Start by Becoming a Mangaka

179 : Singing Duel

"Maaf membuatmu menunggu," Yuuki memasuki studio manga-nya dengan ekspresi lelah.

"Meow ..," Kuroka di kepalanya beristirahat dan mengangkat cakarnya.

Utaha juga masuk bersamaan dengan postur yang elegan. Stoking hitamnya membuat semua orang tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Dia menyelipkan rambutnya ke telinganya dan membuatnya tampak lebih memesona.

"Halo .." kata Utaha sambil tersenyum. Dia bertindak seperti istrinya yang sangat baik.

Marika yang melihatnya menelan ludah. Dia melihat dadanya lalu melihat ke bawah untuk melihat kakinya yang seksi. Dia melihat kakinya dan merasa sangat takut. Dia tahu bahwa gadis di depannya adalah bos terakhir. Kedua gyaru itu seperti semi-bos tetapi gadis di depannya sangat berbahaya. Keseksian gadis itu terlalu tinggi.

"Aku tidak akan kehilangan ...," pikir Marika di dalam hatinya.

Ruri dan Onodera bertanya-tanya siapa gadis cantik ini.

"Dia adalah Kasumigaoka Utaha, pacarku," Yuuki memperkenalkannya kepada semua orang.

Utaha mengangguk pada semua orang dan duduk dengan nyaman di kursi istimewanya. Ada tanda khusus yang menulis 'Utaha Only' di kursi itu. Dia mengambil secangkir teh entah dari mana dan meminumnya.

"Hmm? Ada apa?" Utaha bertanya.

Mereka tertegun dan tidak tahu bagaimana harus merespons. Tindakannya wajar bagi mereka. Mereka menatapnya pada saat yang sama untuk meminta penjelasan.

"Baiklah, mari kita mulai latihan bernyanyi kita," Yuuki mengalihkan pembicaraan dan menempatkan Kuroka di atas meja.

Mereka masih tampak tidak puas dengan jawabannya tetapi tidak mendorongnya.

Yuuki mengambil gitarnya di dinding dan memainkannya beberapa kali. Tidak ada piano karena apartemennya terlalu kecil.

Marika mengangkat tangannya, "Mengapa kamu melakukan latihan menyanyi?" Dia tidak tahu apa-apa.

"Dia akan masuk 'Turnamen Musik Amatir'," kata Ruri.

Marika tertegun dan mengangkat tangannya lagi, "Aku akan membantunya juga! Lagipula aku bisa bernyanyi!" Dia ingin membantunya dalam situasi ini.

"Maaf, Marika, tapi aku punya mitra yang bisa diandalkan untuk turnamen," kata Yuuki sambil meletakkan tangannya di bahu Yukari.

Yukari menundukkan kepalanya karena dia tersipu tetapi mulutnya bergerak ke atas untuk menunjukkan bahwa dia bahagia. Dia tidak melihat dia selama dua hari dan ini membuatnya sangat kesepian. Dia tahu dia punya pacar tetapi masih menjadi pasangannya tidak buruk.

Marika tertegun dan berkata, "Tapi aku benar-benar bisa bernyanyi!" Dia menatap Yukari dan berkata kepadanya, "Aku akan menjadi rekannya untuk turnamen ini, bisakah kamu memberiku senpai kesempatan ini?" Dia tidak ingin mundur.

"Tidak, aku tidak akan, aku akan menjadi pasangannya," Yukari menunjukkan ekspresi yang jarang. Dia tidak tersenyum seperti biasanya dari provokasi Marika.

"Berhenti! Berhenti! Jangan bertarung, oke," Yuuki menghentikan mereka. "Maaf, Marika, tapi aku sudah memilihnya, mari kita lakukan kadang-kadang tetapi tidak sekarang."

Marika masih tidak ingin kalah dan ingin mengatakan sesuatu tetapi Uomi menghentikannya.

"Bagaimana kalau kita memiliki duel?" Uomi tiba-tiba berkata.

"Duel?" Mereka bertanya pada saat bersamaan.

Uomi mengangguk, "Kalian berdua menyanyikan lagu duet bersamaan dengan dia maka kami akan menilai kamu. Pemenang akan menjadi rekannya untuk turnamen ini." Dia menatapnya, "Bisakah Anda menyiapkan lagu duet yang baru bagi semua orang?"