Chapter 1

461 43 4
                                    

Dikeramaian cafe nampaklah seorang gadis yang sedang duduk disana,gadis yang manis dengan kedua lesung pipi,berkulit kuning langsat,dan ditambah hijab yang selalu dia ikat kebelakang. Iya dia Relita pemeran utama dalam cerita yang hebat ini😂😅.

"Relita!?" Teriak seorang gadis dari arah pintu cafe,sontak saja membuat semua orang yang berada di cafe menoleh padanya.dia tak lain dan tak bukan adalah sahabat Relita sendiri.

"Yaampun, Relita.gue kangen banget sama lo, sumpah. lo kemana aja sih? kok baru sekarang lo ngajakin gue ketemuan? baru tamat SMA kemaren, lo udah main ngilang-ngilang aja, dasar. banget sih loh tega amat sama gue,"cerocos sahabat Relita.

"Yaudah sih. lo juga enggak usah teriak-teriak kali,bikin budek aja gue dengernya.biasa aja bisa gak? malu-maluin tau dilihatin orang."

"Yehhh gue kan kangen sama lo, emangnya lo enggak kangen apa sama gue?" ujar Desi sambil memanyunkan bibirnya kepada Relita.

"Hmmm iyaaa, iyaaa, gue kangen sama lo kangen banget malah jangan ngambek dong."

Desi hanya diam tidak mengubris perkataan Relita dia hanya diam sambil memanyunkan bibirnya.

"Yahhh dia ngambek yaudah gue minta maaf.maafin Relita, sahabat lo yang paling cantik ini" ujar Relita dengan PD nya.

"Cantikkan gue kali."

"Yaudah-yaudah cantikkan lo,tapi jangan ngambek lagi dong pisss." ujar Relita sambil membentuk huruf vi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Hmmm yaudah gue maafin." lalu Relita dan Desi pun berpelukan sambil saling melepas rindu.

"Ehhh Relita lo belum cerita sama gue lo kemana aja? baru tamat SMA kemaren lo udah main ngilang-ngilang ajah?"

"Lo kemana? Gue samperin Lo dirumah enggak ada, terus Gue nanya sama pembantu Lo katanya Lo udah pergi,dan yang parahnya lagi pembantu Lo enggak ngasih tau Gue apa-apa Lo dimana. Gue kebingungan banget waktu itu Lo ada dimana? Lo itu ngilang. bag ditelan bumi tau gak! Mentang-mentang Gue ada diluar kota waktu itu, dan Lo juga enggak pamit lagi sama Gue!"

"Kenapa? ada apa?cerita gue kan sahabat Lo. apa ini ada hubungannya sama cowok berengsek itu haa???"

"Yaampun. Lo ngomong tu nyerocos benget sih enggak berhenti-henti."

"Gue itu sebagai sahabat lo peduli dan khawatir dengan Lo, masa loh enggak paham sih?"

"Yaudah.iya... ini ada hubungannya sama cowok berengsek itu." jawab Relita final.

"Emang dasar yah tuh cowok! udah bikin sahabat Gue kayak gini. awas aja yah dia kalo Gue ketemu sama si cowok brengsek itu, bakalan Gue abisin dia awas aja yah." geram Desi.

"Ehh Des kita disini bukan mau ngomongin dia, lagipula gue pergi bukan karna dia aja kok ada alasan lain juga yang lebih penting,Dan kita ketemuan disini untuk melepas rindukan? jadi yah enggak usah ngomongin dia yah!? enggak penting juga mending kita cerita pas waktu SMA dulu yah kan" kata Relita sambil tersenyum tipis.

"Tapi Ta, gue enggak bisa gitu,ini juga karna cowok brengsek itu kan."

"Hmm iya,tapi kan udah lama juga kejadiannya, itu udah 5 tahun yang lalu kok,udah jadi masa lalu. Gue juga udah ngelupain itu kok,jadi enggak usah dibahas lagi yah."

"Hmm yaudah kalo gitu oke." ujar Desi sembari tersenyum menampilkan deretan-deretan gigi putihnya.

"Hmmm gitu dong enggak usah ngomongin Dia, kan udah jadi masa lalu juga masa lalu yang enggak penting, lebih baik kita cerita-cerita tentang waktu SMA dulu sama pengalaman kita waktu memasuki perguruan tinggi iya kan??".

Relita Story [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang