Chapter Bonus

3.2K 154 88
                                    

Benang Merah
(Tercipta Untukku)
.
.
.
.

Warning !!!

Typo's masih bertebaran.
Chap ini menyebabkan sakit mata, mual karena wordnya agak panjang dan di chap ini akan ada adegan titut-titutnya sedikit 🤭
Jadi kalau ada yang masih dibawah umur harap minggir/ skip ya.

.

.

.

Happy Reading

🌻🌻🌻

"Aku bersedia."

Sorak sorai dan tepuk tangan begitu riuh terdengar kala sepasang pengatin yang sudah resmi menjadi suami istri tersebut telah selesai berikrar mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan.

Keduanya nampak begitu serasi, pengantin wanita terlihat begitu cantik dengan baju pengantin berlengan panjang yang menjuntai menyentuh lantai, berwarna putih tulang dihiasi dengan mutiara-mutiara kecil di bagian depannya sangat pas membalut tubuhnya yang sintal. Tak kalah dengan pengantin wanitanya sang pria pun terlihat begitu tampan dan gagah dengan Tuxedo putih tulang, warna yang senada dengan pasangannya membungkus tubuh tegap nan tinggi tersebut.

"Mereka benar-benar pasangan yang sempurna ya."

"Iya kau benar mereka terlihat sangat serasi."

"Ya ampun, coba lihat senyum pengantin prianya sangat menawan."

"Beruntung sekali wanita itu."

Begitulah sebagian bisik-bisik para tamu undangan yang hadir menyaksikan pernikahan keduanya, yang berlangsung khidmat dan mewah tentu saja.

Kini kedua pasangan yang telah resmi berstatus suami-istri tersebut saling berhadapan, menatap satu sama lain menyelami kekaguman yang terpancar dari wajah sang belahan jiwa. Tak lupa senyum yang begitu bahagia mengembang dari bibir mereka. Tinggi badan yang kentara perbedaannya ini membuat sang pria sedikit menundukkan wajahnya, mengerti akan apa yang dilakukan pasangannya, membuat wanita pemilik surai indigo tersebut memejamkan matanya menyambut benda kenyal milik prianya itu menyentuh lembut bibirnya.

Riuh tepuk tangan kembali terdengar kala kedua bibir tersebut menyatu, saling menyesapi rasa manis satu sama lain, rona merah pun tak luput menjalari pipi keduanya.

"Aku mencintaimu istriku."

"Aku juga mencintaimu suamiku."

....😊....


Kelopak mata itu terbuka, menampilkan iris sewarna batu permata. Kelereng shappire-nya menyapu sekeliling ruangan yang ia tempati, dan sedetik kemudian terlonjak kaget membuat ia sontak terduduk. Namun nyeri di kepalanya langsung menyerang. Tangan kekarnya menyentuh kening yang dibalut perban, membuat dirinya dilanda kebingungan.

Kemudian menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhnya, kakinya ia turunkan lalu berdiri dan berjalan perlahan menuju pintu kamar yang ia tempati. Raut bingung masih nampak jelas di wajah tampannya, suara gaduh yang berasal dari luar menyita pendengarannya. Karena tak ingin semakin penasaran, iapun membuka  pintunya dan berjalan menuju sumber suara.

Langkahnya terhenti dan matanya terbelalak sempurna, tangannya memegang pinggiran tangga menopang tubuhnya yang tiba-tiba terasa akan jatuh ke depan akibat kepalanya yang kembali sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Watashitachi Ni Tsuite [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang