"Tiiitttt titttttt titttt...!!!". Bunyi jam menunjuk pukul 5 pagi, aku sengaja memasang alarm pagi2 sekali juat jogging, mumpung hari ini libur kerja. "Udah bangun Pah?", istriku menyambut dari luar kamar sambil membawa kopi kesukaanku dengan memakai baju piyama warna pink."Mama mau sekalian ikut jogging gak?", sambil aku beranjak dari tempat tidur dan mencuci muka di wastafle. "Lain kali aja Pah, mamah lagi sibuk beres2 rumah, mumpung lagi liburan",sambil meletakkan kopi di meja deket tempat tidaurku. Istriku ini adalah seorang wanita karier, meskipun aku udah minta dia buat berhenti kerja, tapi dia kekeh gak mau buat berhenti katanya sih buat nambah2 pemasukan. "Apa Arif udah bangun Mah?"
"Kayaknya belum Pah, emang kenapa?", dia duduk ditepian ranjang sambil menghadapku yang tengah mengelap wajah dengan handuk. "Mah..." sambil aku mendekatnya dan menarik pinggangnya. "Pah katanya mau jogging?", sebelum aku menjawabnya langsung aku hajar bibir istriku yang cantik ini, dia yang bisa membuatku melupakan masalaluku yang kelam, mungkin juga karena dia aku bisa lupa aku dulu seperti apa, yang membuat aku sadar, dan meninggalkan dunia itu, sekarang aku cuma fokus sama keluarga kecilku ini, Aku, Istriku dan juga Anakku Arif. "Mpppsshh Pahh... Ahhh Pahh... Emmmmhh Ahh" Istriku meracau mendesah, "Cupppp mmmmhhh cupl ahhhh Pah...". Akupun merebahkan tubuh istriku ini ke ranjang, dan menindihinya, "Pahhh jangan sekarang, katanya mau jogging mmmmhhhh ahh, ntar papah ahhh gak jadi joggingnya mmmmsssshh" Sambil mengerang. Dan akupun menyudahi permainan itu, walaupun yang di dalam celana udah membesar. "Iya juga ya mah", sambil aku kecup keningnya dan pipinya.
*****
Hari ini cuaca cerah pas banget buat jogging, nampak orang2 semua pergi jogging, jalanan udah rame dengan orang yang lari2 kecil. "Ehhh Om Irfan, ayo Om jogging bareng" salah satu anak tetanggaku menyapa. "Iya ini mau jogging juga kok Dav". Aku menimpali, kita pun berdua sama2 jogging, "Om Irfan ,kok tumben jogging hari ini heheh" sambil tersenyum padaku, kami udah kenal lama soalnya ayah Dava adalah partner bisnisku, jadi kita saling kenal," Iya Dav mumpung lagi libur aja, mengisi waktu luang. Trus ayah kamu mana Dav kok gak ikut jogging juga?" aku berbalik nanya. "Ohh Ayah lagi ke rumah nenek Om sama Bunda juga" dia menjawabnya "Kamu sendirian dong di rumah" kita ngobrol sambil lari2 kecil.
"Ada pembantu Om sama pak satpam hehehe" sambil cengengesan, Menambah manis padanya, dengan tubuh atletis yang pas porposional, dengan memakai kaos putih itu terlihat jelas dia sangat manis dan cakep bak seorang pangeran. "Ahhh shitt, kenapa aku jadi kemana mana mikirnya" .
*****
"Om istirahat dulu ya, aku cape nihh" sambil dia rebahan di rumput2 di sebuah taman, kita udah jogging hampir 30 menit. "Ahhh cemen, baru beberapa kilo udah cape, liat nih Om masih kuat". Aku meremehkannya. "Ihh Si Om sombong ya, mentang2 badannya gede berotot huuuu" sambil dia beranjak duduk. Memang aku memiliki tubuh atletis bak seorang binaragawan, tinggiku juga pas dengan badanku, menambah kesan keren dan cool. "Ahhh kamu Dav menggoda Om ya", sambil aku menonjok lengannya pelan. "Ahhh Omm sakit... ". Dia melebih2kan, "Gitu aja sakit, sini Om pijitin biar gak sakit". Aku menawarkan "Beneran Om mau mijit, emang Om bisa mijit?".
"Bisa lah, masa ga bisa""kalo gitu pijitin Om ehehehehehe" sambil nyengir, nambah kesan manis darinya, dia punya lesung pipi kalo lagi senyum itu yang membuat dia semakin manis, dia juga ada keturunan Chinanya, dengan kulit putih bersih.
"Ya udah mana yang sakit sini Om pijit"
"Yang ini Om..." sambil menunjuk ke arah kakinya.
"Awwww.. Ahhhhhh.... Aduhhh sakit Om..." dia mengerang kesakitan. Tapi aku suka melihat wajahnya yang kesakitan. Lagi2 aku berpikiran anehhh..
"Nahhh sudah selesai,gimana udah gak sakit lagi Dav"
"Wahhh Om hebat juga ya, gak nyangka kalo Om Irfan bisa juga mijit, jadi enak dong ntar kalo sakit lagi tinggal ke rumah Om eheheheh" becandanya.
"Tapi harus ada bayarannya" sambil aku mengelus2 jari tanda minta uang.
"Yahh Om gak jadi lah kalo bayar" dia kesel.
"Hahahahahaha gak kok becanda Dav, kamu ya kalo ngambek kaya anak kecil" sambil lagi2 menonjok lengannya pelan.
"Hehehehhee.... Ohh iya baru sadar Om, Arif kemana kok gak ikut jogging?"
"Masih tidur tadi pas Om mau jogging, kasihan dia cape dengan fullday school, jadi khwatir Om sama dia, takut dia sakit, biarlah dia istirahat dulu.."
"Hemmmm iya juga Om, sekarang udah fullday, jadi anak2 susah buat main" dia menanggapi.
"Trus gimana kuliah kamu Dav?".
"Alhamdulillah baik2 aja Om, banyak tugas juga belum selesai, ini aja aku cuma buat ngilangin stress dengan tugas"
"Hemmmmmm" aku cuma menggumam.
"Omm, Dava mau ke toilet dulu ya"
"Ehh barengang deh, Om juga mau ke toilet sekalian ntar balik juga"
Kitapun pergi ke toilet umum dekat tama itu. Setelah dari toilet, kita pulang ke rumah masing. Nampak matahari udah mulai meninggi.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollypop (Arif dan Febri)
Romans⚠️ warning ⚠️ Tidak dianjurkan bagi yang homophobia dan lainnya ⚠️ Nama tokoh dan nama tempat hanya pendukung untuk menghidupkan suasana dalam cerita fiksi ini. Jika ada nama tokoh dan tempat yang sama itu hanya pendukung cerita belaka, maafkan jika...