Tubuh Joy dan Wendy terkapar penuh peluh. Napas mereka terengah-engah di atas lantai. Suara decitan sepatu masih terdengar jelas walau musik sudah mati sejak tadi. Seulgi menenggak botol minumnya sambil memperhatikan Lisa yang penuh energi menari tanpa lelah.
"Jadi... begini, ya rasanya jadi treinee. Hah, para idol itu pasti seperti Lisa. Seperti robot!" Gumam Wendy tersengal-sengal
"Aku merasa seperti kalkun tua" Lanjut Joy kemudian ikut terpejam seperti Wendy.
Seulgi hanya bisa tertawa kecil saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Wendy dan Joy. Kemudian ia melihat Lisa yang masih asyik menggerakkan tubuh nya di depan cermin. Tapi senyum itu tak berlangsung hingga lama ketika Seulgi kembali merasakan punggungnya yang berdenyut perih. Itu alasannya mengapa Seulgi tak ikut berbaring. Padahal ia ingin sekali menelentangkan tubuhnya.
Lisa akhirnya kehabisan energi. Ia menysul teman-temannya sambil menyambar sebotol air dan meminumnya dengan lancar seperti orang yang sedang kehausan. Dua temannya itu sudah hening ketika Lisa menaruh botol minumnya di atas lantai.
"Apa seluruh tulangmu terbuat dari besi?" Ujar seulgi
"Aku cuma ingin penampilanku sempurna" Jawabnya tersenyum seperti biasa.
Wendy segera membuka mata, menelungkupkan tubuhnya sambil sibuk memandangi Seulgi dan Lisa secara bergantian.
"Kenapa?" Tanya Seulgi keheranan
"Aku merasakan perbedaan. Seperti dua kepribadian yang telah bertukar"
"Bicara apa kau, tidak jelas" Celetuk Joy yang masih memejamkan matanya.
"Maksudnya, hari ini Lisa kelihatan lebih cuek dan Seulgi menjadi pendiam. Joy, bukankah aku benar? Pertama kali kenal, Lisa kau seperti anak ayam. Tapi-- ah... aku tidak bisa konsentrasi, perutku lapar" Lantas Seulgi memukul pelan kepalanya dengan botol plastik yang sudah kosong. Sementara Lisa hanya tersenyum menggelitik.
Wendy segera menoleh ke arah Joy yang masih terpejam. Ia mengabaikan pukulan ringan dari Selagi yang sama sekali tidak terasa sakit. Kemudian Lisa meminum minumannya lagi. Matanya secara tak sengaja tertuju pada punggung seseorang yang baru saja pergi meninggalkan ruang menari. Lisa mengabaikan Jennie pergi, sambil merenung dalam perasaan sesak.
Sementara di sepanjang koridor, Jennie berjalan sendirian dengan membawa dua kotak minuman kemasan kesukaan Lisa. Ditatapnya cukup lama, Jennie seperti ragu untuk memberikan minuman itu kepada Lisa. Sebab bukan hanya ingin memberikan minuman, Jennie juga ingin berbicara pada Lisa seperti yang sering mereka lakukan sejak dulu. Jennie sangat amat merindukan Lisa yang dulu, yang selalu gembira ketika Jennie mengusap pucuk kepalanya.
"Jennie? Kenapa kau ada di kelas para vampir--" Perkataan Chaeyoung segera terhenti saat Jennie dengan lemas memberikan kedua minuman itu padanya.
"Untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHED | VOL I [JENLISA] • SUDAH TERBIT
Fantasy[DITERBITKAN] High rank🏆 1 #yoonalim 26/02/20 2 #gxg 26/11/19 Lisa mempelajari sebuah buku berjudul Menschen Und Vampire, yang ditulis langsung oleh Louis Charlotte. Dimana Louis menceritakan tentang kisah percintaan seorang vampir yang memiliki au...