kota Seoul sedang di landa hujan lebat, sebuah supermarket yang terletak di tengah kota seoul dimasuki oleh seorang Gadis bercelana jeans dan jaket navy blue.
Ia jalan menyelusuri tiap rak, gadis beraura dingin ini terhenti di rak-rak yang banyak tersusun camilan-camilan ringan.
'emm.. apa yang akan ku beli ya?'ucap Jiyaa dalam hatinya, dia adalah Song Jiyaa. Anak bungsu dari pemegang High School in Seoul, dan pemilik butik terbesar di Seoul. tapi sayang, Jiyaa sudah kehilangan ibu tercintanya.
Ya, seperti yang kalian tau dia hanya memiliki Ayah dan Kakak perempuannya. Kakak perempuannya itu bermana Song Jihyu.
tetapi mereka tidak tinggal seatap. Kakaknya tinggal di apartemen miliknya sendiri,begitu juga dengan Jiyaa.
sedangkan ayahnya tinggal dirumah yang seharusnya mereka tempati. Benar-benar pecah belah.
Maka dari itu sekarang walau cuaca tidak mendukung, Jiyaa pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan pokoknya.
"Mungkin lebih baik aku membeli beberapa ramyeon." Ujarnya, kelaparan membuatnya berpikiran untuk memakan ramyeon dengan tambahan kimchi, rumput laut dan daging.
Kruyukk~~
Bunyi perutnya membuat Jiyaa menutup mulut malu, berharap tidak ada yang mendengarnya. Sesuai harapannya tidak ada yang mendengar. Jiyaa pun mengambil 10 bungkus Ramyeon, 20 bungkus Nori, dan memilih daging segar 5 bungkus.
Setelah selesai memilih dan mengambil kebutuhannya yang lainnya, gadis kelaparan ini menuju ke kasir dengan medorong trolley supermarket itu yang penuh dengan semua kebutuhan pokoknya.
Hingga saat Jiyaa menuju kasir dia melihat seorang kakek sedang membawa bawaan yang sangat banyak Jiyaa mendatangi si kakek dan berinisiatif membantunya.
"Kakek, sini biar saya bantu membawanya" ucap Jiyaa pada kakek tersebut, "kakek tak apa apa nak, kau juga anak perempuan mana mungkin kuat."ucap kakek itu menolak halus
"Jiyaa ini kuat kok kek, tenang aja"ucap Jiyaa lalu langsung mengambil bawaan kakek itu. Di lihatnya kakek itu terkekeh dan menggeleng-geleng kepalanya. Kemudian sesampai diparkiran Jiyaa langsung kembali ke dalam supermarket.
"189.000 Won noona!"ucap kasir tersebut Pada Jiyaa.
"Sebentar ya..."ucap Jiyaa, ia memasukkan tangannya ke kantong jaketnya sembari mengambil dompet namun dia sudah meraba-raba seisi kantong jaket itu. Dan tidak ada. Dompet nya hilang. Jiyaa menundukkan kepalanya dan
"AHH SIAL---an,... maaf"
Jiyaa terkejut karena tiba-tiba dia melihat tangan seseorang pria, dia memegang dompet hitam gadis itu "E-eh harusnya aku yang meminta maaf karena tiba-tiba"ucap Pria itu
"Hm..tidak apa-apa"Jiyaa hanya menjawab dengan deheman dan 3 kata saja. Ia menatap dompet yang di genggaman pria itu. Sebelum akhirnya "apakah ini punya mu?"tanya Pria itu.
Jiyaa POV
"Apakah ini punya mu?-"tanya pria asing ini pada ku, "Benar..itu punya ku"ucapku tetapi sebelum aku menanyakan di mana dia mendapatkannya dia malah memotong pembicaraan ku, menyebalkan.
"Aku menemukan dompet ini terjatuh di dekat rak yang menyusun produk Ramyeon"ucap pria ini sambil tersenyum hangat, aku pun takjub mendengarnya, 'dari mana dia tau aku akan menanyakannya' batin ku.
Saat pria itu tersenyum hangat entah kenapa ujung bibir ku pun ikut terangkat hingga menampilkan senyuman manis dan hangat yang selama ini aku sembunyikan dari semua orang, kecuali pada orang yang aku senangi.
Jiyaa POV end
"Gomawo!" Ucap Jiyaa sambil membungkukkan badannya 90°, tetapi senyum yang terukir di ujung bibirnya itu tidak kunjung pudar.
'Damn it. Senyuman pudarlah sekarang juga, sebelum di lihat oleh banyak orang yang tak ku kenal!!' gerutu Jiyaa dalam hatinya.
"Nee.. sama-sama" ucap pria itu dia masih tersenyum hangat kepada Jiyaa,
"ekhem..uangnya"deheman kasir itupun membuat senyuman Jiyaa seketika sirna entah kemana
*dasar pengganggu lu kasir😒*
Setelah itu Jiyaa menoleh ke samping ia sudah tidak mendapati Pria itu lagi. "Fyuh.. pria itu sudah pergi, ya sudahlah senyuman ku pun juga hilang " ujar Jiyaa,
Sejujurnya ada sedikit rasa bahagia karena senyuman dari ujung bibirnya itu hilang jadi diri sejatinya tak akan terbongkar lagi dan ada sedikit rasa sedih 'tapi kenapa aku ada sedikit rasa sedih ya?'batin Jiyaa lagi.
Gadis itu berhenti berpikir, ia membayar dan langsung jalan kaki menuju apartemennya, apartemennya dekat dengan supermarket ini makanya dia adalah langganan supermarket ini.
#Apartemen
"YEAH..."teriak Jiyaa dengan keras, sambil merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya dengan cara membanting tubuhnya."Akhirnya aku bisa tiduran lagi"ucap Jiyaa
'KRUYK....'
Terdengar suara rengekan perut Jiyaa yang minta di isi makanan"arraseo!akan ku isi kau hingga penuh"ucap Jiyaa,lalu dia langsung menuju ke dapur dan memasak Ramyeon yang baru saja di belinya tadi dia mengambil 2 bungkus nori dan menganbil kimchi buatan bibi Yoo
Bibi yoo adalah pembantu rumah tangga yang dulu bekerja di rumah Jiyaa,tetapi dia sekarang dia membuka usaha kecil yaitu membuka restoran,umurnya sudah 53 tahun.
Menurut Jiyaa Kimchi buatan bibi Yoo sangat lezat,maka dari itu dia sudah menjadi langganan dan bibi Yoo sendiri sudah menganggap Jiyaa sebagai anaknya.
.*Ya kira kira begitu tataan makanan-nya*.
Saat memakan ramyeon nya,Jiyaa malah melamun serta teringat kepada Pria yang tadi mengembalikan dompetnya itu
'bagaimana pria itu bisa membuat senyuman yang aku sembunyikan selama ini terbongkar begitu saja di depannya?...'pikir Jiyaa sambil tetap melahap ramyeon-nya walau ia tetap memikirlan kejadian di supermarket tadi.
Epilog!
Sesaat setelah Jiyaa mengantar bawaan kakek ini ke mobil yang di arahkan sang kakek,terdengar suara lari
Drap!drap!drap!....
"Hah...hah..m-maaf kek,Seungkwan malah jadi merepotkan kakek!aduhh,maafkan Seungkwan ya kek?" Ucap seorang remaja bernama Seungkwan ini.
"Iya,tidak apa-apa lagipun tadi ada gadis muda yang membantu kakek membawa ini semua, hahaha" Ucap Boo Yongchul,yang merupakan kakek dari Boo Seungkwan.
"Ah....kakek tunggu didalam mobil dulu ya aku lupa membeli titipan Jinseol noona"Seungkwan berlari kedalam supermarket itu lagi,dan menyusuri rak Ramyeon.
Tuk! Karena merasa sepatunya menendang sesuatu,Seungkwan menundukkan dirinya dan mendapati sebuah domper berwarna biru tua.
.
.
.Next?votements
Makasih dukungannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene -hiatus
Random"Kenapa hidup serumit ini untukku?" Hati mereka bagaikan baja kuat yang dilumuri oleh berbagai lika liku masalah namun tetap mencoba kokoh. Hmm, dimulai dari masalah disekolah, masalah tentang kehidupan cinta, hingga masalah keluarga. Semua menghan...