Jeongyeon terkekeh menyaksikan aktifitas nayeon bercengkrama dengan para anak kecil di sebuah taman. Berlarian saling mengejar, bernyanyi, hingga menari bersama. Gadis itu nampak riang dikerubungi oleh makhluk-makhluk kecil tersebut.
"Uh..melelahkan.."
Nayeon menghampiri jeongyeon yang duduk di bench sembari menyeka keringat yang bercucuran di dahi dan pelipisnya.
"Kau benar-benar menyukai anak kecil hah?.." jeongyeon menyodorkan sebotol minuman dengan penutup yang telah dibuka pada sang kekasih.
"Mereka sangat menggemaskan.."
"Tapi bagiku kau yang lebih menggemaskan.."
"Cheesy jeongyeon.." nayeon menyenggol pelan lengan jeongyeon.
Mereka terus tersenyum seolah tak ada hari esok. Nayeon meletakkan botol minumannya ke atas rumput kemudian meletakkan lengannya di lengan jeongyeon lalu turun hingga telapak tangannya, menggenggam lalu mengunci rapat-rapat tautan jari jemari keduanya.
"Ini terlalu erat.." ucap jeongyeon sambil tertawa sebab nayeon tak hanya menggenggam namun juga menekannya.
"Aku melakukannya agar tidak ada spasi diantara jari-jemari kita.." balas si gadis yang tak kalah tertawa.
"Lihat kan.." nayeon mengangkat tangan mereka yang menyatu, memperlihatkan pada jeongyeon bahwasanya kini tak ada lagi ruang kosong disana, karena keduanya sama-sama melengkapi.
"Ne.."
Jeongyeon mengecup singkat pipi nayeon, namun ketika nayeon ingin membalasnya, pemuda tersebut langsung menjauhkan pipinya sembari menampakkan tampang geli.
"Yah..." nayeon ingin menarik tekuk jeongyeon akan tetapi seorang gadis kecil datang, sehingga ia harus segera menghentikan kegiatan dewasa mereka.
"Oppa..unnie..ayo bermain bola.."
Nayeon sedikit enggan karena ia masih merasa cukup lelah, tetapi melihat mimik wajah polos di depannya, hatinya meleleh dan tak sanggup menolak ajakan malaikat kecil tersebut.
Dia pun mengangguk sembari tertawa.
"Ayo.."
"Siap kapten.."
Keduanya berlarian kembali ke tengah taman meninggalkan jeongyeon sendirian.
Disini lebih nyaman daripada aku harus berpanas-panasan..biarlah nayeonnie bermain dengan mereka..aku akan tidur disini..ha ha ha.."
Namun sedetik kemudian niatnya kandas ketika segerombolan anak-anak datang lalu menyeretnya paksa untuk berlalu ke tengah taman, bergabung dengan yang lainnya.
Dengan wajah masam, ia berjalan ke sana, dan berdiri di bawah teriknya panas matahari.
"Hahaha..."
"Apa kau puas?"
Nayeon semakin tergelak sampai-sampai gadis itu memegangi perutnya. Jeongyeon pun akhirnya ikut tersenyum meski hatinya sedikit dongkol.
*
*
*
Yoona melangkah tegas menapaki jalanan sempit yang dipenuhi bangunan-bangunan tua dimana itu dialihfungsikan menjadi club malam.
Dandanan rapi khas orang kaya dengan satu stel jas berwarna merah maroon serta sepasang sepatu fantofel hitam mengkilap, menjadi daya tarik yang tak bisa dihiraukan oleh para penjaja seks jalanan.
Beruntung ia mengunjungi tempat itu siang bolong, mungkin saja akan berbeda jika ia berada disana pada malam hari.
Laju nya terhenti tepat di depan sebuah bangunan yang baginya sangat tak layak huni.

KAMU SEDANG MEMBACA
SPACE BETWEEN OUR FINGERS (Completed)
FanficKetika cinta dipisahkan oleh status sosial. 2yeon jeongyeon x nayeon genderbender alert.