Part 9

1.7K 102 0
                                        

Saat akan masuk ke dalam sebuah lift, tiba-tiba Via tidak jadi masuk. Rezky yang melihatnya langsung berkata...

" Via, ayo masuk..."

" Nggak mau ah. "

" Kenapa? Takut lift nya rusak lagi? Lift nya nggak akan rusak kok. Lagian kalau lift nya akan rusak lagi, kan ada mas yang menemani kamu, ayo masuk. "

" Tapi kan ini lift buat eksekutif...!!! "

" Nggak apa-apa, lagian nggak ada orang yang melihat kita berdua. "

Ucap Rezky langsung menarik tangan kanan Via dan langsung masuk ke dalam lift. Saat di dalam lift Via berbisik dengan panik...

" Mas, di dalam lift ini kan ada CCTV nya. Kalau operator lift melihat kita berdua ada di dalam lift eksekutif ini bagaimana? Kita berdua bisa di pecat mas...!!! "

" Bilang aja kita berdua salah naik lift. Gampang kan? "

" Mas...!!! Jangan bercanda deh. Kalau Via mungkin salah naik lift, karena hari ini adalah hari pertama Via kerja di kantor pusat, tapi kan tetap aja Via akan di salahin karena jelas-jelas tadi ada bacaan lift khusus eksekutif. Mas juga pasti akan dimarahin karena hari ini kan bukan pertama kalinya mas Rezky kerja di kantor pusat. Lagian masa iya mas nggak tahu ada lift buat pegawai biasa seperti kita dan lift khusus buat eksekutif. Lift ini nggak mungkin baru di buat kan? "

" Ssst...jangan berisik. "

" Mas, kalau tiba-tiba ada eksekutif lain yang naik lift ini gimana? Kita berdua kan bisa ketahuan. "

" Udah jangan khawatir. "

" Mas..."

" Udah, jangan bahas masalah lift lagi. "

" Siapa yang mau bahas masalah lift. Orang Via cuma mau tanya kenapa dulu mas tiba-tiba berhenti jadi seorang guru dan bekerja kantoran? Mas bilang, mas suka mengajar di sekolah. Apa jangan-jangan karena gaji perusahaan ini lebih besar dari pada gaji seorang guru? "

" Bukan itu kok alasannya. "

" Terus apaan? "

" Nanti mas jelasin sama kamu tapi nanti setelah mas kenalin kamu sama papa mas ya. "

" Kapan? "

" Ya sekarang juga. "

" Dimana? "

" Di kantor ini, sayang. "

" Papa mas Rezky juga bekerja di kantor ini? "

" Iya. "

" Berarti backing mas Rezky itu, papa mas Rezky sendiri? "

" Iya. "

" Apa jangan-jangan kita berdua di pindah tugaskan dari kantor cabang ke kantor pusat karena koneksi dari papa mas Rezky? "

" Sedikit. "

" Kenapa? Nggak mau? Kecewa lagi sama KKN perusahaan ini? "

" Iya sih. Via pikir kita berdua pindah ke kantor pusat, karena prestasi kita berdua yang sangat bagus di kantor cabang dan kita berdua memang sangat di butuhkan di kantor pusat ini. Ternyata... "

" Sayang, prestasi kita berdua di kantor cabang memang bagus kok dan kita berdua memang sangat di butuhkan di kantor pusat ini. Percaya deh sama mas. "

Tidak lama kemudian mereka berdua keluar dari dalam lift. Saat Rezky dan Via berjalan di koridor kantor, semua pegawai yang melihat mereka berdua menyapa dan menghormati mereka berdua. Via yang bingung melihatnya langsung berkata...

" Ada apa dengan mereka semua? "

" Udah jangan di pikiran. Ayo kita masuk ke dalam ruang kerja papa. "

Via melihat tulisan di depan pintu ruang kerja papa Rezky dan langsung berkata...

" Ini ruang kerja papanya mas Rezky?

" Iya. "

" What? Pemilik perusahaan ini papanya mas Rezky? "

" Iya. Ayo masuk... "

" Nggak mau...!!! "

Ucap Via menggeleng-gelengkan kepalanya dan hendak pergi dari tempat tersebut.




Untukku (1-11 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang