Phobia|| Edogawa Ranpo. ver

440 46 1
                                    

By: marina10969

WARNING!!
TYPO BETERBANGAN!!
CERITA ABAL!!

HAPPY READING....

.

.

.

.

.

Siang itu (y/n) berada di kelas Ranpo untuk memintanya mengajari pelajaran biologi, dimana akan ada tes Biologi setelah istirahat.

"Kau sudah paham, bukan?" tanya Ranpo selepas menjelaskan tentang virus dan sel.

"Aku sudah cukup paham dibagian ini," jawab (y/n). "Tapi aku belum mengerti bagian ini." dan menunjuk salah satu soal yang cukup panjang dan cukup membuat pusing.

"Jika soal yang itu, kau harus mengingat bagian-"

Tiba tiba ucapan Ranpo terhenti karna jari telunjuknya yang tergores kertas saat akan membalik halaman selanjutnya. Desisan kecilpun lolos dari bibirnya, membuat (y/n) mengalihkan pandangan pada luka di jari telunjuk Ranpo.

"Ra- Ranpo," kata (y/n) sembari menatap horor jari telunjuk Ranpo yang mengeluarkan darah segar, tak terlalu banyak. Tapi cukup untuk membuat (y/n) meneteskan air mata saat itu juga. "Ta- tanganmu berdarah!"

"Tenang (y/n)," kata Ranpo menenangkan (y/n). "Ini hanya luka kecil."

Dengan cepat (y/n) berdiri dari bangkunya setelah menyeka air mata yang sempat lolos dari pertahanannya kemudian menarik tangan Ranpo yang lain dengan badan membelakangi sang kekasih.

"Kau harus ke UKS!" ucap (y/n) tegas.

"Ini hanya luka kecil." balas Ranpo dengan jawaban yang sama.

"Ranpo harus ke UKS!" kali ini suara bergetar yang keluar dari (y/n).

"Ini hanya luka biasa, (y/n)." lagi lagi Jawaban yang sama dikeluarkan Ranpo.

"Ranpo harus ke UKS!" (y/n) masih teguh dengan pendiriannya. Kali ini (y/n) menatap Ranpo dengan mata yang telah menetaskan air mata.

Hampir seisi kelas memandang mereka dengan pandagan heran.

"(y/n)..." ucap Ranpo terkejut karna melihat (y/n) yang menangis.

"Ranpo harus ke UKS!" kata (y/n). seisi kelas masih belum mengailhkan pandangan dari mereka. "Ranpo bisa mati jika kehilangan banyak darah!"

"(y/n)... hump." Ingin rasanya Ranpo terkekeh karna kepolosan (y/n), namun dengan cepat ia menelan kembali kekehannya. "ini hanya luka ke-"

"Kakekku juga mengatakan hal seperti itu!" ucapan (y/n) menginterupsi Ranpo. "Tapi ia meningalkanku karna luka kecil itu," (y/n) memberi jeda sejenak sembari menyeka air mata sebelum melanjutkan kata katanya. "Aku tak ingin Ranpo juga meninggalkanku karna luka kecil itu."

"(y/n)..." kali ini senyum hangat ditampilkan Ranpo setelah mendengar ucapan (y/n). "Baiklah, baiklah." kemudian Ranpo berdiri dari bangkunya. "Jika (y/n) sampai menyatakan cintanya hanya untuk mengajakku ke UKS, tentu aku tak dapat menolak."

"Aku," wajah (y/n) seketika memerah karnanya. "Tidak-"

"tenang saja," kata Ranpo sembari berjalan menuju UKS dengan menggenggam tangan (y/n). "Aku tak akan meninggalkanmu. Aku janjikan itu padamu."

Asup Time [BSD Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang