Mapel Olah Raga

143 1 0
                                    

Selamat membaca...






#Arif Pov#

"Hahhh" nafas berat itu aku hembuskan dari mulut, ya karena kecapek an habis olahraga pastinya. Pelajaran Olahraga hari ini sungguh melelahkan bagiku, bagaimana tidak. Mapel hari ini banyak yang membahas tentang macam2 jarak lari, lompat jauh, dan teman2nya. Lelahnya tiada tara ( Dih tiada tara) serasa nafas di ujung tanduk. "Riff, ke kantin yuk, haus nih, capek banget juga, tuh keringetan lagi yuk ahh" iwan mulai merengek.

"Bentar Wan, aku cape, ngosngosan bentar lagi deh" tuturku yang kelelahan sambil mendongak keatas.

Rasa lelah itu hilang ketika tiba-tiba ada yang menyodorkan sebotol minuman padaku. Ya siapa lagi, itu Febri, ntah kenapa dia bisa keluar pas Mapelnya sedang berlangsung.

"Ini minum, kayaknya kamu cape banget".dengan senyuman yang begitu manis, saking manisnya aku sampai lupa kalo aku sedang haus. Ahh manisnya membuat hausku hilang.

"Ehh.. emm makasih ya, kok kamu keluar kelas, emang gak lagi belajar?" Tanyaku.

"Arif doang yang di kasih, buat aku mana?" Protes Iwan.

"Gak usah, ini kan buat aku, ntar kamu beli sendiri aja deh wan" Sanggahku.

"Jahat banget..." Rengeknya.
Febri hanya tertawa kecil melihat tingkah laku temanku yang satu ini.

"Maaf ya, cuma bawa satu. Ya udah ntar aku beliin deh" Jawabnya.

"Ehh gak usah dia bisa beli sendiri kok, dia emang manja gitu orangnya"

Yang di omongin mengadu
"Jahat kali kau rif..." Dengan wajah ngambek.

"Hahahahahaha, becanda ntar aku traktir deh" Belaku. "Bener ya awas kalo bohong, ku jitak pala kau" dengan menjentikkan jarinya ke jidat ku.

"Emmm ya udah aku duluan ya, soalnya lagi mapel matematika, takut ketinggalan, bye Rif, Wan" meninggalkan kami yang sedang selonjoran di pinggir lapangan. Aku melihat punggungnya menjauh. 'Hemmm kenapa dia keluar ya, padahal kan lagi mapel , apa dia sengaja keluar buat ngasih minuman buat ku? Ahhh aku kepedean' pikirku dalam hati.

"HEHHH!! Ngapain ngelamun gitu, ayo ke kantin, kau udah janji tadi" Iwan membuyarkan lamunanku.

Jam istirahat sudah mulai banyak anak2 yang sudah keluar kelasnya masing2. Tapi aku tidak melihat Febri sama sekali. Apakah dia masih di dalam kelas. Apa mungkin dia di hukum karena meninggalkan jam belajar?. Aku harus memeriksanya.

"Wan aku ke kelasnya Febri dulu ya..." pintaku. Tapi yang di mintai malah memasang wajah datar. "Ehh kamu udah janji ya tadi mau traktir aku, sekarang mau ingkarin, ohoho gak semudah itu" sambil menggoyang goyangkan jari telunjuknya. "Ahhh bukan aku mau ingkarin, tapi aku khawatir aja sama dia, kan tadi dia keluar buat ngasih air minum ke aku. Aku takutnya dia di hukum" Jelasku. Yang di jelasin memasang wajah heran "Wait, Wait sejak kapan kamu khawatir sama orang, mana cowok lagi, aku temen kau aja tak pernah kau khawatirin, hemmmm jangan2..." Iwan menduga- duga, bisa gawat kalo sampai Iwan tau aku menaruh rasa sama Febri.

#Febri Pov#

Ahh aku masih terngiang2 badannya Arif. Terlihat sangat tampan dengan memakai kaos olah raga seperti itu, di tambah lagi keringat yang membasahinya. Makin terlihat begitu seksi. Pikiranku mulai kemana2 sampai pada akhirnya ada seseorang yg menyapaku. "Hey, kenapa ngelamun gitu?, Pake senyum2 segala, lagi mikirin siapa? Hemmmmm" dengan wajah yang menduga2 "Ehh gak kok, gak kenapa2 hehehe" dengan menunjukkan gigiku. "Iya lah yang lagi kasmaran" Dengan merangkulku. Aku dan temanku ini lalh melanjutkan membaca beberapa buku mapel. Dari dulu memang aku suka membaca apalagi perpustakaan sekolah ini cukup lengkap buku2nya. "Feb,, ke kantin yuk, udah istirahat juga". Temanku mengajak. "Bentar ya Ga, mau kembaliin buku dulu".

Setelah itu kita menuju ke kantin yang sudah banyak sekali anak2. Ada yang bergerombol cowol semua, ada juga cewek semua dan ada juga yang duduk berdua cowok dengan cewek, mungkin mereka pacaran. Anehnya aku tidak melihat Arif disana. "Feb mau pesen apa?" Temanku bertanya. "Baso boleh deh, tapi jangan pedes ya" kataku. "Oh ya udah kamu cari tempat duduk aja, di sana kayaknya kosong" sambil menunjuk ke tempat yang di maksud. Akhirnya aku menunggunya di situ. Dengan sesekali mencari sesosok Arif. Tiba2 saja ada yang menggebrak meja tempatku duduk. "BRAKKKKKKKK......!!!!" Membuatku terkejut. " Heh lu anak baru ya disini?" Matanya menatap tajam. Dan di ikuti dengan anak buahnya, mungkin?. "I..iiya, kenapa memangnya?" Kataku polos. "Heh lu tau gak disini nih tempat gue" dengan sedikit membentak. Membuat kita jadi perhatian siswa2 lain. Dengan polosnya aku menjawab "Kapan? Aku dulu yang duduk disini lagian ini kosong dari tadi. Ini tempat umum bukan tempat pribadi". Dia marah dan menarik kerah bajuku. "Lu jangan macem2 ya, jangan sok jagoan. Disini emang tempat gue sama anak buah gue, jadi gak boleh ada yang berani2 nempatin nih tempat selain gue atau kalo gak..." Tiba2 "DUUUUUAAAAASSSSSSSSSS........" Bogeman tepat mengenai wajahnya. Dan terlihat ada bercak darah di bibirnya. "Jangan gangguin dia!".

Bersambung...




Bintangnya jgn lupa kalo suka biar authornya rahin up load....

Lollypop (Arif dan Febri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang