Chapter 6

204 17 0
                                    

Tiba-tiba, seseorang menarik tangannya, dan langsung memeluknya kedalam dekapannya.

"Menangislah,menangislah,aku ngerti gimana perasaan kakak" ucap Bisma, iya. laki-laki itu Bisma.

Lalu, Relita menangis tersedu-sedu didalam dekapan Bisma.

"Kakak udah usaha Bis buat lupain dia,tapi kenapa? hati kakak masih sakit kalo ngelihat dia sama cewek itu," ujar Relita sambil memeluk tubuh Bisma dengan sangat erat,bahkan erat sekali.

Riski yang baru saja melihat pemandangan itu, langsung merasa bingung.

"Siapa dia? Kok kayaknya deket banget?" batin Riskk

"Udah peluk-pelukannya?" tanya Riski dengan nada yang ketus dan dingin.

Lalu, Relita dan Bisma melepas pelukan mereka. Bisma merasa sedikit tidak enak dengan Riski.

"Kakak pacarnya kak Relita ya?"tanya Bisma polos.

"Bukan kok Bis.dia bukan pacar kakak,dia cuman orang yang ditugaskan buat jaga kakak nanti.kakak kan mau pergi kuliyah keluar negri,"ucap Relita yang masih menyeka air matanya.

"Owh,aku kira tadi itu pacar kakak."

"Iya, gue memang pacarnya! lebih tepatnya calon pacar!" decak Riski.

"Ihh Lo apaan sih ki, kita itu enggak pacaran! Lo itu cuman orang yang ditugasin buat jaga gue." ujar Relita dengan kesal.

Riski seakan tak mendengar dan langsung menarik tangan Relita kesampingnya.

"Ayo kita pulang!"

"Yaudah.enggak usah tarik-tarik tangan gue juga sakit tau!" kesal Relita.

"Bis, kakak pulang dulu yah,makasih udah dengerin curhatan kakak tadi." ujar Relita yang berada disamping Riski.

"Haa? Owh iya-iya kak, enggak usah makasih kok."

"Yaudah iya deh,kakak pulang yah?"

"Iya hati-hati kak."

💮💮💮

"Itu tadi siapa lo sih? kok  Lo mau-mau aja dipeluk sama dia."

"Dia adek kelas gue, yang paling ngerti gimana perasaan gue.puas Lo!?" jawab Relita ketus.

"Tapi kok,kayaknya lo deket banget sama dia? apa dia pacar lo?"

"Ih bukan! Lo kok kepo banget sih sama kehidupan gue!"

"Iye, bukan gitu gue kan ditugasin buat ngejaga Lo,berarti Gue harus tau siapa aja yang deket sama lo."

"Hadehh, alay banget sih,terus kenapa lo ngaku-ngaku pacar gue tadi?"tanya Relita.

"Yah, enggak apa-apa sih."jawab Riski sembari menggaruk tekuknya yang tidak gatal. Riski saja bingung dengan dirinya sendiri. padahal dia baru sehari mengenal gadis itu,tapi dia sudah mengaku-ngaku kalau dirinya pacar Relita.apa artinya ini?ada perasaan aneh yang menyelinap dihatinya, ada rasa cemburu saat melihat Relita dan adek kelasnya itu pelukan tadi,"apa mungkin gue udah mulai suka yah sama Relita? Ahhh enggak mungkin! baru sehari aja kenal masa udah jatuh cinta aja murah benget hati gue," ucap Riski sembari mengacak-ngacak rambutnya.

"Ihhh lo apaan ngacak-ngacak rambut, malu tau dilihatin orang-orang."ucap Relita sembari melihat kiri dan kanan.

"Haa?? enggak kok gue cuman---"

Ucapan Riski terpotong.

"Shuttt diam dulu."ujar Relita sembari meletakan jari telunjuknya kebibir Riski.

"Ada yang nelpon gue."

"Iya halo kenapa ma?"

"Kamu ada dimana Ta sekarang?"

"Masih diwahana ma."

"Owh yaudah cepet pulang udah sore mama juga udah siapin makanan yang lezat buat kalian berdua,nanti kita makan sama-sama oke?"

"Yaudah iya ma aku sama Riski juga mau pulang kok."

"Siapa yang nelpon?"

"Mama Gue" 

"Owh, kenapa mama Lo nelpon??"

"Kita disuruh pulang, katanya mama udah masak buat kita."

"Wahh pasti enak tuh, yaudah ayok kita pulang!"

"Yeh, Lo ma, kalo soal makanan aja cepet banget."

"Hehe, habisnya gue laper."

-------------------

Sesampainya dirumah Relita. Riski langsung memarkirkan motornya dihalaman rumah Relita, Riski dan Relita terlihat seperti sepasang kekasih yang baru pulang dari jalan-jalan.

"Ehh kalian udah sampai?" ucap Dina ramah saat berdiri didepan pintu."masuk gih mama udah nyiapin makanan buat kalian berdua."

"Siappp tante!" ucap Riski dengan semangatnya, lalu langsung berlari menuju kearah meja makan untuk makan karna cacing-cacing diperut Riski yang sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

Relita dan Dina hanya geleng-gelang kepala sambil terkekeh melihat kelakuan Riski yang menurut mereka unik dan lucu.bagaimana tidak unik padahal baru saja sehari kenalnya, tapi sudah seperti saudara saja yang telah lama kenal.

"Wah, tante masak apa nih?"tanya Riski sembari menyendoki nasi kedalam piringnya."

"Tante masak makanan yang sederhana kok."

"Widihhh enak banget tante bacem tempe nya aku belum pernah lo tante makan-makan yang beginian."

"Haduhhh memangnya lo makan apaan? selama ini. kayu sama batu?" tanya Relita sambil memutar kedua bola matanya.

"Relitaaa..."

"Hehe, iya -iya ma aku bercanda"

"Kalo mami gue dirumah tu enggak pernah masak-masak yang beginian kayak sumur jengkol,tempe bacem,sama ikan asin.palingan mami cuman delivery doang dan makanannya juga itu-itu aja, sumpah gue bosen banget makan-makan yang begituan."

"Yaampun, gue pikir kan enak kalo makanannya delivery terus." tanya Relita

"Yah enggaklah! membosankan."

"Yaudah kamu sering-sering aja main kerumah tante,nanti tante sering-sering masakkin kamu makanan kayak gini."

"Beneran tante?".

"Iya beneran."

"Makasih yah tan.coba aja kalo mami Riski juga jago masak kayak tante Dina" ujar Riski.

"Hehe, mungkin mami Riski tu sibuk,sibuk kerja makannya dia enggak bisa masak."

"Tantekan dulukan sahabatan sama mami Riski. nah, mama Riski tu jago banget masak,tante aja kalah sama maminya Riski, bahkan maminya Riski yang ngajarin Tante masak.sampai-sampai Tante jago masak kayak gini."

"Apa!? beneran tan? Tante enggak bohongkan mami jago masak?"

"Iya,tante enggak bohong kalo enggak percaya tanya aja sama mamanya Riski."

"Iya tante...aku percaya kok:)"





Hehe buat kalian yang udah bacanya sampai sini kalian luar biasa😁maaf yah kalo masih banyak typo,vote and coment yah kalo suka sama karya author😊 jangan lupa follow akun author @matahari_terbenam

   

Relita Story [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang