kek comblang?

69 13 14
                                    

Hujan itu turun bukan jatuh. Yang jatuh itu Aku . . . Dihatimu.

Setelah kepulangan mereka dari upnormal, Ghani langsung dikeroyok pertanyaan dari adik terkasihnya pasal teman Ghani yang membuat Ica jatuh hati.

Ghani jelas saja risih. Tolong ingatkan anak gadis itu kalo Ghani tidak suka hal-hal berisik. Tapi ya namanya juga Ica, dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang dia mau, yang penting informasi tentang calon pacarnya harus ia dapatkan saat ini juga.

"A, sumpah ya ko aa gabilang-bilang punya temen ganteng!"

"Astagfirulloh . . . Dia ganteng banget, fix jodoh Ica inimah"

"Udah cakep, lucu lagi. Ngerepotin perasaan orang aja"

"Berisik banget sih  dek!" ingin sekali Ghani mengambil jarum dan benang untuk menjahit mulut adiknya ini. Sekalian di obras juga, biar makin rapet.

"A kasih tau buru siapa nama temen aa itu?"

"Buat apa?"

"Ko buat apa . . . Ya buat dijadikan adik ipar aa lah"

"Idih jijik!"

"Ayolah a, siapa namanya?" mohonnya. Tangannya sampe sungkem  di hadapan Ghani. Atau perlukah ia bersimpuh juga agar kakaknya ini terenyuh? Tidak masalah harga diri jatuh sedikit. Demi masa depan! Batin Ica.

"Yang mana!?" jawab Ghani ketus, antara ikhlas dan tidak ikhlas memberi tahu.

"Yang pake kaos kegedean warna item, rambutnya agak gondrong, yang maen hape terus"

Mata Ghani yang sudah sipit itu meneleng ke atas, berusaha mengingat sosok yang disebutkan ciri-cirinya oleh sang adik.

Lima detik kemudian, Ghani ingat siapa yang dimaksud adiknya. Tapi dia jadi mang-mang, masa adiknya suka sama anaknya pak Buana.






















Si Jeka . . .









Ya Allah! . . si Ica suka sama si Jeka! Tidak mungkin sekali. Bisa-bisanya adiknya itu suka cowo yang lebih ganteng dari dia.

"Kamu gak salah suka sama orang? Masa suka sama si Jeka! Gak gak ada, gak ada suka suka dia"

"Jadi namanya Jeka?" tanya Ica untuk memastikan. Matanya langsung berbinar menampilkan puppy eyes menggemaskan. Akhirnya dia tau siapa nama jodohnya.

"My lovely brother! Kakakku yang paling ganteng se Cikadut Tolong dekatkan adikmu ini dengannya, pleaaaaaaase!"

Yang Ghani rasakan saat ini adalah geli, mual dan kembung. Tolonglah, bukannya ia tidak suka dipuji. Hanya saja perkataan Ica membuat bulu kuduknya merinding.

"Gak! Lebih baik mundur kamu Ca"

"Ih ko gitu, kenapa?"

"Jeka mana mau suka sama ente. Dia itu sukanya sama cewe yang manis, imut, cantik, lemah lembut bagai benang sutera. Gak kaya gini . . ." Suga memindai sosok adiknya dari pucuk sampai akar terus balik lagi kepucuk. " . . . BUAS!"

ADORABLE SIBLINGS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang