ENJOY!!
Hyunjin natap Seungmin yang sejak tadi duduk melamun dipinggir jendela kamar. Kembali bertemu dengan Seungmin, Hyunjin merasa ada yang berubah dari laki-laki yang kini berambut merah itu.
Kaki nya melangkah mendekat, lalu duduk didepan Seungmin.
"Setan suka dateng kalo lagi ada yang ngelamun, apalagi kalo pikiran nya kosong." Ujaran Hyunjin membuat Seungmin menoleh.
"Iya, lo setan nya." Sarkas Seungmin.
"Gw dateng bukan buat berantem." Sabar nya.
Seungmin terkekeh. "Gw bercanda." Jawab nya.
Hyunjin terdiam menatap Seungmin yang sepertinya menghindari kontak mata nya. "Apa yang terjadi?"
Senyum Seungmin terpatri indah. "Gak ada apa-apa." Jawaban yang tidak Hyunjin ingin kan.
"Lo kemana selama seminggu ini?"
"Gw.." Mata keduanya beradu.
Lalu sekelebat bayangan tentang ucapan Bang Chan datang berputar di ingatan Seungmin.
"Hyunjin cinta sama lo." Ucapan Bang Chan sukses membuat Seungmin menegang.
"Gw juga tau lo punya perasaan sama dia." Lanjut nya yang langsung mendapat tatapan tajam.
"Lo pikir gw gay kayak kalian?" Balas Seungmin keki. Bang Chan tersenyum miring, ucapan Seungmin memang bahaya.
"Lo pikir hidup dengan seorang gay, menjamin lo untuk tetep straigh?"
"Lo tau apa tentang semua itu? Gw bahkan gak tertarik sama cowo manapun."
Bang Chan mengangguk. "Mungkin lo ada dikategori. 'being gay for you, but not for other men'.."
Seungmin terdiam sebentar, matanya menatap tajam Bang Chan yang terus tersenyum miring pada nya.
"Lo ngomong gitu seakan lo pakar dalam hal perasaan laki-laki gay." Balas Seungmin penuh penekanan.
"Datang ke club milik gw nanti malam. Dan lo boleh pergi kemanapun lo mau setelah nya. bila perlu sadari perasaan lo dulu sebelum bertemu kembali dengan Hwang Hyunjin."
"Lo ngelamun lagi!" Tepukan pelan dipipi nya membuat Seungmin tersadar. Matanya kembali menatap Hyunjin.
"Bukan kelompok Mafia gw kan yang nyembunyiin lo dari gw?"
"Kalo gw tertangkap sama Mafia Hwang. Gw gak mungkin masih disini." Ujar nya pelan.
Hyunjin menunduk. "Gw rasa ada yang gak beres sama lo. Lo aneh, datang membawa senapan, rambut berwarna merah, dan sekarang lo sering melamun."
Seungmin terkekeh. "Ini lo khawatir kan ya sama gw?"
Hyunjin mendongak, bungkam melihat Seungmin yang tertawa tanpa ada pembahasan yang lucu menurutnya.
"Gw cuman pengen tau keadaan lo selama seminggu itu. Disekap dan hilang kayak gitu gak mungkin kan lo baik-baik aja?"
"Hyunjin gw baik-baik aja. Gw berhasil keluar dari sekapan dia." Seungmin meyakinkan, memang benar adanya. Bang Chan hanya mempertemukan Seungmin dengan Woojin kakak nya, tanpa unsur kekerasan apapun.
"Kalo lo kayak gini gw merasa dikhawatirkan. Gw merasa lo peduli akan gw, gw merasa--"
"Apa sih salah nya kalau gw khawatir dan peduli sama lo?" Potong Hyunjin cepat.
Seungmin mendekat ke arah Hyunjin, mencondongkan kepala nya didepan wajah Hyunjin.
"Karna gw punya hati Hyunjin." Jawaban yang sukses membuat Hyunjin terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [hyunmin]
Teen Fiction[End] •takdir adalah sesuatu yang mempertemukan kita. karena kita tidak akan percaya pada fakta bahwa semua hal terjadi secara kebetulan• -sleepless In Seattle- => HYUNJIN x SEUNGMIN => and other cast [WARN!] -YAOI -bxb -mature -thriller