21. keputusan

868 170 19
                                    


No edit

_______

" kau mate mark tuan ?"

Jinyoung menoleh kearah sehun yg berdiri tepat disamping linear aka luhan seolah mengatakan dia siapa ? Siapa disini lebih menjurus kepertanyaan jika dia dipihak siapa ? karena entah jinyoung untuk saat ini tak mempercayai siapapun

" dia sepupu mate mu, kau bisa mempercayainya "

Mendengar itu jinyoung menghela nafas sebelum akhirnya berbalik menatap kearah rafflian yg saat ini berjalan gontai tak tahu arah dengan api merah dimana mana seakan jejak dimana pun rafflian berada disitu api berada . jinyoung meringis melihat keadaan mate yg ia tahu untuk saat ini tak terkontrol bahkan ia berkali kali melakukan mindlink tapi mark tak merespon sedikitpun , sehingga yg ia pikirkan saat ini jika mark memang tak bisa mengontrol kekuatannya sendiri .

"tak ada kah cara menyadarkan mark hyung ?"

"kenapa bertanya padaku bukannya kau mate nya kau pasti memiliki ikatan dengannya kan ?"

luhan meninggikan suara keberadaan ia di hadapan jinyoung pun untuk mencoba agar jinyoung menyadarkan mark tapi jawaban jinyoung disini seakan tak mengetahui dan sesungguhnya cukup membuat luhan kesal .

Keadaan tak semudah seperti yg semua orang fikirkan tentu luhan mengatahui apa yg akan terjadi jika mark sampai tak bisa mengendalikan diri

"Lakukan mindlink, bukannya werewolf memiliki kemampuan seperti itu ditambah kalian mate "

"Jika berhasil aku tak mungkin bertanya padamu "

Berkali_kali jinyoung melakukan midlink dan hasilnya nihil dan sesuka hati si elf memarahinya, rasanya kurang ajar dan jinyoung kesal .

"Pasti ada pemicu mark seperti ini "

"Bukannya sudah jelas, bibi tumbang itu pemicunya "

Luhan menatap sehun yg lebih dulu berbicara, ah ia kembali teringat sang bibi, bagaimana keadaannya sekarang, apa ia bisa diselamatkan atau malah sebaliknya, sial hanya membayangkan saja perasaan terasa diremas, jika begini sungguh ia tak akan bisa memaafkan ziyang, serigala tua itu bukan hanya membunuh ayahnya tapi jg membunuh sang bibi dan bangsa elf lainnya, tak ada kata ampun untuk orang seperti itu .

Tangan linear terkepal dengan wajah mengeras sehun sang kekasih jelas mengerti tangan luhan yg terkepal di genggam yg mana sang empu menoleh , dan ia melihat senyum yg tergambar di wajah sehun yg selalu ia akui tampan .

"Bibi mu baik baik saja, mark menyelamatkannya "

Perasaan tenang merayap memasuki hati yg mana bahu mendadak enteng, dalam hati tentu bergumam 'syukurlah'

Kembali ia menoleh kearah jinyoung yg melangkah mendekat dengan suara teriakan yg terdengar nyaring. 

"Brengsek, hentikan apa yg mereka lakukan ?"

"Yaaak____ bocah apa yg kau lakukan ?"

"Siapa yg kau panggil bocah, lepaskan "

Jinyoung meraung menghentak tangan luhan menggenggam erat lengannya , tentu luhan tak akan menurut, ia terlampau tahu apa yg akan jinyoung lakukan terlebih dihadapan mereka puluhan kawanan serigala mengepung rafflian, bahkan berkali kali mereka menyerang rafflian tapi rafflian membalas dengan lincah dan gesit, serigala yg disentuhnya mendadak terbakar dan api merah meninggi seiring teriakan memilukan dari si serigala. 

"Mereka melawan mark saat ini sama saja bunuh diri "

Jinyoung kembali tenang setelah melihat situasi, ia memang bisa melihat satu serigala yg terbakar, dan jika harus jujur itu mengerikan , serigala itu melompat lompat dan berguling seakan berusaha memadamkan api tapi tak sedikitpun api itu padam dan berhasil satu serigala mati mengenaskan dengan tubuh hangus. 

tandem in lucem * MarkjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang