Seorang nenek kaya raya, ingin kulit wajahnya dioperasi plastik agar nampak muda kembali. Datanglah ia ke seorang dokter ahli bedah plastik. Operasi berjalan dengan lancar, kulit mukanya halus kembali, karena tertutup dengan kulit baru yang diambil dari kulit pahanya. Berbunga-bungalah hatinya ketika menyaksikan mukanya sendiri di kaca.
Ketenangan sang nenek terusik ketika cucunya yang berusia 15 tahun datang berkunjung. Nenek ini mempunyai tiga orang perempuan yang cantik, segar, dengan kulit wajah yang mulus-mulus. Masing masing berumur 15, 10, dan 7 tahun.
Ketika nenek menyaksikan kulit muka cucunya yang berumur 15 tahun, ia tertarik akan kehalusan kulit mukanya. Maka, diputuskannya lah untuk pergi ke dokter, minta agar kulit mukanya dioperasi lagi sehingga bisa seperti kulit muka cucunya. Setelah operasinya selesai, sang nenek sangat puas karena kini tampak lebih muda lagi, mirip dengan cucunya yang berumur 15 tahun.
Selang beberapa bulan, datanglah cucunya yang lain yang berumur kira-kira 10 tahun. Melihat kulit muka cucunya yang demikian mulus, lebih mulus dari wajah cucunya yang berusia 15 tahun sang nenek tertarik lagi untuk merubah kulit mukanya. Biarpun biaya operasinya sangat mahal ia tidak perduli, karena memang nenek ini kaya-raya. Datanglah ia ke dokter tadi, dan meminta agar wajahnya di operasi lagi. Operasinya pun berjalan lancar dan kembali sang nenek puas atas prestasi sang dokter.
Namun kepuasan itu terusik lagi manakala cucunya yang berumur 7 tahun datang. Kembali ia mendatangi dokter mengutarakan niatnya. Agar dokter sudi mengoperasi lagi mukanya.
Berkatalah sang dokter: “nek, operasi keempat ini adalah operasi yang terakhir, karena secara teknis saya agak mengalami kesulitan. Karena nenek memaksa, ya akan saya coba” sahut sang nenek, “terserah dokter sajalah saya menurut apa kata dokter”.
Operasi keempat pun dapat berjalan dengan cepat dan berhasil. Dengan muka berseri-seri nenek berdiri dimuka cermin kagum memandangi mukanya sendiri yang mirip dengan lkulit muka cucunya yang berusia 7 tahun.
Dua hari kemudia setelah bangun pagi ia terkejut,karena mukanya terasa gatal. Ketika diraba dan dipandang di cermin, tampak mukanya berubah. Buru-buru ia mendatangi dokter sambil marah marah, “dokter, percuma saya membayar mahal, kalau hasilnya seperti ini. Kenapa mukaku yang semual halus dan licin seperti muka cucuku yang berumur 7 tahun, kini malah berubah tumbuh jenggot dan kumis seperti ini?”
Dengan tenang dokter pun berkata: “sabar ibu, kan tempo hari yang lalu sudah saya katakan, bahwa secara teknis saya menghadapi kesulitan dalam mengoperasi wajah ibu untuk yang keempat kalinya. Karena persediaan kulit paha sudah habis dan ibu telah mengatakan terserah saya, ya terpaksa saya ambilkan dari kulit yang tersisia, ya dari kulit “ITU” nek”.
Nenek pun jatuh lemas sembari memegang jenggot dan kumisnya yang mulai memanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Funny Story
Hài hướcKumpulan cerita lucu ....sekedar buat have fun Tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun. Just for fun ✌🏽 Ide cerita didapat dari buku, dari teman kadang dari keisengan penulis harap maklum Saranghae