Hari penentuan latihan keras mereka akhirnya tiba. Terdengar suara peluit yang ditiup kencang oleh wasit menandakan bahwa pertandingan sudah dimulai. Keadaan mulai heboh, para penonton di atas tribun segera bersorak demi kemenangan. Masing masing wakil dari kelas memberikan semangat kepada teman sekelas mereka. Suara decitan sepatu para pemain pun ikut meramaikan kebisingan penonton dari tengah lapang.
Pertandingan dilakukan di lapangan tertutup. Bukan hanya pertandingan basket yang akan diselenggarakan hari ini, tetapi beragam jenis olahraga ringan pun turut dilakukan di ruang yang berbeda. Namun dibandingkan pertandingan lain, Jennie lebih memilih untuk menonton pertandingan basket. Kini Jennie telah duduk di bangku tribun, terus memperhatikan tim Lisa yang berada di pinggir lapangan.
"Lily, kau harus menang hari ini!" Bukan malah menyemangati teman sekelasnya, Jennie lebih berharap tim Lisa-lah yang menang.
Kemudian di pinggir lapangan, Seulgi tengah melakukan pemanasan kecil bersama Sehun. Lisa segera meliarkan pandangannya, lalu menemukan sosok Jennie yang juga sedang menatapnya dari kejauhan sambil mengacungkan tangan. Seperti sedang memberikan Lisa semangat untuk menang. Lisa meringkas senyumnya, dan lekas menatap ke tengah lapang. Melihat dua pemain sedang memperebutkan bola yang dilambungkan ke atas. Penonton semakin berterima heboh, sehingga membuat pertandingan semakin meriah.
Lalu saat Lisa menyadari Wendy dan Joy yang sedang melambai kepada seseorang, Lisa kembali melemparkan pandangannya ke arah Rose yang berada tepat di samping Jennie sedang membalas lambaian mereka dengan girang. Tanpa mengatakan apapun, Rose tiba-tiba saja bangkit sambil menarik tangan Jennie untuk turun dari tribun. Jennie tergopoh-gopoh mengikuti langkahnya yang berjalan menuju Joy dan Wendy.
"Rose, kau seharusnya bergabung di tribun vampir." Ujar Wendy
"Tidak, aku tidak punya teman di sana." Jawabnya.
Masih dengan gaya cool-nya, Lisa berjalan menghampiri Jennie yang sudah berada di depan mata. Lisa menghampirinya tanpa tersenyum sedikitpun, namun sebenarnya hati Lisa sudah melonjak kegirangan saat mengetahui Jennie berada di dalam gedung ini. Sejak malam itu, Lisa berniat untuk meluapkan perasaannya nanti, ketika ia sudah bisa mengumpulkan tekat dan bersiap dengan segala konsekuensi yang akan ditanggungnya.
Kemudian tak hanya berdiam diri saja, Jennie lekas mengembangkan senyuman manisnya, sehingga berhasil membuat Lisa tak ingin mengalihkan pandangannya dari Jennie.
"Kau harus menang. Tapi jika kau kalah, tak mengapa. Yang penting kau sudah berusaha." Ucap Jennie, saat langkah mereka hanya menyisihkan jarak setengah meter.
Lisa mengangguk, sambil tersenyum lembut ke arah Jennie. Sementara di bangku tribun, Irene dan Yeri akhirnya datang memasuki gedung. Di saat Wendy dan Joy sibuk bercanda ria dengan Rose, Seulgi diam-diam menujukan pandangannya pada seseorang. Dia menemukan keberadaan Irene yang juga sedang menatapnya dengan senyum tersirat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHED | VOL I [JENLISA] • SUDAH TERBIT
Fantasy[DITERBITKAN] High rank🏆 1 #yoonalim 26/02/20 2 #gxg 26/11/19 Lisa mempelajari sebuah buku berjudul Menschen Und Vampire, yang ditulis langsung oleh Louis Charlotte. Dimana Louis menceritakan tentang kisah percintaan seorang vampir yang memiliki au...