Trouble || Tanizaki Junichiro. ver

315 33 7
                                    

By: marina10969

WARNING!! TYPO BETERBANGAN!! CERITA ABAL!!

HAPPY READING....

.

.

.

.

.

Sepulang sekolah, seperti biasa Tanizaki Junichiro, wakil kapten basket laki laki Yokohama high School berjalan menuju gedung olahraga sendirian.

karna hari ini Tanizaki adalah petugas piket, jadi Kenji sudah terlebih dahulu ke gedung olahraga.

Setelah menyelesaikain piketnya, Tanizaki segera berjalan menuju gedung olahraga seorang diri. Namun langkahnya terhenti saat matanya tanpa sengaja menangkap pemandangan gadis yang berjalan menujunya dengan menunduk. Namun dalam sekali pandang saja Sugawara langsung tahu jika itu merupakan kekasihnya, (y/n).

"(y/n), kenapa tidak menung-" ucapannya terhenti saat (y/n) mendongak dan menatapnya dengan airmata yang mengalir deras. Tanizaki yang khawatirpun langsung berlari kearah (y/n) dengan paniknya.

"Ju- Chan." ucap (y/n) dengan suara serak.

"Ada apa (y/n)?" tanya Tanizaki sedikit menekuk lutut, menyamakan tingginya. (y/n) tak menjawab, ia hanya menyeka air mata dengan punggung tangannya. Namun mereka terus saja mengalir. "Ada masalah apa?"

"Ju-Chan," (y/n) menangis sejadi jadinya, membuat Tanizaki sangat khawatir dengan apa yang tengah terjadi pada kekasihnya.

"Kau bisa bercerita padaku," (y/n) menatap Tanizaki dengan ragu. "Semuanya." kemudian memeluk (y/n) hangat, membuat (y/n) kembali menumpahkan tangisnya dalam pelukan Sugawara.

"Mereka terus menerus memintaku menjadi sempurna." tutur (y/n) yang masih tak bisa menghentikan sesenggukan walau air mata telah berhenti mengalir. "Mereka menekanku."

Tanizaki mendengar dengan seksama (y/n) yang bercerita dalam pelukannya dengan sesekali membelai lembut surainya. Dari sana Ia baru tahu jika (y/n) yang begitu ceria memiliki masalah seperti ini.

"Mereka membuatku tak bisa konsentrasi dan mempengaruhi nilaiku." (y/n) kembali menangis saat kembali mengingat kata kata tajam yang dikeluarkan orang tuanya saat mengetahui nilainya. "Apa yang harus aku lakukan, Ju- Chan?"

Tanizaki terdiam mendengar (y/n) yang kembali menangis. Ia tak tahu harus berbuat apa kali ini, karna ini merupakan masalah keluarga yang berada di luar jangkauannya.

"Lebih baik kau menginap dirumahku," kata Tanizaki. (y/n) menatapnya, menunggu kelanjutan ucapan sang wakil kapten. "Kau bisa menangkan pikiranmu dulu, dan juga aku juga bisa membantumu belajar. Jika kau mau."

"Tentu. Aku mau," kata (y/n) melepas pelukan dan menyeka air mata. "Terimakasih, Ju- chan."

"Apapun untukmu, (y/n)," kata Tanizaki sembari mengacak rambut (y/n). "Lagipula ini tugasku sebagai kekasih, bukan?"

Mendengarnya, (y/n) tersenyum dan dengan cepat memberikan sebuah kecupan manis dipipi Tanizaki, membuatnya teridam ditempat, memastikan jika yang barusan adalah kenyataan.

"Ju- chan," panggil (y/n) yang sudah berada di depan pintu gedung olahraga. "Mereka sudah memulai latihan." 

Asup Time [BSD Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang