SEPULUH

413 185 652
                                    

Jangan lupa vote sebelum mulai membaca ceritanya. Terimakasih.

Happy reading ✨

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ada yang harus kamu tahu, seindah apapun kamu bersamanya dulu, itu semua hanya sebatas masa lalu.

•••

Sudah dua minggu sejak hari dimana Nata dan Rex berbincang cukup panjang di dalam mobil. Hubungan mereka kini kian hari kian semakin dekat dan mulai terbuka satu sama lain.

Nata pun sudah menceritakan perihal dirinya yang memiliki phobia cukup merepotkan kepada Rex. Awalnya Rex terkejut karena ia tidak cukup tau kalau ada phobia seperti itu, tapi sekarang laki-laki itu sudah sedikit mengerti harus memperlakukan Nata bagaimana agar phobia nya tidak kambuh.

Laki-laki dengan hoodie hitam dan wajah yang tentu saja diatas rata-rata itu tengah menunggu gadisnya keluar dari rumah. Setiap hari mereka akan berangkat dan pulang sekolah bersama.

Gadis cantik dengan rambut di ikat satu itu keluar dari rumahnya dengan mengenakan sweater biru kesukaannya. Nata masuk ke dalam mobil dan langsung mendapat sapaan hangat dari kekasihnya.

"Pagi," sapa Rex dengan senyum hangatnya.

"Pagi," balas Nata dengan senyuman pula.

Rex menatap gadis yang duduk disampingnya tanpa berkedip. Entah hanya perasaannya saja atau memang benar, Rex merasa Nata sangat cantik hari ini. Nata memang cantik, tapi hari ini entah mengapa kecantikannya bertambah di mata laki-laki itu. Apa karena gadis itu memoles sedikit make up di wajahnya? Atau memang ia yang baru menyadari bahwa gadisnya itu sungguh manis?

"Rex? Ada apa?" Tanya Nata bingung melihat ekspresi Rex.

Rex mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Nata, tapi gadis itu justru reflek memundurkan tubuhnya karena kaget.

"Kamu lebih cantik kalo rambutnya di gerai." ucap Rex sambil tangan kanannya melepas ikat rambut Nata.

Nata mematung dengan perlakuan Rex barusan. Jantungnya berdegup lebih cepat dari semestinya, pipinya pun pasti sudah merah sekarang.

Tidak bisa di pungkiri, di mata Nata, Rex adalah laki-laki yang sangat manis dalam bersikap, terkadang lelaki itu juga sangat romantis dan humoris di waktu yang bersamaan. Rex tidak sekaku yang kalian bayangkan, dia itu diam-diam tapi memabukkan. Hehe.

Rex membenarkan rambut Nata yang berantakan akibat ulahnya, Nata hanya bisa diam menikmati setiap sentuhan laki-laki itu di kepalanya.

Setelah selesai membenarkan rambut Nata, Rex membenarkan posisinya dan segera melajukan mobilnya menuju sekolah. Sepanjang perjalan itu pula jantung Nata tak berhenti berpacu dengan cepat. Hatinya menghangat. Apa ia sudah mulai jatuh cinta dengan laki-laki itu? Kalaupun iya, itu artinya Nata harus siap dengan segala resikonya, termasuk jika Rex tidak bisa membalas perasaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

História da NataniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang