Ok gaes karena ceritanya kurang menarik jika pake kalimat "aku" dan "kamu", dan juga sulit buat author nyerap ke inti ceritanya, maka author merubah panggilannya jadi "gue" dan "lo/lu". Ini juga buat mempermudah alur cerita yg di bikin author, dan author juga merubah alur cerita yg sesungguhnya. Karena bbrp dokumen hilang termasuk cerita "Lollypop" ini. Maka oleh sebab itu author membuat alur baru. Dan juga kenapa up nya lama. Karena author sendiri gak tau mulai dr mana lagi. Oke sekarang saatnya perubahan.
#Arif Pov#
Untung gue tepat waktu, kalo gak, Febry bisa di sakitin sama mereka. "Sialan lu!!!" Pertarungan tak terelakkan antara gue dan si preman sekolah. Gue hajar habis2an tetapi gue juga bonyok karena tangkisan gue banyak yg meleset. Gue melihat raut muka arif yang ketakutan dan disitu juga ada temannya yang menenangkannya dan membawanya pergi. Gue masih bertarung walaupun gue juga babak belur, tapi akhirnya gue yang menang. Ya walau pada akhirnya gue yang menang tapi gue tetep di panggil ke ruang BP dan mendapat peringatan.
Sehari setelahnya, Febry gak masuk sekolah. Aneh aja kan gue yang kelahi kenapa dia yang gak masuk, gue cari tau dari temen kelasnya katanya dia lagi sakit. Apakah dia trauma, tapi trauma apa? Kan bukan dia yang kelahi. Gue harus kerumahnya. Gue mengajak sohib gue si Iwan buat ikut, tapi yang di ajak gak mau katanya dia ada janji sama Dewi. Ya pada akhirnya gue sendiri yang kerumahnya. walaupun jarak rumah kita gak jauh2 amat yang masih satu komplek. Cuma beda RW doang.
Akhirnya gue sendiri yang kesana setelah gue bilang ke mama, kalo gue mau jenguk Febry dan mama juga bawain bingkisan yang entah apa isisnya. Soalnya di dalem kotak terbungkus rapi.
"Rif, ini mama nitip buat oleh2nya febry dan juga kotak ini buat Kak Dafa".
Sambil menyodorkan dua bingkisan itu. Merepotkan, gue bawa dua barang sekaligus. Ya walaupun gak besar. Tapi ini ribet.
Gue pun berjalan ke tempat tujuan, alias rumah febry. Di perjalanan gue melihat seseorang yang gak asing bagi gue. gue menatapnya dan mengingatnya. dan ternyata dia Rusdy. Ngapain dia ada disini?.
(FYI buat reader, Rusdy ini adalah mantan Arif yang dimana udah author kasih tau di chapter sebelumnya. Dan satu lagi Arif adalah seorang Seke. Jadi Rusdy ini adalah Seme sejati. Dan author nanti bakal bikin part yang menceritakan mereka berdua)
#Author Pov#
Di sebuah rumah yang tak jauh dari jalan raya. Tampak seseorang sedang melamun di dalam kamarnya sambil melihat ke arah jalan raya. Kebetulan kamarnya deket sama jalan raya sih. Entahlah apa yang sedang ia pikirkan. Kemudian tak lama seseorang masuk ke dalam kamarnya sambil membawakan semangkuk bubur dan segelas susu, lengkap di sebelahnya obat2an.
"Dek, di makan buburnya trus abis itu di minum obatnya". Kemudia dia meletakkan nampan yang berisi segelas susu dan semangkuk bubur itu di meja tepat di sampingnya. Kemudia dia mengelus rambut halusnya. Tampak dia senang atas perlakuan pria muda itu. Terpancar senyuman manis di bibirnya. Namun dia tiada berkata sedikitpun. Hanya senyuman yang menjelaskan ekspresinya.
Dan bertepatan di sebuah jalan yang tak begitu ramai seorang remaja sedang bertatapan dengan remaja lain di seberangnya, tidak ada yang mereka lakukan hanya berpandangan dari jarak yang tak begitu jauh, lalu lalang orang tak mereka hiraukan. Mereka sedang berada di pikiran masing2. Akhirnya salah satu remaja itu menghanpiri remaja yang lain di seberangnya.
"Lu ngapain di sini lagi?" Yang di tanyain hanya diam, menatap lekat ke arah pembicaranya. "Jangan natap gue kaya gitu, kita lagi di keramaian, gak enak di liat orang" tuturnya.
"Oh jadi lu mau gue tatap, asalkan gak ada orang?". Balasnya.
"Cihhh, awas gue mau lewat, buang2 waktu aja".
Kemudian dia menahan tangannya. Ada raut muka yang sulit untuk di jelaskan di sana. Remaja yang di tahan menatap dengan ekspresi tanya. Apa yang sedang terjadi. Lalu lalang orang tak mereka hiraukan walaupun di antaranya melihatnya aneh dan mulai membicarakan mereka.
"Gue masih sayang sama lu Rif".
Degghhh
Pernyataan itu membuat semua orang beralih pandangan kepada mereka. Kemudian Arif melepaskan tangannya dari Rusdy. Dan pergi tanpa mengatakan apapun kepadanya. Poor Rusdy. Author tau Rusdy tulus mengatakan itu. Tapi karena kisah masa lalu membuat arif sulit menerima Rusdy kembali.
Bersambung...
Thank for reading, dan jangan lupa votenya....

KAMU SEDANG MEMBACA
Lollypop (Arif dan Febri)
Romance⚠️ warning ⚠️ Tidak dianjurkan bagi yang homophobia dan lainnya ⚠️ Nama tokoh dan nama tempat hanya pendukung untuk menghidupkan suasana dalam cerita fiksi ini. Jika ada nama tokoh dan tempat yang sama itu hanya pendukung cerita belaka, maafkan jika...