Lisa memantulkan bola, menggiringnya menuju ring. Tapi terhalang oleh Kris yang hendak merebut bola. Akhir-akhir ini Kris dan Lisa menjadi tak begitu dekat semenjak Lisa tahu Jennie menyukai Kris. Namun sebaliknya, Kris merasa bahwa Jennie terus memerhatikan Lisa, sehingga ia mulai menanam rasa tak suka kepada gadis jangkung yang pada akhirnya berhasil mencetak satu poin ini. Kris semakin tak suka, karena ia terus dikalahkan sejak tadi.Langit teduh membuat mereka tak sadar, bahwa hari telah semakin siang. Lisa menyambar botol minumnya di pinggir lapangan, meminumnya dengan lancar. Tapi kemudian sebuah bola datang tepat mengenai botol minumnya. Lantas botol itu pun terjatuh, menumpahkan semua airnya.
"Kris" Sehun berseru, membuat anggota lain ikut terpaku ke arahnya.
"Maaf, tak sengaja" Ucapnya, berwajah santai. Wendy yang menyaksikannya langsung mengumpat, geram.
***
Jam lima petang, disaat semua anggota telah pulang ke rumah sejak siang tadi, Seulgi baru saja tiba di depan rumahnya yang megah. Dalam keraguannya, Seulgi menghela napas sebelum ia membuka pintu rumahnya dengan lebar. Bersiap, untuk kemudian menekan saklar lampu hingga tampaklah sebuah pemandangan yang sungguh kacau. Hal itu tak lagi membuat Seulgi terkejut. Sebab setiap pulang sekolah, keadaan rumahnya akan selalu berantakan. Seseorang kerap mengamuk pada jam-jam tertentu. Seringnya pada siang hari, itu sebabnya mengapa Seulgi sengaja pulang petang. Ia tak ingin lagi dijadikan sebagai pelampiasan amarah seseorang itu seperti hari kemarin. Luka memar di punggungnya saja kini belum hilang. Seulgi tak mau menambah perih punggungnya lagi.
Bau alkohol begitu pekat. Dimana-mana terdapat serpihan kaca yang terhampar di atas lantai. Seulgi yakin, siapapun akan mual bila mencium bau kekacauan ini. Namun tentu hal itu tak lagi berlaku pada indra penciumannya, Seulgi sangat amat terbiasa dengan bau menyengat ini.
Seulgi meletakkan tas nya di dalam kamar, lalu melakukan apa yang ia lakukan setiap sore. Membereskan kekacauan; membersihkan ruang tamu, ruang tengah, serta kamar seseorang itu, tak lain adalah ibunya. Sementara pelaku kini sudah tertidur nyenyak di atas sofa dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Beruntung, ibu nya seorang pemilik Perusahaan Fashion ternama, maka soal pekerjaan, Seulgi tak perlu pusing memikirkan keuangan.
Butuh waktu satu jam untuk merapikan semua kekacauan dan membersihkan pecahan botol, serta memasak bubur penghilang mabuk untuk ibunya. Jika Seulgi tak ada, maka barang-barang rumah menjadi sasaran amukannya.
Terakhir, Seulgi menyeka keringatnya sambil menghela napas, ia baru saja menyemprotkan pewangi ruangan agar bau alkohol segera menghilang. Kemudian setelah rumah itu kembali bersih, Seulgi menghampiri ibunya di atas sofa.
"Eomma,, bangun. Sudah waktunya makan malam"
Ibunya mudah terbangun, lalu duduk di hadapan Seulgi sembari mengeluh pusing. Tak lama, wanita itu segera menutup mulutnya, seperti sedang menahan muntah. Seulgi bergegas menyambar tisu, mengambil beberapa lembar, tetapi pergerakannya tak lebih cepat dari cairan bening yang dikeluarkan ibunya tepat di atas pangkuan Seulgi. Wanita itu memuntahkan sisa alkoholnya, yang membuat Seulgi pada saat ini hanya mampu mendesah pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHED | VOL I [JENLISA] • SUDAH TERBIT
Fantasy[DITERBITKAN] High rank🏆 1 #yoonalim 26/02/20 2 #gxg 26/11/19 Lisa mempelajari sebuah buku berjudul Menschen Und Vampire, yang ditulis langsung oleh Louis Charlotte. Dimana Louis menceritakan tentang kisah percintaan seorang vampir yang memiliki au...