Sepanjang perjalanan menuju gerbang, Lisa sibuk berkutat dengan isi pikirannya, mengabaikan semua percakapan yang dilakukan oleh Wendy dan Joy sejak tadi. Ia tak peduli pada kedua temannya sekalipun mereka bertingkah aneh di depan Lisa. Pikiran Lisa hanya tertuju pada pelukan yang terjadi diantara Kris dan Jennie tadi. Permainan itu telah selesai, dan dimenangkan oleh tim Kris. Maka sudah tentu Jennie menerimanya. Pikir Lisa.
Seulgi yang sempat melihag Jennie dan Kris berpelukan di tengah lorong tadi, kini mulai merasakan keanehan yang terjadi diantara Lisa dan Jennie. Dibanding meladeni kedua temannya, Seulgi lebih memilih untuk mengamati Lisa secara diam-diam. Ia mulai mengaitkannya dengan perubahan sikap Lisa yang drastis belakangan ini, membuat dirinya menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang terjadi diantara Lisa dan Jennie. Seulgi seperti sadar, bahwa Lisa kini sedang cemburu.
"Kau yakin kakimu tidak apa-apa?" Seulgi bertanya, memulai percakapan agar bisa mengalihkan Lisa dari kecemburuannya.
"Hm, tidak apa-apa." jawab Lisa, meski Lisa sendiri sadar, bahwa kakinya masih amat sakit untuk digerakkan.
"Ah... bisa-bisanya dia sengaja melakukan itu!" ucap Wendy, kembali merasa geram akan perlakuan Kris tadi.
"Mungkin jika dia tidak mengacaukannya, kita bisa menang." Lanjutnya, benar-benar merasa tidak terima. Kemudian Joy segera merangkul sahabatnya yang pengoceh ini.
"Sudahlah! Biarkan saja mereka menang. Lagipula aku sama sekali tak merasa rugi, karena hadiahnya pun tidak seberapa. Yang penting kita sudah berusaha keras melakukannya." ujar Joy
"Lisa!" Seseorang memanggil dari belakang, membuat mereka secara bersamaan menoleh, dan menemukan Jennie sedang berlari mendekat.
"Kenapa kau tidak menungguku!" gumam Jennie, merutukinya.
"Kris--"
"Lisa, kalau begitu, kami duluan." Seulgi memotong percakapan Lisa, sambil merangkul Joy dan Wendy untuk segera pergi.
"S-seulgi, kenapa?" Wendy bertanya,
"Hahaha.. bukankah kita harus merayakan kerja keras kita selama ini?" ucap Seulgi
"Merayakan? Aku tidak mau jika pakai uangku, ya." Lanjut Joy
"Aih.. dasar pelit. Baiklah, kali ini aku yang traktir!"
"Lisa? kita juga harus merayakannya bersama Sehun juga." Celoteh Wendy, yang terdengar semakin menjauh.
"Lisa cedera, Sehun biarkan saja. Lain kali kita akan mengajaknya."
Jennie segera mengalihkan pandangannya dari Seulgi, dan menatap kaki Lisa dengan wajah cemas.
"Kakimu tidak apa-apa?"
"Tidak apa."
"Tapi jika dibiarkan bengkaknya bisa bertambah parah. Aku akan menelepon appa agar menjemput kita pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHED | VOL I [JENLISA] • SUDAH TERBIT
Fantasy[DITERBITKAN] High rank🏆 1 #yoonalim 26/02/20 2 #gxg 26/11/19 Lisa mempelajari sebuah buku berjudul Menschen Und Vampire, yang ditulis langsung oleh Louis Charlotte. Dimana Louis menceritakan tentang kisah percintaan seorang vampir yang memiliki au...