BAB 4

27 1 2
                                    

Aku masuk kamar dan menghempaskan tubuh ke kasur, memeluk bantal guling yang dingin karena lama ditinggalkan sembari memikirkan-, tidak, aku tidak memikirkan apa-apa. 

Namanya Hadinata Nugraha, aku tidak tau kenapa dia bisa menjadi teman Kang Abay dan dia mungkin tidak mengenalku.

Lalu kenapa aku mengenalnya? Karna dia ada dalam salah satu momen terburuk di hidupku

Aku masih kelas tiga sekolah dasar dan hari itu seharusnya jadi hari yang baik-

Aku terpilih sebagai salah satu perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba cerdas-cermat se-kotaku. Terpilih hari itu berangkat hari itu juga, kami pergi berlomba tanpa persiapan, itu saja sudah membuatku minder sebenarnya. Ditambah lagi sebagai sekolah terisolir yang nyaris tidak punya kegiatan pendukung maupun pelatihan bakat, mental kami tidak terlatih, -Tapi itu dulu, setelah aku lulus daerah sekitar rumahku berkembang pesat-. Sampai di lokasi lomba dan menyaksikan bagaimana tebalnya buku-buku yang dipegang siswa sekolah lain semakin membuat nyali kami ciut. Tapi pada saat itu kami tetap semangat menjalaninya dengan alasan untuk menambah pengalaman.

Akhirnya perlombaan itu berakhir dengan kami yang menanggung malu; ter-eliminasi di babak awal. Kegagalan pertama yang ku ingat dalam hidupku.

Dan di sana ada dia.

Menghampiriku seusai perlombaan dan mengatakan

"Hahahah, masa jumlah rusuk kubus aja gatau sih, hahahahhaha."

"Eh?" Aku berfikir apa tadi ada pertanyaan seperti itu?

"Iya, kan tadi kamu yang salah jawab jumlah rusuk kubus," ujarnya lagi sambil tertawa, kemudian dia berlalu.

Aku naik pitam, menyebalkan sekali.

Dia siapa sehingga bisa mengatakan seperti itu, hah? apa dia menang? Tidak, seingatku dia berada pada tim yang sama-sama ter-eliminasi di babak pertama bersama kami. Dia juga bukan juru bicara tim, kenapa dia sombong sekali, sih?

Dialah manusia yang bersama Kang Abay tadi. Sekalipun aku mengingatnya sampai akhir, dia adalah orang terakhir yang ingin kutemui di dunia ini.

Jogja, 15 Oktober 2019

GenapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang