junghyo story

friend 2

7 tahun kemudian

Setelah kepergian jihyo selama 7 tahun, jungkook berubah menjadi pria dingin tak tersentuh, dan selalu menyendiri.

Hubungan persahabatannya bersama lisa yang awalnya mulai hancur perlahan terperbaiki karena lisa yang tidak tega dengan keadaan sahabatnya yang sangat terpuruk akibat kepergian orang yang dicintainya.

Lisa telah menikah dengan Bambam, kekasihnya.

Sedangkan jungkook tetap menyendiri, setia dengan hatinya, dirinya tak mau membuka diri pada wanita lain, hatinya sudah terlanjut terpaut pada jihyo selamanya. Meskipun sudah berusia 26 tahun yang bisa dikatakan usia layak menikah, jungkook belum ingin menikah, hangankan menikah berpacaranpun tak mau, bukan karena tak ada yang mengiinginkan dirinya. Justru, banyak wanita yang mengantri di luar sana ingin dijadikan istri olehnya. Siapa yang tidak mengiinginkan jungkook, CEO muda, tampan. Namun untuk ditegaskan sekali lagi jika jungkook hanya menci tai jihyo seorang dan tak akan ada wanita lain lagi selain jihyo.

Semenjak kepergian jihyo, jungkook mempunyai hobi baru yaitu selalu menatap bulan di balkon kamarnya setiap malam, karena menurut jungkook, bulan itu mengingatkannya pada mata jihyo yang indah dan menenangkan hati, jungkook berharap dengan memandang bulan rindunya. Pada jihyo sedikit terobati.

"Jihyo bagaimana keadaanmu disana? Semoga kau baik baik saja, apakah kau merindukanku? Aku sangat merindukanmu hyo, maafkan aku yang terlalu bodoh saat itu menyianyiakanmu, hukuman ini terlalu menyakitkan hyo, rasanya aku akan mati tiap saat, kau bahkan tak ingin mampir di mimpiku walau sebentar, aku ingin memimpikanmu tapi entah karena tuhan terlalu marah padaku sehingga dia bahkan tidak mengijinkanku bertemu denganmu walau hanya lewat mimpi, apakah tak bisa kau mampir ke mimpiku malam ini hyo sebagai hadiah ulang tahunku hiks...hiks...kumohon, hiks..biarkan aku melihat wajahmu walau hanya lewat mimpi rasanya aku ingin memilikimu dan memilikimu walau hanya lewat mimpi...hiks...hiks...kumohon" air mata jungkook menetes begitu derasnya dan tanpa disadari jungkook salah satu tetesan air mata itu terlihat mengkilap dan menguap.

Merasa sudah habis debgan unek uneknya, jungkook melangkahkan kakinya menuju ranjang empuknya. Merebahkan tubuhnya kemudian dengan perlahan memejamkan matanya dengan harapan agar seseorang yang dirindukannya itu hadir dalam mimpinya walau hanya sebentar.

"Jungkookie" panggil seorang gadis cantik dengan rambut pendeknya dan gaun putihnya menambah kesan elegant pada dirinya.

Perhatian jungkook seketika beralih pada gadis yang memanggilnya tadi. Jungkook membalikkan badannya dan seketika jantungnya seakan berhenti berdetak karena perasaan bahagia yang teramat. Gadia yang memanggilnya merupakan gadis yang selama ini selalu dia rindukan dan gadis yang sama yang dulu dirinya. Sia siakan. Air mata jungkook mengalir, air mata yang melambangkan kebahagiaan karena telah lama tak melihat sang kasih di depannya. Segera jungkook melangkahkan kakinya kearah gadis itu, kemudian mendekap gadisnya dalam pelukan yang sarat akan kerinduan. Jungkook memeluk erat tubuh itu seakan jika dilepas akan menghilang.

"Hiks...hiks..hiks...jihyo..jihyo.. jihyo ini..ini kau kan benar benar kau..hiks..aku sangat merindukanmu sangat, kemana saja kau hmm...kenapa baru muncul sekarang hm..kau tau jika aku sangat merindukanmu, bahkan rasanya rindu ini seakan membunuhku. Kenapa kau tega sekali meninggalkanku hiks...hiks"

Perlahan tangan mungil jihyo terangkat kemudian mengelus lembut kepala jungkook.

"Ssttr...tenanglah jangan menangis lagi, aku kan sudah ada di sini sesuai permintaanmu hmm... jadi berhentilah menangis, tetap jadi jungkook yang dulu kukenal, jangan cengeng haha"