Bagian 8

1.8K 193 31
                                    

"NAYEON.."

Yoona memandang nyalang punggung sang putri yang kian menjauh.

"Shit..hei...kejar dia.." yoona berteriak pada para pengawal untuk berlari mengejar sang putri, namun bukannya segera lari, kelima pengawal tersebut nampak kebingungan dan ragu-ragu.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN...CEPAT KEJAR PUTRIKU.." Begitu geram, pria tersebut kembali berteriak hingga rahangnya mengeras dan semua urat-urat di lehernya muncul.

Nafasnya memburu, ia begitu marah pada nayeon. Dalam hati ia berjanji akan menghabisi jeongyeon apapun caranya nanti. Karena baginya semua ini berawal dari bocah itu.

"T-tuan.."

"MENGAPA MASIH DIAM SAJA.."

Para pengawal melirik takut sosok yang berdiri di belakang Yoona.

Yoona lantas memutar kepalanya, dan mendapati sang istri menatapnya tampa emosi.

Ia tahu, istrinya ada di balik semua ini.

"Kau.." dia menggeram seraya melakukan yang terbaik untuk tidak menyakiti Seohyun.

*

*

*

"Jeongyeon-ah.."

Nayeon berlari secepat yang ia bisa untuk menghadang langkah orang yang dimaksud, demi menjelaskan semuanya. Dia tak memperdulikan kakinya yang mulai sakit karena heels yang ia pakai atau tak ambil pusing dengan tatapan mencemooh orang-orang.

"Taksi.." Panggil jeongyeon pada sebuah mobil yang lewat.

Segera mobil itu berhenti, ia pun dengan cepat membuka pintu dan masuk ke dalamnya.

"Hap.."

Jeongyeon terperanjat. Disaat ia ingin menutup pintu mobil, nayeon sigap menahannya kemudian ikut masuk, menyusul pemuda tersebut.

"Apa yang kau lakukan disini?"pemuda tersebut menatap si gadis begitu garang.

"Paman..cepat jalankan mobilnya.." bagi nayeon tak perlu menjawab pertanyaan jeongyeon yang terpenting saat ini ialah mereka bisa meninggalkan tempat ini secepatnya.

Sang supir mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya.

"Nayeon.."

"Terus jalan paman...lebih cepat"

"Nayeon.." jeongyeon sedikit menghentak lengan nayeon hingga sang gadis meringis karenanya.

Nayeon bisa melihat kedua bola mata jeongyeon hampir keluar dari tempatnya.

"Paman..tolong hentikan mobilnya.." pinta sang pemuda dengan sedikit lebih tenang.

"Paman..tetap jalan.." teriak nayeon yang tak mau kalah.

"Nayeon..kembali pulang..kau akan dapat masalah karena tingkah mu itu.." jeongyeon tak habis pikir dengan cara bekerja otak gadis disampingnya ini.

"Paman hentikan mo____"

Nayeon menarik tekuk jeongyeon lalu mempertemukan bibir plumnya ke bibir ranum pemuda tersebut.

Tujuannya agar jeongyeon bisa menutup mulutnya.

Terdiam, ia mematung seperti batu, matanya melotot tak berkedip, seolah masih mencerna keadaan.

Nayeon menghentikan kecupannya, dilihatnya lamat-lamat bibir merah alami milik jeongyeon.

"Nay_____"

Sekali lagi nayeon menempelkan bibirnya untuk ciuman yang lain, sebelum jeongyeon melanjutkan ocehannya.

SPACE BETWEEN OUR FINGERS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang