6. Kebenaran

1.6K 108 31
                                    


Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, hubungan Naruto dan Hinata sudah masuk bulan ke-6 yang artinya mereka sudah menjalin hubungan selama setengah tahun. Dan kini sosok Naruto terlihat rapi dengan sweater Hoodie putihnya yang membungkus tubuh tegapnya dipadukan dengan celana jeans hitam dan sepatu kets putih. Berdiri didepan cermin yang ada di kamarnya, memantulkan sosok dirinya yang semakin terlihat tampan dan tegas dengan surai kuning cepaknya yang ia pangkas beberapa hari lalu. Dan kini Ia sudah memutuskan untuk melamar Hinata malam ini, tentunya ia juga akan meminta bantuan sahabat sekaligus saudaranya, Sasuke.

Setelah dirasa penampilannya sudah rapi Naruto melangkah keluar dari kamarnya dan menuju kamar Sasuke. Baru saja Naruto akan mengetuk pintu tersebut, namun urung dilakukan karena sang empu yang punya kamar terlebih dahulu membuka pintu tersebut.

"Dobe," Sasuke terkejut melihat Naruto berada didepan pintu kamarnya.

"Teme, kau sudah siap rupanya," ujar Naruto sendiri dan dibalas anggukan oleh Sasuke.

"Hn, kalau begitu ayo berangkat," ajak Sasuke seraya berjalan mendahului Naruto yang entah kenapa tiba-tiba perasaannya tidak tenang. Naruto menatap punggung Sasuke yang perlahan melangkah akan menuruni tangga namun urung karena merasa Naruto masih diam di tempatnya. 'Ada apa denganku? Kenapa perasaanku jadi gelisah sekarang?' batinnya tak karuan dan masih memandang lurus kearah dimana Sasuke kini berdiri sambil memandang dirinya yang tengah terdiam tanpa bergerak sedikit pun.

"Dobe, kenapa sekarang malah kau yang diam disana? Ada apa?" tanya Sasuke penasaran. Naruto yang tersadar dari lamunannya langsung melangkah menghampiri Sasuke seraya menggelengkan kepala bersurai kuning bak kelopak bunga matahari tersebut. Mengulas senyum sebelum menjawab pertanyaan dari Sasuke.

"Tidak apa-apa teme, aku hanya sedikit gugup saja," Naruto menjawab setenang mungkin,  menyembunyikan perasaan yang entah semakin membuat hatinya gelisah tak tahu kenapa.

"Khe... dasar, kau ini akan melamar bukan mau menikah, baka!" jawab Sasuke sarkas.

"Ya walaupun hanya melamar tetap saja rasa gugup itu ada teme kau ini," bela Naruto akan ucapan Sasuke .

"Ya sudah kalau begitu ayo keburu tengah malam nanti," ajak Sasuke dan mereka pun melangkah menuruni tangga.

"Teme, kau yang menjemput Hinata dan kau langsung bawa dia ketempat yang sudah ku siapkan, aku akan mengambil sesuatu dulu. Aku akan bawa motor ku agar cepat sampai ok, bagaimana?" kata Naruto pada Sasuke saat mereka menuruni anak tangga dan Sasuke hanya mampu menghela napas pasrah, dan berusaha bersikap setenang mungkin dihadapan Naruto walau sekarang hatinya terasa sakit yang teramat karena mengetahui kenyataan bahwa Naruto akan melamar Hinata.

'Kenapa Sasuke? Kenapa? Apa kau menyesal sekarang atas keputusan yang telah kau buat sendiri?'  batin hati Sasuke bergejolak.

Dan setelah berpamitan kepada Mikoto dan Fugaku, Naruto dan Sasuke pun keluar dan berpisah setelah keluar dari gerbang kediaman Uchiha. Naruto yang pergi membawa motor sport kesayangannya dan Sasuke yang lebih memilih menggunakan mobil sport Lamborghini biru navy miliknya, dan melesat menuju kediaman Hyuuga.

***

Disinilah Sasuke dan Hinata berada, tempat dimana sudah Naruto siapkan dan ia sulap menjadi tempat yang begitu romantis. Sampai Hinata sempat terpukau melihatnya saat menginjakkan kakinya di taman yang terkenal akan keindahan danaunya di kota Konoha yaitu, taman Rikuguen. Netra bak rembulan miliknya menyapu ke seluruh taman yang kini dihiasi berbagai lampu hias kecil warna warni serta lampion yang menggantung di atas pohon, belum lagi lilin-lilin kecil yg tengah mengapung di atas danau yang semakin membuat tempat ini terlihat begitu romantis.

Watashitachi Ni Tsuite [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang