Jungkook sedang duduk disamping ranjang tempat putrinya dirawat. Terlihat raut wajah sedih padanya. Bagaimana tidak sedih, putri semata wayangnya anak yang paling dicintainya terbaring di ranjang rumah sakit karena kecelakaan yang dialaminya beberapa hari yang lalu dan membuatnya koma. Sampai sekarang, putrinya belum menunjukkan tanda tanda akan siuman.
"Somi, anak daddy yang paling cantik, bangun sayang. Somi gak kangen sama daddy hmm?" Ucap jungkook sambil menggenggam erat tangan putri kecilnya.
Tak berselang lama, terdengar suara ketukan dari arah pintu dan menampilkan seorang bocah laki laki yang tengah berdiri di ambang pintu,menunduk ketakutan karena tatapan yang diberikan jungkook begitu melihatnya.
"A.aappa, bb..bolehkah aku melihat somi noona?" Tanya bocah kecil itu dengan gugup.
"Tidak!! Tetap diam disana dan jangan pernah masuk kau anak sial. Dasar anak haram. Apa kau tau ini semua gara gara ulahmu hah!!" Bentak jungkook pada bocah itu.
"Ttapi appa.."
"Dan satu lagi, jangan panggil aku appa. Aku jijik mendengarnya. Kau itu bukan anakku. Kau adalah kesialan. Semenjak kau hadir hidupku jadi berantakan. Apalagi ibu mu itu. Baru beberapa bulan menginjakkan kaki di rumahku. Gara gara dia istri ku meninggal dan sekarang kau juga cih" kata jungkook sambil terus mengatakan hal yang menyakitkan pada bocah itu.
"Pergi dari sana sekarang juga, aku muak melihatmu" usir jungkook kemudian bocah itu berlari sekencangnya menjauhi ruang inap noonanya dan menuju keberadaan ibunya. Air mata terus mengalir di pipi bocah itu. Kata kata ayah nya begitu menyakitkan. Apa ayahnya tak pernah menginginkannya? Itulah yang ada dipikiran anak itu.
Semntara itu, seorang wanita tengah menunggu hasil pemeriksaannya dari dokter. Ia merasa jika belakangan ini dirinya kurang sehat. Sering mual,pusing dan mudah lelah.
"Bagaimana daniel?" Tanya wanita itu.
"Selamat Jihyo, kau akan jadi seorang ibu. Usianya memasuki dua bulan" jawab dokter daniel yang merupakan mantan kekasih wanita yang bernama jihyo tersebut sekaligus sahabat baik jungkook.
"Benarkah?"
"Memangnya aku terlihat berbohong?"
"Tidak " jawab jihyo polos.
"Hah kau ini. Oh iya dimana jagoan kecilku?" Tanya daniel.
"Mungkin di kamar Somi "
"Oh"
"Baiklah, aku permisi dulu daniel. Terimakasih" pamit jihyo kemudian meninggalkan ruangan daniel.
"Jujur,aku masih mencintaimu jihyo. Tapi, yah sudahlah." Gumam daniel saat jihyo keluar dari ruangannya.
Saat akan ke kamar somi dan memberitahu jungkook mengenai kabar bahagia ini, jihyo melihat anaknya tengah berlari. Tapi apa yang dilihatnya sungguh membuat hatinya teriris. Air mata mengalir deras di pipi putranya itu. Jihyo dengan segera menghampirinya dan membawa nya ke dalam pelukan jihyo kemudian menggendongnya.
"Hei, junghwa anak eomma yang paling tampan kenapa menangis hm?" Tanya jihyo dengan lembut sambil mengusap rambut putranya.
"Eomma, apa junghwa anak nakal?, apa junghwa anak sial? Apa junghwa tidak berhak hidup hiks...hiks" tanya junghwa pada sang ibu sambil terisak.
Sungguh jihyo yang mendengar kata kata itu dari putranya tentunya merasa tertohok. Siapa yang tega mengatakan hal seperti itu pada anak kecil yang bahkan tak tau apa apa?
"Husss, junghwa jangan bilang seperti itu, bagi eomma junghwa adalah sebuah anugrah terindah" ujar jihyo.
"Bbenarkah?, ttapi kenapa appa bilang jika junghwa adalah pembawa sial, apa appa benci junghwa eomma?" Tanya junghwa sambil mengusap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
junghyo story
RandomSepenggal kisah junghyo hasil khayalan halu author gabut satu ini😬 Khusus junghyo shippers, bukannya tidak menghormati real couple, tapi kan udah terlanjur bucin jadi susah☺ NOT SALPAK VOTE SEIKHLASHNYA KOMEN TERSERAH...JAN YG ANEH ANEH😃😃