Bagian 1

4.8K 265 16
                                    

Kringggg....

Tanda berakhirnya jam sekolah telah berbunyi, terdengar menyeluruh di sepenjuru gedung JYP HIGH SCHOOL. Para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing.

Tak terkecuali seorang gadis yang kini tengah diganggu oleh dua brandalan sekolah.

"Oh..ini dia..nona Im nayeon.." Jimin dan seorang teman lainnya menghadang laju nayeon ketika sang gadis hendak melangkah melewati gerbang sekolahnya.

"Sayang..." dengan seringai nakalnya, pemuda tersebut berusaha untuk menyentuh tubuh nayeon.

"Yah..singkirkan tangan mu itu.." matanya melotot tajam sembari berusaha mendorong kasar lengan si pemuda.

"Hahaha....owh..dia marah...aku takut.." kedua pemuda tersebut tergelak mengejek seraya menatap remeh pada gadis yang bersangkutan.

"So..dimana pacar tercintamu itu..hah?

Nayeon meninggikan sebelah alisnya, hanya ada satu orang yang sangat ia yakini adalah orang yang dimaksud oleh pemuda urakan di depannya.

"D-dia bukan pacarku.." jawabnya ragu. Gadis itu memegangi roknya sembari menunduk.

"Tsk..sungguh tak dapat dipercaya..gadis secantik dan sepintar kau mengencani seorang pemuda yang memiliki ibu seorang pelacur..dia bahkan sama sekali tak mengenal siapa ayahnya.."

Semampunya ia tahan emosi yang semakin meninggi. Ia sadar, marah hanya akan memperkeruh suasana dan membuat Jimin tak akan berhenti mengganggunya.

Kini, yang bisa ia lakukan hanya diam tak bergeming.

"Hei..mengapa diam..jadi benar..kau mengencani anak haram itu?..woah seleramu sangat rendahan.."

"Sudah ku katakan padamu aku tidak berkencan dengannya..dia bukan kekasihku.." suara yang naik beberapa oktaf sama sekali tak membuat jimin goyah.

"Whatever..babe..tsk amat memalukan..,ya ya ya baiklah aku ucapkan selamat padamu Im nayeon-ssi..semoga kau dan dia cepat berpisah..kau repot-repot menolak ku hanya untuk mendapatkan kotoran seperti dirinya..hahaha" bersama dengan sebuah senyuman mengejek, kedua pemuda itu berlalu meninggalkan nayeon yang diam membisu seribu bahasa.

Dia termangu di posisinya, berdiri disana tanpa mau bergerak barang sesenti pun.

"Im nayeon.."

Seketika nayeon menoleh ke arah sang sumber suara. Sepasang suami istri tengah berdiri tegap seraya menatapnya tajam.

Terkejut.

Dia tak tahu jika kedua orang tuanya lah yang datang untuk menjemputnya.

Dan sudah tentu mereka mendengar semua percakapan antara ia dan jimin barusan.

"Tadi itu apa..benarkah apa yang dikatakan oleh bocah laki-laki tadi?" nayeon terkesiap dengan suara tegas nan menakutkan milik sang ayah.

Diam, sama sekali tak berani dan bingung bagaimana untuk menjawab pertanyaan dari pria yang ia hormati ini.

"Im nayeon..aku bertanya padamu..jawab aku.." bentakan itu semakin menambah ketakutan dalam diri nayeon.

Para murid lainnya serta orang tua mereka bahkan sempat mengalihkan perhatiannya pada nayeon dan dua orang dewasa di dekatnya

"Nayeon..."

Melihat putrinya yang hanya diam tertunduk di hadapannya semakin membuat ayah nayeon murka.

"Siapa dia?? Anak haram, ibu yang pelacur.." Tanyanya lagi.

Tuan Im terus menghardik sang putri tanpa tahu bagaimana perasaan tak menentu yang saat ini telah bersarang dalam diri gadis tersebut.

SPACE BETWEEN OUR FINGERS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang