Part 2

2.2K 104 0
                                        

Rezky terus menerus menenangkan Via dan membelai-belai rambut Via. Tidak lama kemudian Rezky melepaskan pelukannya dan memegang kedua pundak Via dengan lembut sambil berkata...

" Via kamu tenang ya, jangan nangis lagi. Saya akan selalu berada di samping kamu. Sekarang kamu tarik nafas panjang dan hembuskan perlahan-lahan ya..."

Via menuruti semua instruksi dari Rezky. Tapi Via tetap merasakan ketakutan. Rezky pun kembali berkata...

" Via, sekarang kamu nyanyi saja ya biar kamu lebih relax. "

" Nya...nyi? "

" Iya. Kamu suka bernyanyi kan? "

" Su...suka. "

" Sekarang kamu nyanyi lagu favorit kamu ya? "

" Lagu Favorit? La...lagu apa? "

Rezky menatap kedua mata Via dengan lembut. Dengan cahaya senter di hp Rezky, Rezky pun mulai bernyanyi ...

* Kemana langkahku pergi
   Selalu ada bayangmu
   Ku yakin makna nurani
   Kau tak kan pernah terganti

(Tidak lama kemudian, Via pun ikut bernyanyi bersama Rezky).

** Saat lautan kau sebrangi
     Janganlah ragu bersahut
     Ku percaya hati kecilku
     Kau takkan berpaling

Reff :
Walau ke ujung dunia
Pasti akan ku nanti
Meski ke tujuh samudera
Pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin
Kau hanya untukku

(Back to *)
Pandanglah bintang berpijar
Kau tak pernah tersembunyi
Dimana kau berada
Di sana cintaku
(Back to reff )

Tepat selesai mereka berdua bernyanyi, pintu lift pun berhasil terbuka. Beberapa petugas yang memperbaiki pintu lift tersebut langsung berkata...

" Maaf pak, bu, atas ke tidak nyaman nya. Lift ini tadi malam memang rusak dan petugas yang bekerja semalam lupa memberi tanda peringatan. "

" Tidak apa-apa pak. Tapi lain kali jangan terulang kembali. Soalnya, bu Via fobia ruangan sempit dan gelap. "

" Iya pak. "

" Terima kasih banyak ya pak sudah menolong kita berdua... "

" Sama-sama bu. "

" Ayo cepat, kita berdua terlambat. "

Ucap Via pada Rezky. Mereka berdua pun berlari-lari di koridor kantor menuju ke aula. Rezky yang melihat Via berlari-lari dengan sepatu hak tinggi langsung berkata...

" Via hati-hati, nanti kamu jatuh...!!! Kamu kan pakai sepatu yang berhak tinggi. "

" Insya allah nggak jatuh kok. Oh ya pak, terima kasih ya tadi sudah menolong saya dan menenangkan saya. Nanti siang, saya traktir makan siang deh. "
Ucap Via sambil berlari-lari. Rezky pun berkata...

" Sama-sama, saya ikhlas kok bantuin kamu, Via. Jadi kamu nanti siang nggak perlu traktir saya makan
siang. "

" Nggak apa-apa kok pak. "

Tiba-tiba Via berhenti berlari. Rezky pun ikut berhenti berlari. Via langsung menatap Rezky dan berkata...

" Kok bapak tahu kalau nama saya Via? Di dalam lift tadi bapak juga selalu panggil saya Via. "

" A...apa? "

Ucap Rezky gugup. Saat Rezky akan berkata kembali, tiba-tiba Via memegang name tag nya dan berkata...

" Oh...pasti bapak tahu nama saya dari name tag ini kan? "

Rezky hanya diam dan hanya melihat name tag Via. Via pun kembali berkata...

" Bapak tahu dari mana kalau nama panggilan saya Via? Nama lengkap saya di name tag ini kan Artamevia. A...pasti bapak panggil ujung nama saya Via, biar lebih simpel aja kan? Karena kalau panggil Artamevia, ribet dan kepanjangan. Oh ya pak, nama bapak sendiri siapa? "

" Nama saya Rezky H. "

" H nya apaan? Hantu ya? Ha...ha...ha..."

Tiba-tiba pintu ruang aula terbuka. Seorang panitia yang mengurus pegawai baru langsung berkata...

" Kalian berdua, cepat kemari...!!! Acara sudah di mulai...!!! "




Untukku (1-11 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang