanggarnya saya harus membayar denda 3X lipat. "

" Oh ya Ai, berapa nomor hp kamu? Saya boleh kan minta nomor hp kamu dan menelpon kamu? "

" Boleh kok mas. Saya juga boleh kan minta nomor hp mas? "

" Iya. "

Naila dan Farel saling bertukar nomor hp. Naila pun memakai flat shoes nya, mendorong kursi roda Farel dan membuka kunci ruangan tersebut dan berkata...

" Assalammualaikum, Next time Naila akan kesini lagi ya..."

" Waalaikumsalam. Iya boleh. "

Ucap Farel. Naila dan Farel pun sama-sama tersenyum. Mereka berdua pun berjalan sampai depan gedung. Saat pak satpam melihat Naila dan Farel, pak Satpam langsung berkata...

" Sore pak Farel, maaf pak kalau tadi saya tidak mengenal bapak, saya biasanya shift malam. "

" Tidak apa-apa. "

" Pak Mamad kok kenal sama pak Farel? "

" Iya mbak. Pak Farel kan..."

" Saya kerja di perusahaan ini. "

Ucap Farel memotong omongan satpam. Naila yang sangat kaget langsung berkata...

" Apa? Kok mas nggak bilang dari tadi sih. Ya allah, gawat gawat. "

" Gawat kenapa? "

Help Me, Heal Me, Love Me (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang