Bagi Chimon, malam itu menjadi salah satu malam yang langka dalam tiga bulan belakangan. Jika malam-malam sebelumnya, ia hanya makan bersama dengan Papa Gun, maka hari ini akan menjadi spesial karena Off ikut bergabung dengan mereka. Memang, ini adalah salah satu tradisi yang sudah lama dikeluarga kecil mereka. Tetapi mengingat betapa jarangnya hal ini terjadi belakangan, membuat Chimon menjadi bersemangat.
Tak hanya Chimon, bahkan Gun pun sangat bersemangat dengan rencana makan malam mereka kali ini. Mengingat betapa jarang, mungkin hampir tidak pernah lagi mereka makan malam bersama selama tiga bulan ini. Saking semangatnya, sampai Gun secara acak memilih bahan makanan di supermarket, membuatnya bertengkar dengan Chimon dan menjadi tontonan orang-orang.
"Papa! aku tidak mau sayur itu, jangan masukkan ke dalam troli!" protes Chimon saat Gun memasukkan brokoli seukuran kepalan tangan ke dalam troli mereka.
Gun tidak mendengarkan protes anaknya dan tetap memasukkan sayuran hijau itu kedalam trolinya, membuat Chimon meringis ngeri melihatnya dan semakin melancarkan protes pada Gun. "tidak Chimon! malam ini Papa akan memasak tumis udang dengan brokoli, jangan protes!"
"oh ayolah Papa, tumis udang mana yang menggunakan brokoli?!"
"tumis udang buatanku" jawab Gun enteng dan beralih ke bagian makanan segar lainnya. Sedangkan Chimon mengikuti dengan muka yang di tekuk dan langkah yang menghentak.
"Papa, jangan brokoli ya, please" Chimon masih berusaha untuk merayu mengeluarkan sayur hijau terkutuk itu dari daftar barang belanjaan mereka.
Namun, Gun adalah orang yang memiliki sifat keras kepala melebih Chimon jadi ketika ia mengatakan tidak itu berarti adalah tidak "jangan memilih makanan seperti itu Chimon, papa tidak pernah mengajarkan hal seperti itu padamu."
"tapi sayur itu pahit pa! aku tidak suka!" Chimon mengerucutkan bibirnya dan menunjukkan tatapan memohon, berusaha untuk membuat hati Papanya tesentuh, tapi tentu saja itu gagal.
"tidak bisa Chimon, papa tetap akan memasaknya bersama tumis udang dan tugasmu adalah memakan semua sayuran itu sampai habis" final Gun.
"papa jahat!"
"ya, ya aku tidak peduli" ucap Gun sambil berlalu meninggalkan Chimon di belakangnya.
"papa tidak sayang pada Chimon!" teriak Chimon
Gun menggelengkan kepalanya heran, darimana sifat manja dan keras kepala anaknya ini berasal? rasa-rasanya ia dan Off tak pernah seperti ini.
"Chimon" panggil Gun, membuat anaknya itu berjalan mendekat padanya.
"Papa akan menggeluarkan brokolinya kan? kan?" tanya Chimon penuh harap.
Bukannya menjawab pertanyaan Chimon, ia justru menarik pelan kuping anak itu, membuatnya berteriak karena terkejut dan sedikit nyeri "katakan lagi Papa jahat, maka siap-siaplah berpisah dengan Häagen-Dazs, paham?" ancam Gun.
"hu... iya maaf papa" Chimon memegangi kupingnya yang memerah selepas dijewer oleh Gun.
Mereka melanjutkan kegiatan belanja mereka hingga memastikan bahwa semua bahan yang mereka butuhkan sudah terbeli.
"Papa, kau tak lupa janjimu kan?" tanya Chimon begitu mereka keluar dari supermarket.
Gun memandang datar pada anaknya dan menghela nafas pelan "ya, dua bucket es k--"
"Tiga Pa!" protes Chimon.
"ya, maksudku tiga bucket es krim dan satu potong kue coklat" ralat Gun.
Satu ciuman Chimon daratkan pada pipi Gun "terimakasih papa" ucapnya dengan senyum yang lebar.
Gun mengangkat satu alisnya melihat kelakuan Chimon yang tiba-tiba berubah manis "huh? anak siapa dirimu? baru bersikap manis jika ada maunya"
![](https://img.wattpad.com/cover/198457205-288-k720904.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[DIVORCE]
Romance"Aku masih mencintaimu, namun hatiku tidak bisa merasakan kehangatan lagi darimu, apakah yang terjadi pada kita?" - Gun Atthaphan "Cinta itu pernah ada, tapi entah kemana sekarang dia pergi. jadi lebih baik kita berpisah daripada harus saling menyak...