Start by Becoming a Mangaka

10 : 3 System Lottery

Baik Yuuki dan Hina-chan tidak bergerak dan mengamati gadis itu makan kertas dari buku itu perlahan-lahan. Dia tahu gadis di depannya. Namanya adalah Kuina dan dia juga penduduk di Asrama Hitotose. Hobinya adalah membaca buku dan memakannya secara bersamaan.

Yuuki tahu dari anime, Kuina selalu makan buku. Akan aneh jika dia tidak kaget melihat seseorang memakan buku untuk pertama kalinya.

"Yu-Yuuki, apakah gadis itu sedang makan buku?" Hina-chan yang berada di sisinya bertanya.

"Ya, dia sedang makan buku," jawab Yuuki.

Mereka berdua memandangi Kuina lagi sampai dia melihat mereka menatapnya melalui jendela. Dia kaget tapi buru-buru datang ke pintu masuk.

"Apakah ada sesuatu, saya dapat membantu?" Kuina bertanya kepada mereka, tapi Hina-chan terlalu gugup di depannya.

Yuuki khawatir bagaimana Hina-chan akan hidup jika kegugupannya masih berlanjut.

"Aa-ano-aa-no .." Yuuki yang berada di sisinya tidak membantunya. Dia ingin dia tumbuh dewasa.

'Hina-chan !! Aku percaya padamu!!' Yuuki menunggunya untuk mengatakan sesuatu.

"A-ano ... aku diberitahu bahwa aku akan tinggal di sini." Yuuki senang Hina-chan bisa berbicara dengannya.

"Aaah! Apakah kamu Hinako-chan! Tolong, selamat datang di asrama Hitotose !!" Kuina menjadi bersemangat dan menariknya ke dalam, tetapi dia berhenti ketika dia melihat Yuuki.

"Dan ini? Apakah kamu akan memasuki Asrama Hitotose juga?" Tanya Kuina penasaran.

"Tidak, aku tidak akan tinggal di sini dan aku hanya membantu Hina-chan juga menemukan asrama ini." Yuuki menggelengkan kepalanya.

"Oh, benar! Aku akan memanggil manajer dulu!" Setelah mengatakan itu, Kuina berlari menuju lantai 2 meninggalkan Yuuki dan Hina-chan di sana.

"Dia gadis yang sangat bersemangat." Hina-chan mengangguk sebagai jawaban.

---

Yuuki dan Hina-chan sedang menunggu di toko buku. Dia cukup tertarik pada Asrama Hitotose. Dia tahu di lantai 1 ada sebuah kafe dan toko buku. Di lantai 2, itu adalah tempat untuk apartemen.

Yuuki berjalan menuju konter tempat Kuina meninggalkan bukunya. Dia membuka buku itu dan melihat buku itu diparut oleh Kuina.

"Dia pasti lapar." Hina-chan berkeringat menanggapi.

Keduanya melihat sekeliling sampai Kuina datang.

"Maaf, sepertinya manajer masih keluar," kata Kuina.

Yuuki baik-baik saja ketika dia melihatnya, tetapi Hina-chan tidak bisa melihat langsung ke Kuina. Kuina bingung dengan tindakan Hina-chan.

"Kenapa kamu memalingkan muka dariku?" Tanya Kuina penasaran.

"Ini pertama kalinya aku melihat seseorang memakan buku ..." Hina-chan menoleh.

"Yah, ya, ini pertama kalinya aku melihat seseorang makan buku," kata Yuuki. Dia tidak pernah berpikir bahwa buku sebagus itu akan menjadi makanannya.

Kuina terkejut mendengar pernyataan mereka. Dia mulai gelisah dan berbicara dengan gugup.

"Itu .... Ano .... Aku suka membaca buku dan buku adalah temanku." Kuina menoleh. "Aku sangat suka mereka, aku ingin memakannya."

Baik Yuuki dan Hina-chan berkeringat mendengar jawabannya.

"Jangan makan temanmu!" Itulah yang ada di pikiran mereka.

"Yah-baiklah, aku akan menunjukkan kamarmu dulu !!" Kuina mengubah pembicaraan.

"Kalau begitu, aku akan pergi dulu, Hina-chan." Yuuki harus kembali dulu untuk bersiap pindah dan memeriksa hadiahnya dari pencarian.

"He-hei? Kamu akan pergi?" Hina-chan tampak sedih.

"Ya, kenapa kamu pergi?" Kuina juga berkata.

"Yah, kamu sudah menemukan apartemenmu. Ada beberapa hal yang harus aku hadiri." Kata Yuuki, tapi Hina-chan masih terlihat sedih.

"Bukannya kita tidak akan bisa bertemu lagi. Kita bisa bertemu di sekolah." Hina-chan terlihat lebih baik ketika dia mendengar mereka bisa bertemu di sekolah.

"Ya-ya, mari kita bertemu di sekolah." Hina-chan tampak bahagia.

"Kalau begitu, sampai jumpa, Hina-chan, Kuina." Yuuki melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat tinggal.

"Sampai jumpa, Yuuki-senpai." Hina-chan melambaikan tangannya.

"Ya !! Sampai jumpa, Yuuki !!" Kuina melambaikan tangannya dengan keras. Dia adalah gadis yang sangat bersemangat.

Yuuki berjalan pergi dan merasa senang bertemu mereka berdua.

---

Ketika Yuuki pergi dari Asrama Hitotose, Kuina bertanya pada Hina-chan.

"Apakah dia pacarmu, Hina-chan?" Tanya Kuina penasaran.

"Bo-boy-boy-boyfr-boy ..." Hina-chan tidak bisa menyelesaikan kata-katanya dan menjadi tegang. Dia menggerakkan tangannya ke atas dan berpose menjadi orang-orangan sawah.

"Mengapa kamu menjadi orang-orangan sawah?" Kuina berjudul kepalanya.

Kuina tidak tahu bahwa Hina-chan terlalu gugup dan tidak bisa mengatakan apa-apa.

---

Yuuki berjalan ke rumahnya dengan perasaan senang. Dia menyapa setiap anggota Klan Shuuei dan memasuki rumahnya.

Raku penasaran mengapa dia sangat bahagia.

"Kenapa kamu, sangat senang Yuuki?" Raku bertanya.

"Manga saya telah diterima dan akan diterbitkan nanti." Yuuki tidak keberatan berbagi kabar gembira itu.

"Wow, bagus sekali!" Ayahnya yang mendengarnya juga senang.

"Di mana Ryuu? Ayo minum !!" Yuuki tidak keberatan minum sekarang.

"Ah, Yuuki-bocchan! Apakah kamu siap untuk merayakan bersama kami?" Ryuu bertanya.

"Ya, mari kita berpesta malam ini !!! Mari berpesta sampai kita pingsan !!" Yuuki senang bahwa manga-nya telah diterima oleh penerbit, bertemu dengan seorang gadis cantik, dan terakhir, adik lelakinya telah diselamatkan. Dia perlu merayakan hari bahagia ini.

"YEAH, LET'S PARTY !!"

"YA!!!"

"HEY !! JANGAN MEMBUAT RUMAH BERANTAKAN !!!" Raku marah pada mereka karena dialah yang selalu membersihkan rumah.

"Hahaha, jangan ketat Raku! Ayo kita berpesta bersama !!" Yuuki menariknya dan membuatnya bergabung dengan pesta.

"Tu-tunggu, Aniki !!" Raku menghela nafas tetapi bergabung dengan mereka.

Malam itu sangat meriah di kantor pusat Klan Shuuei.

---

Yuuki memasuki kamarnya setelah pesta liar tadi malam. Mereka semua terbuang sia-sia di ruang tamu dan Raku juga tidur di sana. Dia lebih baik karena tubuhnya lebih kuat dan dia ingin memeriksa hadiahnya.

Yuuki membuka antarmuka sistemnya dan membuka lotere sistemnya.

"Buka!"

Yuuki melihat lotre mulai bergulir dan dia berdoa agar sistem tidak memberinya hadiah yang aneh atau tidak berguna.