SEMBILAN

803 484 875
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum mulai membaca ceritanya. Terimakasih.

Happy reading ❤️

•••

Aku ingin jadi apa-apa yang bisa membuatmu bahagia. Pun jika nanti aku gagal ketika sudah berusaha, setidaknya pahamilah bahwa inginku masih sama. Membersamaimu, hingga terwujud seperti apa yang tertulis di kalimat pertama.

•••

Nata dan Rex kini sudah berada di dalam mobil bergegas untuk segera pulang setelah seharian ini mereka dibuat lelah dengan yang namanya sekolah. Suasana di dalam mobil hening, tidak ada yang memulai pembicaraan ataupun alunan musik dari radio. Karena memang mereka berdua sama-sama tidak suka kebisingan.

Dua puluh menit kemudian mobil Rex sudah berhenti tepat di hadapan rumah bercat putih dengan pagar hitam di depannya.

"Makasih ya, gue masuk dulu. Hati-hati dijalan," ucap Nata sambil tersenyum ke arah Rex.

"Tunggu dulu," tahan Rex

Kini mereka saling berhadapan dengan tatapan saling memandang satu sama lain. Nata diam menunggu laki-laki itu bicara duluan.

"Gue minta maaf udah bikin lo masuk ke dalam masalah gue," ujar Rex sambil menatap dalam ke arah mata Nata

"Maksudnya?" Tanya Nata

"Ngga seharusnya gue ngelibatin lo dalam masalah ini. Nat, lo tau kenapa gue minta lo jadi cewek gue?"

"Karena lo mau ngelupain masa lalu lo." Jawab Nata. Hanya itu yang Nata tau, selebihnya ia tidak tau apa alasan Rex memilih dirinya untuk dijadikan kekasih, padahal masih banyak perempuan yang lebih dari pada dirinya.

"Karena lo juga mirip sama dia. Sebagian sikap lo itu juga ada sama dia. Namanya Anya, dia ninggalin gue tanpa alasan yang jelas, gue ngga tau kenapa tiba-tiba dia menghilang gitu aja. Gue udah berusaha untuk cari dia sebisa gue, tapi nyatanya gue gak berhasil. Setiap hari gue selalu nunggu kabar dari dia, tapi gak ada satupun pesan gue yang dia balas. Sampai detik ini bahkan gue masih bertanya-tanya, gue salah apa sampe dia tega ninggalin gue gitu aja. Apapun alasannya, gue ngga mau mengulang kesalahan yang sama ke lo." ujar Rex tulus sambil menggenggam lembut tangan Nata.

Rex memilih untuk menceritakan semuanya pada Nata. Gadis itu berhak tau apa yang terjadi dengan masa lalunya, ia tidak ingin Nata tau dari mulut orang lain, lebih baik gadis itu tau dari dirinya sendiri. Ia tak ingin ambil resiko jika ia menyembunyikan ini semakin lama. Lagipula Nata itu sekarang kekasihnya kan? Dia berhak tau apapun atas dirinya, termasuk perihal Anya.

Nata diam. Jujur saja saat ini dadanya terasa sesak, Nata tau menjadi kekasih seorang Rex tidaklah mudah, ia harus melalui cukup banyak rintangan agar laki-laki itu hanya melihat ke arahnya saja tanpa menoleh lagi ke arah belakang.

"Gue emang mau jadi pacar lo. Tapi bukan berarti lo bisa menyamakan gue dengan masa lalu lo. Gue gak suka di samakan dengan orang lain. Gue ya gue, dia ya dia. Kita berbeda. Gue jadi ragu, sebenernya dari awal itu lo menganggap gue ini Nata atau Anya?" Ujar Nata telak membuat laki-laki di hadapannya ini terdiam.

"Gue anggap lo sebagai Nata. Maaf udah bikin lo ragu. Sekarang lo udah tau semuanya. Apapun keputusan lo setelah ini, gue hargain itu karena gue gak mau maksa lo. Masih belum terlambat kalo lo mau ngerubah keputusan lo," ucap Rex.

História da NataniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang