Jangan lupa vote sebelum mulai membaca ceritanya.
Terimakasih.•••
"Nata!" Panggil Marisa, mamahnya
Natania Cecillia, gadis dengan seragam berwarna putih abu-abu dan rambut yang di kuncir satu itu buru-buru memakai sepatunya dan turun menemui mamahnya. Hari ini adalah hari pertama Nata akan kembali ke sekolah umum seperti dulu lagi.
"Pagi mah," sapa Nata pada mamahnya sambil merapihkan pakaiannya kembali
"Pagi sayang, udah siap?" Tanya Marisa
Nata menoleh ke arah mamahnya dan tiba-tiba saja raut wajahnya berubah menjadi ragu, gadis itu tiba-tiba merasa tidak yakin dengan keputusannya sendiri.
"Kenapa?" Tanya Marisa yang melihat keresahan pada raut wajah putrinya
"Aku takut mah," jujur Nata mengungkapkan rasa cemasnya
Marisa menatap anaknya sambil tersenyum dan mengelus lengan putrinya.
"Kamu ingat kan dokter Raisa bilang apa?" tanya Marisa yang mendapat anggukan dari anaknya.
"Mamah yakin kamu pasti bisa. Semangat!" lanjutnya sambil mengepalkan tangannya di udara pertanda memberi semangat pada anaknya agar tidak cemas memikirkan apa yang akan terjadi nanti di lingkungan yang benar-benar baru untuknya.
Mendengar ucapan sang mamah, gadis itu pun tersenyum dan memantapkan hatinya untuk memulai hal yang baru dengan suasana yang baru juga hari ini.
"Ayo mah, nanti kita telat!" ucap Nata sambil menarik tangan mamahnya menuju mobil untuk segera berangkat.
Sedan hitam itu melaju dengan kecepatan sedang di tengah jalanan yang masih cukup sepi karena saat ini waktu masih menunjukkan pukul lima lebih empat puluh lima menit pagi.
Hari ini, Natania Cecillia akan memulai hidupnya yang baru dengan lingkungan yang baru, teman-teman baru, dan juga aturan yang baru. Terhitung sudah sejak SD kelas empat sampai sekarang dirinya menginjak kelas 12 Nata selalu melakukan kegiatan belajarnya di rumah alias home schooling.
Dia pernah bersekolah di sekolahan umum saat sekolah dasar dulu, tapi itu tidak berlangsung lama karena beberapa alasan yang memang harus ia patuhi dan turuti. Sampai hampir 8 tahun ini gadis itu hanya bersekolah di rumah dan tidak pernah sekalipun Nata bermain dengan anak-anak seusianya. Jangankan bermain, melihat dunia luar pun bahkan hampir tidak pernah.
Sampai pada hari ini, gadis itu akan kembali bertemu dengan keramaian, kebisingan dan juga warna-warninya kehidupan luar. Ceritanya, di mulai disini.
SMA NUSANTARA
Mobil sedan itu berhenti di area parkir sekolah. Marisa melepas sabuk pengamannya kemudian bergegas membuka pintu mobil. Tapi tiba-tiba gerakannya terhenti karena merasa anaknya masih diam tak bergerak di kursinya.
"Sayang, ayo turun!" ajak Marisa
Nata melihat ke arah mamahnya kemudian melihat ke arah luar dengan perasaan tak karuan. Cukup lama ia berpikir dan memantapkan hatinya sekali lagi sambil memejamkan matanya dan tiba-tiba saja ucapan dokter Raisa terngiang di otaknya.
"Kamu bisa saja sembuh asalkan kamu mau lebih keras berusaha untuk melawan rasa takutmu." Kata dokter Raisa saat itu.
"Huft, tenang Nat." ujarnya menguatkan diri sendiri sambil membuang nafas kasar.
Gadis cantik dengan rambut di kuncir satu itu pun turun dari mobilnya kemudian diikuti sang mamah di sampingnya yang tersenyum melihat usaha putri tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
História da Natania
Teen Fiction"Rex, kalau seandainya cerita ini tidak bisa aku selesaikan, setidaknya aku sudah menulis cerita ini sebaik yang ku bisa. Sampai pada bagian dimana aku dan kamu menemukan kata bahagia." -Natania Selamat membaca~ (ON GOING-SLOW UPDATE)