17: Pensi (2)

3.1K 440 48
                                    

Udah tiba saatnya pensi diadakan. Perwakilan setiap kelas yang terpilih menyajikan pertunjukan yang apik. Panggung sekolah di siapkan dengan sebegitu baiknya dan tentunya memakan biaya besar-jangan lupakan bahwa ini adalah sekolah elite.

Di samping panggung, Seokjin meremas jari-jarinya. Dia gugup, bagaimana jika suaranya mendadak crack nanti? Atau bagaimana jika penampilannya jelek dan kacau? Ia tak mau mempermalukan teman-temannya juga Namjoon.

Di tengah kegugupannya, lengan Seokjin mendadak ditarik oleh Jimin ke depan panggung di mana murid-murid lain menikmati acara pensi. "Jimin?"

"Namjoon mau tampil, katanya dia mau ngeliat wajah lo waktu perform." Hanya karena kalimat itu hati Seokjin menghangat, rasa gugupnya menguap.

Seokjin memegang sebelah lengannya, menghalau dinginnya angin malam yang merasuk melalui kulit. Ia sebenarnya sedikit kurang setuju saat penyelenggara acara memilih waktu di malam hari untuk pensi. Demi Tuhan! Malam hari di musim gugur itu sangat dingin.

Di atas sana, lampu panggung mulai menyorot dua orang yang berjalan menuju tengah panggung. Itu Namjoon dan Taehyung.

Seokjin terkikik kecil, dirinya tak menyangka bahwa Namjoon akan berduet dengan Taehyung, mengingat bagaimana aura gelap selalu terasa saat keduanya berdekatan.

Mengesampingkan hal itu, suara Taehyung dan Namjoon cocok dipadukan.

Seokjin pernah mendengar keduanya berduet sebelumnya, saat gladi bersih dan itu merupakan duet yang sangat bagus. Taehyung bernyanyi sedang Namjoon nge rap, kebetulan lagu yang mereka bawakan sebelumnya saat gladi bersih akan dibawakan hari ini.

Di atas sana, Namjoon berdiri bersampingan dengan Taehyung. Namjoon memakai celana jeans serta kaos polos lengan pendek berwarna cokelat tua, jam berwarna hitam terpasang di tangan kanannya serta sneakers berwarna navy di kaki.

Taehyung juga memakai jeans, hanya saja ia menggunakan kaos putih lengan pendek bertuliskan 'nevermind' di bagian dada.

Mungkin pakaian keduanya tergolong sederhana, tapi mengingat bahwa mereka memiliki wajah yang bisa dibilang tidak manusiawi, postur tubuh sempurna juga julukan most wanted yang melekat, murid-murid perempuan sukses dibuat histeris karenanya.

Ganteng sih, tapi sudah ada yang punya.

Tentu saja kecuali Taehyung.

"Gue tau lagu ini gak ada hubungannya dengan lo. Tapi gue persembahin lagu ini buat orang yang berhasil melelehkan hati es gue." Suara Namjoon mengisi keheningan yang tercipta sebelumnya.

Pemuda itu berucap sembari mengamati wajah para siswa. Tatapannya terpaku pada Seokjin, Namjoon tersenyum. "Dan gue mau nyampai in sesuatu buat orang itu.."

Jeda.

"Gue sayang sama lo."

Di kerumunan siswa lain, Seokjin menatap manik Namjoon lekat. Senyum di bibirnya tersungging lebar, ia berucap tanpa suara, "Aku juga sayang sama kamu." Pemuda itu membalas perkataan Namjoon.

Di sebelah Namjoon, Taehyung melengos malas. Dasar bucin!

Lampu perlahan-lahan redup dan penampilan dimulai. Mereka menyanyikan lagu berjudul 4 O'Clock.

Taehyung berhasil membius penonton melalui suara beratnya dan ekspresinya yang sangat menghayati. Para siswa berteriak histeris kala Namjoon menyanyikan bagian rap nya, terdengar lembut dan garang secara bersamaan.

Jimin menyenggol sikut Seokjin. Dia berbisik kecil, "Biar gue beritau. Lo itu bener-bener beruntung karena bisa melelehkan Namjoon yang sedingis es itu. Coba liat orang lain yang berusaha terus-terusan ngedeketin Namjoon, mana ada yang berhasil?"

Seize [ NamJin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang