Ketika hujan turun

72 15 13
                                    

Dan alasan kedua hujan turun ke bumi adalah untuk menghembuskan rasa cinta di hati para manusia.

Pagi hari di bulan november nampaknya cuaca sedang tidak bersahabat. Buktinya matahari saja masih malu-malu kucing bersembunyi dibalik awan kelabu. Tapi, meskipun cuaca kurang bersahabat, itu tidak menyurutkan orang-orang untuk beraktifitas seperti biasanya.

Contohnya seperti dua orang mahasiswa yang sekarang sedang nongkrong ganteng di salah satu warung dekat kampus. Mereka ketawa kencang tak peduli keadaan sekitar. Bahkan banyak pasang mata terutama mahasiswi yang memandang kearah mereka dengan berbagai macam sanjungan atau umpatan.

Berisik banget sih!

Ya allah, ketawa aja ganteng

Ganteng-ganteng ko ketawanya kaya kudanil

Ada yang hanya geleng-geleng kepala atau ada juga yang nahan ketawa karena suara ketawa mereka berasa nular.

"Bang belajar bahasa sunda yu!" seru Keano yang dari tadi asik merangkul Hobi.

"Siapa takut!" jawabnya lantang tak mau kalah.

Maklum saja, mereka anak rantau yang sedang mencari ilmu di Bandung. Jadi kalo sampai tidak bisa bahasa Sunda kan memalukan.

"Aku bahasa Sundanya apa bang?"

"Abi!" jawab Hobi sambil mengepalkan tangan kanan dan memukul pelan bagian dada kirinya dua kali.

"Kalo kamu?"

"Maneh!"

"Kalo kita bersama?"

"TEU MUNGKINLAH GOBLOG!" teriak hobi dengan tangan yang langsung menoyor Keano.

"HAHAHAHAH!" "HAHAHAH!"

Keduanya tertawa begitu saja. Bahkan Keano seolah tidak keberatan ditoyor seperti itu. Ya begitulah jika orang gesrek ketemu orang aneh.

Tawa mereka berdua perlahan mereda begitu seorang pria dengan jaket hitam duduk lesu diiringi desahan nafas panjang seolah tengah mengalami beban hidup yang sangat berat.

"Biasa aja kali Gan napasnya, kaya beban hidup lo berat aja"

"Emang!"

"Tukang tidur kaya lo emang punya beban hidup bang?"

Boleh tidak jika Hobi mencolok ubun-ubun anak orang? Pertanyaan polos anak satu ini langsung disambut dengan pelototan Hobi dan bibir komat kamitnya seolah berkata bosen idup lu bangke?

Keano menyadari kesalahannya dengan cepat, jadi dia buru-buru menjulurkan tangannya untuk sungkem pada Ghani. Orang yang dimintai sungkem malah menanggapi dengan helaan nafas, lagi yang entah keberapa kalinya, membuat Keano menarik tangannya kembali dan juga mungkin tengah menggerutu dalam hati.

"Berat banget ya beban hidup lo Gan?" tanya Hobi hati-hati

Ghani menghela nafas lagi " Tau hidup bakal sesusah ini, mending dulu pas balapan sama sperma lain  gue ngalah aja. Banyak beban urang euy"

"Ya namanya juga hidup bang pasti banyak beban. Kalo banyak duit ya Hotman paris"

"Untung gue lagi ga pengen nyekek orang Ke"

Memang pada dasarnya Keano itu aneh. Bukannya takut, dia malah cengengesan. Untungnya Ghani suka tidak tega jika memarahi anak yang satu ini. Coba kalo yang ngomongnya Hobi, mungkin besok dia sudah masuk kolom berita media massa dengan judul "Seorang mahasiswa ganteng mati mengenaskan akibat dicekik teman sendiri". Sangat tragis dan tidak keren sama sekali.

ADORABLE SIBLINGS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang