🐾Ninda-(2)

23 5 0
                                    

Setelah keluar dari kamar Laras, Ninda kembali ke ruang tamu untuk menemui ibunya.

"Ninda, kamu jadi sekolah di Jakarta, nduk?" tanya ibu ninda

"Sebenarnya sih pengen bu, tapi bagaimana biayanya? Kan selama ini Ninda dapet beasiswa," tanya ninda dengan senyum kecil, ada raut kecewa sedikit di wajahnya.

"Majikan ibu anaknya juga mau sekolah di Jakarta, apa kamu mau nunut sama mereka?" tanya ibu Ninda.

"Memangnya boleh? Bagaimana kalau disana Ninda malu-maluin anak majikannya ibu?" tanya ninda menunjukkan ekspresi khawatir.

"Anak majikan ibu, dia baik kok, sopan lagi, ramah sama semua orang," kata ibu ninda.

"Kalau kamu mau, besok ibu bilang sama majikan ibu," lanjut ibu Ninda.

"Iya bu boleh," kata Ninda sambil tersenyum manis. Emang dasarnya Ninda yang manis jadi terlihat makin cantik.

"Lagi ngomongin apa bu, mbak?" tanya Laras sambil menghampiri ibu Ninda-Sari dan Ninda.

"Itu loh, Ras, mbak-mu pengen sekolah di Jakarta, kamu senengkan? Nanti mbak-mu juga sering pulang kampung kok Ras, kamu jangan sedih sedih ya nanti kalau mbak-mu sudah tinggal di Jakarta," jawab ibu Ninda sambil mengusap puncak kepala Laras.

"Wah, beneran mbak? Laras ikut boleh?" tanya Laras dengan antusias

" Boleh, kalau kamu udah lulus sekolah, sekolah yang pinter biar ibu bangga ngeliat kamu," ucap Ninda sambil tersenyum manis.

"Oh iya nduk, saran ibu kamu mesti hati-hati di Jakarta nduk, kamu harus bisa jaga diri, jangan salah pergaulan, jangan main sama laki-laki, sebagai perempuan kamu harus bisa menjaga diri dan mengendalikan nafsu. Zaman sekarang banyak kasus seperti itu, anak nya pamit ke kota mau sekolah, eh ujung-ujungnya pulang udah bunting udah ngisi perutnya," nasihat bu Sari panjang panjang ke Ninda.

"Insyaallah, Ninda akan jaga diri Ninda sebaik mungkin, doain Ninda ya bu, semoga disana tidak terjadi hal-hal buruk," kata Ninda sambil memeluk ibunya.

Ibu Sari membalas pelukan Ninda "Iya nduk, ibu selalu mendoakan yang terbaik buat kamu sama Laras," ucap ibu Sari sambil mengelus kepala Ninda.

"Besok ibu bilangin ke majikan ibu ya Nin," kata ibu.

"Iya bu, terimakasih ya bu," kata ninda sambil mengeratkan pekukannya pada ibunya.

"Ninda sayang ibu," tambah Ninda masih dipelukan ibunya

"Ibu juga sayang Ninda," jawab Sari sambil mencium puncak kepala ninda.





*******

"tekad yang kuat dan usaha serta doa tidak akan pernah menghianati hasil"



*****


NINDA //on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang