Happy reading...
Sesampainya di Rumah Sakit, aku yang dalam keadaan panik langsung meminta bantuan pada petugas medis,wajah pria itu sangat pucat dan luka di lengan kiri serta perutnya mengeluarkan darah yang begitu banyak.
Tidak butuh lama petugas medis langsung menanganinya.Lelah dan ngantuk hanya itu yang kurasakan saat ini.
"Maaf keluarga pasien ada?" Tiba-tiba seorang dokter keluar dari ruang IGD .
"Maaf dokter saya sopirnya" ucap pak tua yang baru ku sadari duduk di sampingku dari tadi.
"Saya perlu berbicara dengan salah satu keluarganya,karena kondisi pasien sangat memprihatikan dan harus segera di operasi"
"Keluarga tuan saya saat ini berada di_"
"Maaf Dokter,saya anaknya ,dan ada apa dengan Daddy saya?" Potongku yang dalam keadaan panik dengan perkataan Dokter yang menyatakan kondisi pria tadi yang sangat memprihatinkan. Ku lihat wajah Dokter itu bingung sambil menaikkan alisnya.
"Oh baiklah mari ikut dengan saya" aku langsung mengikuti Dokter tersebut.
Sesaat kemudian aku sudah berada di dalam ruangan dokter,kulihat wajah dokter tersebut begitu serius .
"Silahkan duduk" Dokter Sebatian mempersilahkan ku untuk duduk.
"Dokter ada apa dengan Daddy saya? "
"Daddy anda harus segera di operasi karena luka di lengan serta tusukan di perut sangat dalam dan banyak sekali mengeluarkan darah."
"Terus apa yang harus di lakukan dokter?." Panikku
"Kami membutuhkan persetujuan anggota keluarganya untuk menjalankan operasi,dan kami juga membutuhkan pendonor darah,karena kami kehabisan stok darah B+ " perkataan dokter membuatku kembali berfikir dan tanpa berfikir untuk kesekian kalinya aku langsung mengambil keputusan.
"Tolonglah Dokter lakukan yang terbaik sebisa Dokter,selamatkan Daddy saya,untuk darah saya bersedia mendonorkannya silahkan Dokter ambil sebanyak mungkin." Ucapku sambil menggenggam tangan Dokter Sebastian.
"Baiklah kalau begitu,nanti saya akan menyuruh suster untuk mengantarkan anda ke administrasi terlebih dahulu."
"Baiklah Dokter"
"O ya kalau boleh saya tahu siapa nama anda.? "
"Saya Reynand Al-Farabi Dokter, Dokter bisa panggil saya Rey"
Tok... Tok... Tok...
Tak berapa lama ada yang mengetuk pintu,dan hadirlah suster yang sangat manis.
"Maaf Dokter,pasien mengalami kejang-kejang dan ini saya membawakan dompet beserta ponselnya yang dari tadi berdering." Ucap suster tersebut sambil memberikan dompet beserta handphone.
"Terima kasih suster. Suster tolong antarkan mas ini ke bagian administrasi" Ucap Dokter dan mengambil dompet beserta handphone tersebut sambil melihat ku yang hanya duduk terdiam.
"Ini dompet dan handphone ayah anda." Ucap Dokter tersebut. Aku mengambil barang yang Dokter berikan, dan langsung pamit untuk kebagian administrasi.
2 jam berlalu dan operasi telah berlalu,setelah mengisi data pasien yang ku ketahui melalui KTP yang ada di dompet tersebut,barulah aku tahu nama pria itu "Varel Alfaro Admaja" serasa tidak asing dengan nama tersebut.
("•_•")
Setelah operasi berjalan dengan lancar aku langsung bergegas pulang ke apartemen untuk sekedar mandi dan berganti pakaian. Saat ini aku terdampar di perpustakaan untuk mencari beberapa buku yang kuperlukan.