MAPLE#11

320 23 8
                                    

Eleta yang ditemani Tania dan Elgan sudah sampai di kantor. Eleta mengenakan outfit santai tapi masih terlihat elegan. Tidak lupa Eleta memakai kacamata, masker untuk menutupi wajahnya yang polos tanpa make up dan tas mewah koleksinya. Karyawan kantor berdecap kagum melihat penampilan Eleta yang begitu memesona.

Mereka bertiga berjalan menuju ruang pertemuan khusus. Presdir Ko mengadakan rapat yang cukup mendadak. Namun, Eleta tidak masalah dengan itu. Berhubung Eleta juga belum kembali bekerja setelah terserang alergi beberapa waktu lalu.

Setelah sampai di ruang pertemuan, Tania dan Eleta masuk ke dalam, sedangkan Elgan menunggu di luar. Presdir Ko dan beberapa pihak yang berkepentingan sudah berada di dalam ruangan.

Presdir Ko tersenyum hangat menyambut kedatangan Eleta. "Kamu semakin cantik, Eleta."

"Terima kasih, Pak Presdir yang terhormat," balas Eleta sopan, kemudian mengambil posisi duduk di tempat yang kosong.

Setelah semua sudah berkumpul. Presdir Ko membuka rapat pertemuan dengan formal. Ia menjelaskan apa-apa saja yang akan didiskusikan bersama. Yang tentunya terkhusus untuk Eleta karena hanya Eleta yang diminta untuk hadir.

"Jadi, pertemuan kali ini kita berdiskusi tentang tawaran pihak produksi film untuk menjadikan Eleta sebagai tokoh utama."

Pernyataan Presdir Ko membuat Eleta dan Tania sontak terkejut. Mereka sama sekali tidak menyangka Eleta akan mendapat tawaran bermain film. Selama ini, Eleta hanya fokus dalam karir model. Ia tidak tertarik dalam seni peran meskipun ia bisa berakting.

"Kami merasa visual dan pembawaan diri Eleta sesuai dengan karakter film yang akan diproduksi. Produser mengirim kami secara khusus untuk bisa bertemu dan berdiskusi soal tawaran ini," ungkap pihak produksi film.

Eleta masih tercengang. Ia belum pernah main film tetapi langsung ditawari menjadi pemeran utama. "Apa ini enggak salah? Eleta cuma model."

"Kita akan casting. Kalau misalnya kamu memang tidak bisa membawakan karakter tokoh utama, maka kami akan mencari pengganti. Namun, sutradara menginginkan kamu bersedia."

Eleta menatap Tania bingung. Tania merasa hal ini sangat bagus. Sepak terjang Eleta dalam dunia entertaiment akan semakin diakui dan orang-orang semakin menaruh rasa kagum. Hanya saja keputusan bukan di tangan Tania.

"Dicoba aja dulu, Nona. Urusan bisa atau enggak itu belakangan. Ini kesempatan bagus buat nama Nona semakin besar," ucap Tania sedikit berbisik menyampaikan pendapatnya.

Presdir Ko mengerti akan rasa bimbang Eleta. Ia mencari cara untuk membuat Eleta tergugah dengan tawaran tersebut.

"Tidak ada yang perlu kamu cemaskan, Eleta. Kamu bisa berakting, cantik, segalanya ada di kamu. Dan kalau film ini sukses besar, bukan tidak mungkin koleksi mobilmu akan bertambah."

Ekspresi Eleta spontan berbinar. Mengoleksi mobil termasuk salah satu hobi Eleta. "Serius?"

Presdir Ko menganggukkan kepalanya. "Tentu saja."

Keraguan Eleta sedikit menghilang. Sekarang, hati Eleta mulai terbuka dan mau mencoba menerima tawaran sebagai pemeran utama.

Karena Eleta sudah setuju. Pihak produksi film memberikan skrip adegan yang akan dicasting beberapa waktu ke depan.

Setelah perbincangan selesai, Eleta sudah menerima tawaran. Presdir Ko pun akhirnya menutup pertemuan. Pihak produksi film bersalaman dengan Eleta dan mengatakan bahwa mereka sangat ingin bekerja sama dengan Eleta.

"Kami sangat menanti bekerja sama denganmu dalam film ini."




🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁





EletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang